Kesehatan

9 Jenis Hernia yang Harus Anda Ketahui, Simak Cara Mengobatinya

Penyakit hernia adalah kondisi kesehatan yang terjadi saat organ dalam tubuh menonjol dan terdorong keluar melalui lubang di otot yang menahannya

Editor: Array A Argus
Unsplash
Ilustrasi hernia 

TRIBUN.COM,MEDAN- Penyakit hernia adalah satu kondisi kesehatan yang terjadi saat organ dalam tubuh menonjol dan terdorong keluar melalui lubang di otot atau jaringan yang menahannya.

Penyebab hernia adalah karena melemahnya dinding otot atau jaringan ikat di sekitar organ dalam tubuh.

Dikutip dari laman Siloam Hospitals, faktor pemicu penyakit ini ada banyak, yaitu bisa karena terlalu mengangkat beban berlebih, pernah mengidap penyakit hernia sebelumnya, berat badan berlebih atau obestitas, pernah menjalani operasi pada bagian perut, pertambahan usia, sembelit kronis, batuk kronis, dan lahir secara prematur atau memiliki berat badan lahir rendah.

Baca juga: Ajaran Rasulullah Tentang Menyembuhkan Penyakit, Lengkap Doa Memohon Kesembuhan

Hernia dapat terjadi diberbagai bagian tubuh, namun kasus yang paling sering ditemui adalah hernia inguinalis (pangkal paha), hernia umbilikalis (pusar), dan hernia epigastrik (dinding perut).

Jenis-jenis Hernia

1. Hernia Inguinalis

Hernia inguinalis adalah kondisi ketika sebagian usus atau jaringan lemak menonjol dan mencuat ke selangkangan.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, hernia inguinalis paling umum terjadi, mencakup 75 persen dari semua hernia dan hernia jenis ini sebagian besar menyerang pria.

Baca juga: Mengenal Dimensia, Sering Disebut Penyakit Lupa atau Penurunan Daya Ingat, Berikut Gejala Dimensia

2. Hernia Femoralis

Hernia Femoralis adalah kondisi saat sebagian usus atau jaringan lemak yang mencuat ke bagian atas paha bagian dalam.

Wanita berisiko lebih tinggi untuk terkena penyakit ini dibanding dengan pria.

3. Hernia Umbilikus

Hernia Umbilikus terjadi saat ada sebagian usus atau jaringan lemak yang menonjol di dinding abdomen, yang di dekat pusar.

Bayi dengan lubang besar tali pusat yang tidak tertutup dengan baik bisa berisiko terkena penyakit hernia jenis ini.

Pada orang dewasa, hernia dapat terjadi jika ada pemicunya, yaitu adanya tekanan berlebihan pada abdomen.

Baca juga: Efek Samping Vape Bagi Kesehatan, Pengajar FK UI Ungkap Bahayanya

4. Hernia Insisi

Hernia ini terjadi saat ada jaringan yang mencuat lewat luka operasi yang belum sepenuhnya sembuh pada abdomen.

5. Hernia Hiatus

Hernia hiatus adalah kondisi ketika lubang di diafragma tempat esofagus lewat melebar, dan bagian atas lambung terdorong ke atas melalui lubang tersebut ke rongga dada.

Hernia jenis ini terkadang tanpa gejala, namun nyeri ulu hati yang dirasa merupakan indikasi yang mungkin terjadi jika mengalami penyakit jenis ini.

6. Hernia Spigelian

Hernia Spigelian terjadi saat sebagian usus mendorong jaringan ikat perut dan menonjol di dinding perut depan kiri atau kanan bawah pusar.

Baca juga: Doa Ketika Sakit yang Dibaca Rasulullah, Bisa Juga Dibaca Untuk Menyembuhkan Penyakit

7. Hernia Otot

Jenis hernia otot dapat terjadi pada otot kaki akibat cedera olahraga. Hernia otot terjadi saat sebagian otot mencuat pada abdomen.

8.  Hernia Diafragma

Hernia ini terjadi saat ada organ perut yang berpindah ke rongga dada melalui celah pada diagfragma.

9.  Hernia Epigastrik

Hernia epigastrik adalah kondisi saat ada jaringan lemak yang mencuat keluar dan menonjol pada dinding abdomen, di antara pusar dan tulang dada bagian bawah.

Umumnya hernia yang menyerang orang dewasa paling sering terjadi di selangkangan atau perut.

Pengidap hernia akan merasakan nyeri dan terasa penuh di perut yang disertai dengan demam hingga muntah.

Baca juga: Manfaat Berhubungan Intim bagi Wanita jelang Menopause, Ini Penjelasan Seksolog Zoya Amirin

Pengidap mungkin juga mengalami rasa sakit yang memburuk selama aktivitas tertentu, misalnya ketika mengangkat benda atau berdiri dengan waktu yang lama.

Memang penyakit hernia tidak mengancam nyawa, tetapi penyakit ini memerlukan penanganan medis karna berisiko menyumbat aliran darah yang memicu kematian jaringan atau biasa disebut gangrene.

Jika pasien sudah masuk ke kondisi seperti ini, hal ini dapat memperburuk kondisi dan menyebabkan kematian.

Cara Mengatasi dan Mengobati Hernia

Hernia adalah masalah kesehatan yang perlu ditangani dengan tepat agar terhindar dari komplikasi serius.

Maka dari itu, diperlu penanganan yang tepat untuk mengobati penyakit ini.

Setelah kamu didiagnosis mengidap hernia, dokter akan menentukan terlebih dahulu metode pengobatan apa yang tepat untuk jenis penyakitmu.

Jika kasusnya masih tergolong ringan, dokter bisa mengembalikan organ yang menonjol dengan reduksi atau mengunakan jari tangan.

Namun, dalam kasus hernia jenis lain, seperti umbilikalis pada anak, operasi mungkin disarankan.

Baca juga: Manfaat Torpedo Kambing, Benarkah Mampu Meningkatkan Libido, Simak Penjelasan Dokter

Terutama jika ukurannya besar atau jika belum sembuh pada usia 4 hingga 5 tahun.

Tetapi operasi bukanlah satu-satunya cara untuk menyembuhkan hernia.

Operasi umumnya menjadi opsi terakhir untuk mengobati hernia.

Namun, kebanyakan hernia memang memerlukan pembedahan karena hernia cenderung bisa memburuk seiring berjalannya waktu.

Adapun sejumlah tindakan umum yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan mengobati hernia adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan Alat Truss

Truss adalah semacam ikat pinggang yang dikenakan layaknya celana dalam untuk menjaga tonjolan tetap di tempatnya dan menghilangkan ketidaknyamanan.

Selain itu, alat lain dengan fungsi serupa adalah korset atau binder.

Alat ini umumnya direkomendasikan bagi pria, terutama kalangan lansia yang kondisinya rentan bila harus naik meja operasi.

Tetapi alat ini dapat dipakai kalau memang hernia masih bisa didorong masuk secara manual ke tempatnya semula.

2. Operasi Laparoskopi

Operasi laparoskopi adalah tindakan operasi dengan membuat sayatan ke dalam tubuh di lokasi terjadinya hernia.

Tindakan operasi jenis ini menggunakan alat bedah berupa seperti tabung panjang dan tipis yang dilengkapi dengan kamera yang menyala di ujungnya.

Sayatan dibuat bertujuan untuk memasukkan alat bedah itu ke dalam untuk menyelesaikan prosedur.

3. Operasi Terbuka

Beda dengan operasi laparoskopi, operasi terbuka adalah prosedur pembedahan dengan membuat sayatan ke dalam tubuh di lokasi terjadinya hernia.

Nantinya jaringan yang menonjol dipasang kembali dan dinding otot yang melemah dijahit kembali.

4. Operasi Robotik

Operasi ini serupa dengan operasi laparoskopi, tetapi dokter bedah mengendalikan alat dari konsol komputer dengan menggunakan lengan robotik.

Operasi robotik dapat digunakan untuk beberapa jenis yang lebil kecil atau area yang lemah.(mag1/tribun-medan.com)

Ditulis oleh mahasiswi magang LPM Kreatif Chairunnisa Nasution

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved