Berita Viral

PENEMBAKAN Donald Trump Dongkrak Elektabilitas Kalahkan Joe Biden, Pilpres AS Makin Panas

Peristiwa penembakan Donald Trump pada Sabtu (13/7/2024) kemarin mendongkrak elektabilitasnya di Pilpres Amerika Serikat. 

HO
Peristiwa penembakan Donald Trump pada Sabtu (13/7/2024) kemarin mendongkrak elektabilitasnya di Pilpres Amerika Serikat. 

TRIBUN-MEDAN.com - Peristiwa penembakan Donald Trump pada Sabtu (13/7/2024) kemarin mendongkrak elektabilitasnya di Pilpres Amerika Serikat. 

Elektabilitas Donald Trump mengalahkan Joe Biden yang masih memimpin sebagai Presiden Amerika Serikat. 

Diketahui, Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) sekaligus calon presiden (capres) Partai Republik, Donald Trump, menjadi korban penembakan, Sabtu (13/7/2024), waktu setempat, saat berkampanye di Pennsylvania.

Donald Trump merupakan sosok calon presiden AS dari partai Republik yang  sering menunjukkan sikap kontroversial dan berani terutama terkait konflik Timur Tengah. 

Tak bisa dibantahkan bahwa Amerika Serikat selalu ikut campur dalam perang di Timur Tengah.

Sehingga pemimpin Amerika Serikat sering menjadi sorotan sekitarnya.

Menurut update terbaru dari The Economist, Sabtu, elektabilitas keduanya hanya terpaut dua persen.

Kandidat Presiden AS Donald Trump dutembak saat menggelar kampanye di Pennsylvania Sabtu (13/7/2024). 
Kandidat Presiden AS Donald Trump dutembak saat menggelar kampanye di Pennsylvania Sabtu (13/7/2024).  (HO)

Trump memimpin dengan elektabilitas sebesar 46 persen, sedangkan Biden 44 persen.

Sementara itu, hasil survei elektabilitas yang dirilis Projects 538, Sabtu, Trump juga memimpin dengan perolehan 42,3 persen.

Biden berada di bawahnya dengan angka 40,3 persen.

Terakhir, elektabilitas yang dirilis New York Times, Sabtu, juga menunjukkan ada selisih dua persen antara Trump dan Biden.

Trump masih memimpin dengan perolehan 47 persen dan Biden 45 persen.

Menurut The Economist, Trump dan Biden sama-sama merupakan sosok paling tidak disukai oleh warga Amerika.

Sebab, pemerintahan Biden memicu inflasi yang tinggi, memperumit gejolak di luar negeri, serta kekhawatiran mengenai usianya yang tua.

Presiden AS Joe Biden berbicara dengan putranya Hunter Biden setibanya di Pangkalan Garda Nasional Udara Delaware di New Castle, Delaware, pada Selasa (11/6/2024), saat ia melakukan perjalanan ke Wilmington, Delaware. Juri memutuskan Hunter Biden bersalah pada 11 Juni atas tuduhan kepemilikan senjata federal dalam penuntutan pidana pertama yang bersejarah terhadap anak seorang presiden AS yang sedang menjabat. Putra Presiden Joe Biden yang berusia 54 tahun dinyatakan bersalah atas ketiga dakwaan federal yang dihadapinya, CNN dan media AS lainnya melaporkan.(ANDREW CABALLERO-REYNOLDS/AFP)
Presiden AS Joe Biden berbicara dengan putranya Hunter Biden setibanya di Pangkalan Garda Nasional Udara Delaware di New Castle, Delaware, pada Selasa (11/6/2024), saat ia melakukan perjalanan ke Wilmington, Delaware. Juri memutuskan Hunter Biden bersalah pada 11 Juni atas tuduhan kepemilikan senjata federal dalam penuntutan pidana pertama yang bersejarah terhadap anak seorang presiden AS yang sedang menjabat. Putra Presiden Joe Biden yang berusia 54 tahun dinyatakan bersalah atas ketiga dakwaan federal yang dihadapinya, CNN dan media AS lainnya melaporkan.(ANDREW CABALLERO-REYNOLDS/AFP) (AFP Via Kompas.com)

Sementara, Trump baru-baru ini dihukum atas kejahatan yang berkaitan dengan kampanye presiden tahun 2016.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved