Berita Viral

PILU Ibu Mega Ekatni Lihat Anak Gadisnya Tewas Dibakar, Sempat Pamit Lalu Ditelepon Minta Tolong

Pilu ibu Mega Ekatni menyaksikan anak gadisnya tewas dibakar di wilayah Bumi Perkemahan Bangi Wao, Kalimantan Tengah sesaat setelah menelepon minta to

KOLASE/TRIBUN MEDAN
PILU Ibu Mega Ekatni Lihat Anak Gadisnya Tewas Dibakar, Sempat Pamit Lalu Ditelepon Minta Tolong 

"Yang saya tahu saat kakak saya datang ke lokasi, tapi dihalangi kepolisian dan tidak boleh mendekat dan hanya boleh melihat dari jarak sekitar 20 meter," ungkapnya.

Dari informasi yang didapat Handrianto barang berharga korban, seperti handphone dan anting-anting yang dikenakan hilang.

Selain itu ada selang kecil yang melilit di leher korban.

Handrianto pun tidak menyangka keponakannya tersebut meninggal dalam keadaan tragis.

"Jujur kami keluarga serta orang tuanya mengaku kaget dan tidak menyangka akan kehilangan Mega Ekatni dengan begitu cepat tanpa ada tanda-tanda apapun," katanya.

Handrianto selalu paman mengatakan hari-hari terakhir sebelum kematian, keponakannya itu tidak menunjukkan hal-hal mencurigakan.

Bahkan dirinya mengaku korban masih melakukan aktivasi seperti biasa.

"Sama sekali tidak ada tanda-tanda apapun, sama seperti hari-hari biasanya," katanya.

Sementara itu, Yenie sahabat Mega Ekatni mengungkap bila gadis yang baru lulus SMA tersebut =sebelum meninggal masih sempat membuat story di whatsappnya.

"Saya sangat sangat berdukacita yang mendalam atas kepergian Mega. Bahkan sebelum meninggal, malam tadi masih upload foto saat pelayanan di gereja," ujar Yenie.

Baca juga: TERKUAK Cara Hidup Sederhana Hakim Eman Sulaeman, Belum Punya Rumah Meski Sudah 20 Tahun Kerja

Baca juga: Pemicu Suami Bunuh Istri Hamil 8 Bulan di Sumbar, Curhat Soal Kerjaan Berakhir Dibekap Pakai Bantal

Dirinya mengaku, tidak tahu jika story di whatsapp almarhum Mega merupakan story terakhirnya, sebelum keesokan harinya ditemukan meninggal dunia.

Yanie mengaku kenal dekat dan lama dengan almarhum Mega karena satu pelayanan di KPA (Komisi Pelayanan Anak) dan KPRP (Komisi Pelayanan Remaja dan Pemuda).

Selain aktif pelayanan di gereja, korban juga dikenal memiliki sifat baik, ramah, dan sopan dalam tutur kata maupun tingkah laku.

"Anak ini juga cepat bergaul dan berinteraksi dengan teman sebaya maupun dengan yang lebih muda atau lebih tua dari dia," ujar Yenie.

Kini jenazah almarhum sudah dikebumikan setealh sebelumnya sempat diautopsi di Rumah Sakit Tamiang Layang.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved