Breaking News

Berita Viral

AMERIKA SERIKAT Tempatkan Rudal Antar Benua di Jerman, Rusia Umumkan Kembalinya Perang Dingin

Rusia memperingatkan dunia dan menyatakan sedang mempersiapkan langkah-langkah kembalinya Perang Dingin.

Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
Rusia protes saat Amerika Serikat resmi menempatkan rudal jarak jauh antar benua di Jerman . (Istimewa) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Rusia memperingatkan dunia dan menyatakan sedang mempersiapkan langkah-langkah kembalinya Perang Dingin.

Hal itu setelah Amerika Serikat resmi memutuskan untuk menempatkan rudal jarak jauh (antar benua) di Jerman.

Amerika Serikat mengumumkan keputusan ini pada Rabu (10/7/2024) dalam pertemuan puncak NATO di Washington DC.

Gedung Putih menyatakan bahwa penempatan senjata jarak jauh, termasuk rudal jelajah Tomahawk di Eropa berfungsi sebagai pencegah (antisipasi) dari musuh.

Keputusan AS menempatkan rudal jarak jauhnya di Jerman mendapat apresiasi dari Kanselir Jerman Olaf Scholz.

"Kami mengambil langkah mantap menuju Perang Dingin," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

"Semua atribut Perang Dingin dengan konfrontasi langsung akan kembali," tegasnya, dikutip dari berita Rusia TASS.

Langkah ini memicu kritik di Jerman, bahkan di antara anggota Partai Sosial Demokrat Scholz.

Namun, Scholz membela keputusan tersebut, menyatakan bahwa ini adalah langkah pencegahan dan pengamanan perdamaian yang penting pada waktu yang tepat.

AS menyatakan bahwa pengerahan episodik rudal jarak jauh ke Jerman dengan rencana penempatan permanen di masa depan.

"Melatih kemampuan canggih ini menunjukkan komitmen AS terhadap NATO dan kontribusinya terhadap pencegahan terpadu Eropa," kata Gedung Putih dalam pernyataan bersama dengan pemerintah Jerman.

Sementara, Duta Besar Rusia untuk Jerman memperingatkan akan memburuknya hubungan antara Moskwa dan Berlin jika pengerahan tetap dilakukan.

"Langkah yang merusak dan berbahaya ini tidak berkontribusi pada keamanan Jerman atau Eropa secara keseluruhan," kata Sergei Nechayev.

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menyoroti adanya kesenjangan serius dalam kemampuan militer negara itu, sementara beberapa anggota parlemen Jerman memperingatkan potensi dimulainya perlombaan senjata yang baru.

Penempatan rudal AS di Jerman membawa kembali kenangan menyakitkan dari Perang Dingin, di mana penempatan rudal balistik Pershing II di Jerman Barat pada 1980-an memicu protes luas.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved