Berita Viral

Kapten Berhasil Kudeta Negara, Jenderal Ini Malah Gagal, Ternyata Tergantung Siapa di Belakangnya

Seperti kudeta yang baru terjadi di dua negara di Amerika Latin dan di Afrika Barat ini, yaitu negara Bolivia dan Burkina Faso.

Editor: AbdiTumanggor
Kolase Tribun Medan
Kapten Ibrahim Traore (kiri) dan Jenderal Juan Jose Zuniga (kanan) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Berhasil atau tidaknya kudeta di dalam negara, ternyata tergantung siapa sosok di belakangnya.

Seperti kudeta yang baru terjadi di dua negara di Amerika Latin dan di Afrika Barat ini, yaitu negara Bolivia dan Burkina Faso.

Simak sosok kedua militer yang melakukan kudeta dan terduga di belakangnya.

Kudeta di Burkina Faso Berhasil

Ibrahim Traore dan Putin
Ibrahim Traore dan Putin (Istimewa)

Seorang militer berpangkat Kapten yang masih sangat muda usia 36 tahun berhasil mengkudeta negara dan menggulingkan presiden Burkina Faso yang saat itu dijabat Kolonel Paul Henri Sandaogo Damiba.

Paul Henri Sandaogo Damiba tidak bisa mempertahankan kursi kepresidenannya dan kabur dari Burkina Faso setelah istana negara diserbu kelompok militan dipimpin Kapten Ibrahim Traoré.

Ibrahim kelahiran 14 Maret 1988 itu kini berhasil menduduki jabatan Presiden sementara Burkina Faso sejak kudeta berlangsung pada 30 September 2022.

Kapten Ibrahim Traore pun diangkat secara resmi sebagai presiden Burkina Faso pada Rabu (5/10/2022).

Kudeta besar ini terjadi setelah Kolonel Paul Henri yang diketahui pro Amerika-Eropa, sedang memerangi pemberontakan kelompok ekstremis yang terus berkembang.

Sedangkan Kapten Ibrahim Traore, mengaku selama ini merupakan sekutu dari Presiden Rusia Vladimir Putin.

Juru bicara istana Burkina Faso, Kapten Kiswendsida Farouk Azaria Sorgho sebagaimana dilansir AFP, mengatakan Ibrahim Traore telah ditunjuk sebagai "Kepala Negara, Presiden , dan sekaligus Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata". 

Setelah Presiden Burkina Faso dijabat Kapten Ibrahim Traore, Rusia pun membuka kembali kedutaan besarnya di Burkina Faso setelah ditutup lebih dari 30 tahun lalu, kata para pejabat.

Selama ini, Burkina Faso adalah sekutu dekat Perancis, namun kini beralih ke Rusia sejak militer merebut kekuasaan melalui kudeta pada tahun 2022.

Pemerintahan Ibrahim Traore telah mengusir diplomat Prancis dan menutup pangkalan militer Prancis di negara tersebut.

Dilaporkan AFP, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan untuk membuka kembali kedutaan pada pertemuan puncak Rusia-Afrika di St Petersburg pada bulan Juli.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved