Ekshumasi Lettu Eko Damara

Keluarga Lettu Laut Eko Damara Kesal, 2 Bulan Pasca Tewas Baru Dilakukan Ekshumasi

Lanjut Satar walaupun begitu keluarga besar Lettu Laut Eko, yakin kalau dokter forensik dari Polda Sumut bekerja secara professional dan independen.

|
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANIL
Abdul Satar Siahaan paman Lettu Laut Eko Damar diwawancarai wartawan dilokasi pemakaman yang berada di Dusun Serbajadi, Desa Karang Rejo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Senin (24/6/2024).  

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Keluarga Almarhum Lettu Laut Eko Damara kesal, mengapa ekshumasi atau otopsi yang dilakukan penyidik baru dilakukan sekarang.

Hal ini disampaikan Abdul Satar Siahaan paman Lettu Laut Eko Damar dilokasi pemakaman yang berada di Dusun Serbajadi, Desa Karang Rejo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

"Kami sesalkan juga terlalu lama otopsi. Ini sudah berjalan dua bulan. Padahal pada hari ke 10 almarhum wafat, kami sudah datangi Korps Marinir untuk dilakukan otopsi," ujar Satar, Senin (24/6/2024). 

Lanjut Satar walaupun begitu keluarga besar Lettu Laut Eko, yakin kalau dokter forensik dari Polda Sumut bekerja secara professional dan independen.

Tim Forensik Polda Sumatera Utara (Sumut) didampingi Pusat Polisi Militer
Tim Forensik Polda Sumatera Utara (Sumut) didampingi Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia (Puspom TNI) melakukan ekshumasi terdahap jasad Almarhum Lettu Laut Eko Damara (30) di pemakaman umum yang berada di Dusun Serbajadi, Desa Karang Rejo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Senin (24/6/2024).

"Kalau hal ini semua dilakukan, pasti akan terungkap," ujar Satar.

Kemudian, Satar menambahkan, jika sebelumnya permohonan mereka ke Panglima TNI akhirnya dikabulkan.

"Alhamdulillah permohonan yang kita sampaikan ke Panglima TNI dikabulkan dan dilaksanakan hari ini. Walaupun kami tau bahwa otopsi ini adalah awal dari penyidikan. Dan akan dilakukan lagi hal-hal yang lain. Karena otopsi hari ini harus dilengkapi lagi dengan uji balistik untuk mengetahui jenis senjata, jarak tembak, dan senjata milik siapa," ujar Satar.

"Inikan harus dilengkapi, termasuk olah TKP. Tapi tadi informasi yang kami terima dari penyidik, sebagian sudah dilaksanakan. Termasuk personel-personel Korps Marinir khususnya Pasmar Yonif 7 Marinir, itu sudah diperiksa," sambungnya. 

Sekali lagi Satar menegaskan agar Tim Forensik Polda Sumut yang dipimpin oleh dr Surjit Singh agar bekerja sebaik mungkin, se-objektif, dan professional. 

"Sehingga kasus yang semula penuh asumsi dan dugaan yang macam-macam secara liar, ini bisa jadi terang benderang, itu yang kami harapkan," ujar Satar. 

Abdul Satar Siahaan paman Lettu Laut Eko Damar
Abdul Satar Siahaan paman Lettu Laut Eko Damar diwawancarai wartawan dilokasi pemakaman yang berada di Dusun Serbajadi, Desa Karang Rejo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Senin (24/6/2024). 

Dikabarkan sebelumnya, Tim Forensik dari Polda Sumatera Utara (Sumut) didampingi Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia (Puspom TNI) melakukan ekshumasi terdahap jasad Almarhum Lettu Laut Eko Damara (30) personel kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir.

Proses ekshumasi dilakukan dipemakaman umum yang berada di Dusun Serbajadi, Desa Karang Rejo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. 

"Kami diberitahu kalau Lettu Eko meninggal karena bunuh diri. Kami merasa hal ini sangat janggal karena TNI AL sangat cepat mengambil kesimpulan tanpa autopsi," ujar Abdul Satar Siahaan paman Lettu Laut Eko.

Lanjut Satar, pihak keluarga pun melakukan upaya atau membuat laporan ke Puspom TNI, agar jasad Lettu Laut Eko, agar dilakukan oleh otopsi. 

"Kami berterimakasih kepada Panglima TNI, karena akhirnya permohonan kami untuk dilakukan otopsi dilaksanakan," ujar Satar. 

Lettu Eko Damara
Lettu Eko Damara (HO)

Hingga berita ini diterbitkan, proses ekshumasi masih berlangsung.

Diketahui, Lettu Laut Eko tewas setelah bunuh diri di pos taktis Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Sabtu(27/4/2024).

Namun atas kematian Lettu Laut Eko, pihak keluarga menaruh kecurigaan lantaran terdapat dugaan bekas luka lebam dan sulutan api rokok di jenazah Eko.

Bahkan, mereka mendapat kabar yang berbeda-beda dari pejabat Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL).

Kabar yang diterima mereka, Eko disebut bunuh diri dengan menembak kepala di pos komando taktis karena depresi akibat sakit malaria. Di sisi lain, pihak keluarga juga menerima kabar bahwa Eko meninggal bunuh diri di kamar tidur akibat terlilit utang.

Keluarga menaruh kecurigaan karena terdapat luka bakar seperti disulut api rokok di punggung Eko. Di punggungnya juga terdapat luka lebam. 

Tak hanya itu, pihak keluarga menemukan luka lebam di mata, bawah ketiak, lutut kanan, hingga kaki kanan.

(cr23/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan  

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved