Berita Viral

SOSOK Galih Sulistyaningra, Lulusan S2 di London dengan LPDP, Pilih Jadi Guru SD Negeri di Jakarta

Galih pun menuai pujian dari para warganet yang mengapresiasi pilihannya menjadi guru SD Negeri setelah lulus S2 di universitas kelas dunia tersebut.

Instagram
SOSOK Galih Sulistyaningra, Lulusan S2 di London dengan LPDP, Pilih Jadi Guru SD Negeri di Jakarta 

UCL adalah salah satu kampus top dunia di Inggris. Berdasarkan QS World University Ranking 2023, UCL berada di urutan nomor sembilan dari kampus terbaik dunia.

SOSOK Galih Sulistyaningra, Lulusan S2 di London dengan LPDP, Pilih Jadi Guru SD Negeri di Jakarta
SOSOK Galih Sulistyaningra, Lulusan S2 di London dengan LPDP, Pilih Jadi Guru SD Negeri di Jakarta

Kebetulan pula, Galih Sulistyaningra menjadi perempuan asal Indonesia pertama di jurusan yang dipilihnya.

Alasan kuat Galih Sulistyaningra memilih melanjutkan pendidikan S2 ke luar negeri saat itu karena melihat timpangnya kualitas pendidikan di Indonesia.

"Saya disadarkan kalau ternyata kita itu selama belajar di sekolah ada satu gaya belajar yang seharusnya tidak dilakukan," kata Galih.

"Mungkin ini jadi salah satu dosa besar para pendidik di zaman dulu gitu ya," tambahnya.

Keluarga Besar Pendidik

Galih lahir dan tumbuh di keluarga besar para pendidik. Dari orangtua, tante, paman, semuanya berprofesi sebagai guru sehingga sangat ingin agar Galih bisa melanjutkannya.

Pada awalnya, Galih mengaku enggan menjadi guru dan ingin menggeluti profesi lain yang lebih dari sekadar mengajar. Namun jalan hidupnya justru terus mendekat ke dunia pendidikan.

Akhirnya, Galih pun mulai menjadi pendidik saat bergabung di lembaga yang menekuni bidang Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM).

Baca juga: 5 Tempat Nongkrong Kekinian yang Hits di Kalangan Anak Muda Kota Medan

Pekerjaan itu ia geluti sambil menunggu jadwal wisuda di UNJ.

Di sana Galih menangani anak-anak yang mahir berbahasa Inggris dengan kurikulum berstandar Amerika Serikat. Mereka berlatar dari ekonomi kelas menengah atas.

Saat itu lah, Galih mulai menyadari adanya ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia yang tidak bisa mendapatkan akses setara.

Kemudian, dia berkomitmen mendalami perencanaan dan kebijakan terkait pendidikan yang menurutnya dapat bermuara tidak hanya pada perkembangan anak didik, tetapi juga laju pertumbuhan ekonomi negara.

Dari situ, muncul lah keinginan Galih untuk melanjutkan studi S2 ke luar negeri meskipun sempat mendapatkan pertentangan dari orang tuanya.

Baca juga: Rapat Sinkronisasi Pengendalian Kriminal saat Event PON dan Pilkada 2024

"Sarjana pendidikan ya ngajar di sekolah. Dengan anggapan tersebut dan justru membuktikan bahwa menjadi guru SD sekalipun dibutuhkan bekal pengetahuan yang banyak sekali," jelas dia.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved