Tribun Wiki

4 Amalan Hari Tasyrik Usai Idul Adha yang Dapat Menambah Pahala

4 amalan di hari Tasyrik yang bisa dikerjakan untuk menambah pahala kepada Allah S.W.T

Editor: Array A Argus
Surya.co.id
Ilustrasi hari Tasyrik 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Momentum Idul Adha erat kaitannya dengan hari Tasyrik.

Adapun hari Tasyrik merupakan hari ke 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Pada hari Tasyrik ini, umat muslim masih diperbolehkan menyembelih hewan kurban

Dilansir dari uici.ac.id, Tasyrik dalam bahasa Arab berasal dari kata syarraqa, yang artinya matahari terbit atau menjemur sesuatu.

Tasyrik juga bisa diartikan dengan penghadapan ke arah timur (arah sinar matahari).

Baca juga: Doa Menyembelih Hewan Kurban dan Pelaksanaannya Menurut Rasulullah

Dalam tradisi masyarakat Arab zaman dulu, pada hari Tasyrik, mereka menjemur daging hewan kurban atau membuat dendeng.

Menurut dimensi hukumnya, hari Tasyrik memiliki beberapa kesamaan dengan Idul Adha.

Di antaranya adalah soal penyembelihan hewan kurban, larangan berpuasa, dan anjuran bertakbir.

Soal larangan berpuasa ini, ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:

Baca juga: 7 Jus Penurun Kolesterol yang Cocok Disuguhkan saat Menyantap Menu Daging Kurban

“Dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma, keduanya berkata “Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan kurban ketika menunaikan ibadah haji”. (HR. Bukhari, no. 1859).

Lantas, apa saja amalan di hari Tasyrik yang bisa dikerjakan? 

1. Menyembelih Hewan Kurban

Melaksanakan amalan sunnah untuk berkurban terutama bagi umat Islam yang mampu.

Dengan berkurban, juga akan berbagi kenikmatan kepada orang-orang disekitarnya berupa hidangan istimewa dari hewan sembelihan.

Terdapat beberapa ketentuan memilih hewan kurban, seperti berkualitas baik, berisi, tidak sakit, tidak cacat, cukup umur dan sebagainya.

Baca juga: 6 Cara Menyimpan Daging Kurban Agar Tidak Busuk dan Tahan Lama, Perlukah Dicuci?

2. Menikmati Hidangan Makan dan Minum

Setiap umat muslim diwajibkan menikmati makan dan minum memasuki hari tasyrik.

Makan dan minum pada hari tasyrik menjadi bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya:

“Hari-hari tasyrik adalah hari menikmati makanan dan minuman,”

Karena hari tasyrik merupakan hari makan dan minum, maka diharamkan untuk berpuasa.

Baca juga: Adab Menyembelih Hewan Kurban Agar Tidak Tersiksa Sesuai Sunah Rasulullah

Dari riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah untuk mengelilingi Kota Mina dan menyampaikan:

“Janganlah kamu berpuasa pada hari ini (tasyrik) karena ia merupakan hari makan, minum, dan berdzikir pada Allah.”

3. Hari Utama Berdzikir dan Bertakbir

Dalil keutamaan untuk bertakbir pada hari raya hingga tiga hari tasyrik bersumber dari Al-quran dan Hadits nabi Muhammad SAW.

Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman:

Dan berdzikirlah dengan menyebut nama Allah pada hari yang berbilang. (QS. Al baqarah: 203)

Ibnu Abbas mengatakan, yang dimaksud dengan hari-hari yang berbilang ialah hari-hari tasyrik (menjemur dendeng); juga dikenal dengan sebutan hari-hari yang telah diketahui, yaitu hari belasan.

Baca juga: 3 Cara Membakar Daging Sate Agar Matang Sempurna, Jangan Tempelkan pada Arang!

Ikrimah mengatakan yang dimaksud dengan berdzikir ialah bertakbir dalam hari-hari tasyrik sesudah shalat lima waktu, yaitu: Allahu Akbar, Allahu Akbar, allahu Akbar (Allah Mahabesar, Allah Mahabesar).

Zikir merupakan amalan ringan yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.

Zikir sebagai cara manusia untuk selalu mengingat Allah SWT. Saat hari tasyrik, zikir dilantunkan pada saat takbiran, membaca tasmiyah (bismillah, dan takbir saat memotong hewan kurban. Dalam hadis Rasulullah SAW bersabda:

“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah,” (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i).

Baca juga: 5 Tips Memanggang Daging yang Tepat dan Tetap Sehat

4. Membaca Doa terutama do'a Sapu Jagad

Amalan Hari tasyrik berikutnya yakni berdoa.

Adapun doa yang banyak dipanjatkan Nabi SAW saat melakukan wuquf dan hari tasyrik yakni:

Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. (Al-Baqarah: 201)

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu memanjatkan doa sapu jagad tersebut;

Baca juga: 4 Cara Memasak Daging Kambing agar Tidak Kehilangan Nutrisinya dan Tetap Sehat

Imam Syafii mengatakan dari Abdullah ibnus Saib, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW mengucapkan doa berikut di antara rukun Bani Jumah dan rukun Aswad, yaitu: Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved