Sumut Memilih
Bawaslu Usulkan Lokasi PSU di Samosir Dipindah, Ini Alasannya
Bawaslu mengusulkan ke KPUD Samosir agar memindah lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat Pemungutan Suara Ulang (PSU) digelar nantinya.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, PANGURURAN - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Samosir Robin Simarmata mengutarakan pihaknya memiliki usulan ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Samosir agar memindah lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat Pemungutan Suara Ulang (PSU) digelar nantinya.
Pasalnya, lokasi PSU berada di pusat keramaian karena adanya pasar tumpah. Walaupun demikian, dirinya mengatakan hal tersebut hanya sebatas usulan karena pihak KPUD yang menyelenggarakan PSU tersebut.
"Memang kita ada usulan ke KPUD soal pemindahan lokasi PSU tersebut karena lokasinya berada di pusat keramaian. Lokasi tersebut adalah kawasan pasar tumpah manakala di hari Rabu. Yang selanjutnya, areal TPS nya kerap digunakan sebagai lokasi parkiran dan bakal sempit," ujar Robin Simarmata, Rabu (12/6/2024).
Ia juga berharap lokasi penyelenggaraan PSU tersebut steril karena hal tersebut adalah sesuatu yang baru dan pastinya akan mendatangkan beragam pihak baik dari Samosir maupun dari luar Samosir.
"Kita berharap tempatnya steril. Jadi yang biasanya masyarakat memegang garis pembatas, ini kami rencanakan agar masyarakat memiliki jarak dari garis yang dibuatkan pada TPS tersebut," terangnya.
Sebagai bahan pengawasan mereka saat ini adalah isu money politic atau politik uang. Maka, pihaknya telah memerintahkan PKD dan Panwascam agar intensif berada di lokasi penyelenggaraan PSU tersebut.
"Pengawasan itu mulai dari sekarang, mulai dari PKD dan Panwascam yang berjumlah 3 orang sudah mulai melakukan pengawasan soal poltik uang. Ini bisa jadi terjadi karena kondisi politiknya agak panas," tuturnya.
"Kalau untuk DPT ada sekitar 270-an. Jadi, kita lihat ini bukan untuk pemohon saja, tetapi partai-partai yang lain bisa dimungkinkan ada pergeseran kursi," tuturnya.
"Misalnya, untuk PKB yang sebelumnya diperkirakan 6 kursi, dengan adanya perubahan suara di PSU nanti, bisa saja berkurang yang membuat kursi mereka sama dengan partai lain. Efeknya kan bisa juga untuk soal siapa yang jadi Ketua DPRD Samosir," terangnya.
Saat ini, pihak Polres juga telah membuat kajian jelang PSU.
"Pihak Polres Samosir juga sudah membuat sejumlah kajian; termasuk untuk pengamanan khusus," terangnya.
"Kemarin sore, kita baru konsultasi dengan pihak KPUD Samosir. Pihaknya mengatakan bahwa hari ini mereka akan koordinasi ke Jakarta," terangnya.
Setelah adanya jadwal PSU secara jelas, pihaknya bakal membuat kebijakan khusus soal pengawasan pada saat PSU tersebut.
"Dengan jelasnya jadwal PSU, kita juga bisa membuat kebijakan atau peraturan soal PSU tersebut," pungkasnya.
(cr3/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Bawaslu Deli Serdang Mempersiapkan Diri Hadapi Gugatan Paslon 03 di MK |
|
|---|
| Golkar Surati DPRD Sumut Minta Pelantikan Erni Aryani jadi Ketua DPRD Diproses |
|
|---|
| Ketua Demokrat Sumut Yakin Wali Kota Medan dan Gubernur Terpilih Peduli Pedagang |
|
|---|
| KPU Sumut Sebut Cuaca Buruk Jadi Penyebab Turunnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024 |
|
|---|
| KPU Sumut Sukseskan Pemilu, Bertaruh Nyawa Lintasi Hutan Liar Habitat Harimau |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ketua-Bawaslu-Samosir-Robin-Simarmata1.jpg)