Berita Viral

HARU Guru SMK Dibelikan TV Baru Oleh 19 Muridnya yang Dapat Nilai Memuaskan, Videonya Viral

Haru guru SMK yang dibelikan TV baru oleh 19 muridnya yang mendapat nilai memuaskan dan sebagai sang murid mengingat sang guru bekerja keras mendidik

KOLASE/TRIBUN MEDAN
HARU Guru SMK Dibelikan TV Baru Oleh 19 Muridnya yang Dapat Nilai Memuaskan, Videonya Viral 

TRIBUN-MEDAN.COM – Haru guru SMK di Malaysia yang dibelikan TV baru oleh 19 muridnya.

Adapun kisah haru seorang guru di Malaysia setelah dibelikan TV oleh muridnya tengah jadi perbincangan di media sosial.

Dimana Sir Izz, guru mata pelajaran MPV Landscaping & Nursery dari SMK Tunku Panglima Besar Kulim di Kedah tak menyangka bakal dibelikan TV oleh rombongan siswanya.

Ternyata, hadiah kepada guru itu diberikan setelah menyelesaikan ujian Sijil Pelajaran Malaysia (SPM) sebagai cara yang baik untuk menunjukkan rasa terima kasih atas bantuan yang sudah dilakukan.

Seperti dalam momen berikut ini, tampak para murid memberikan hadiah spesial untuk gurunya yang sudah bekerja keras mendidik.

Dilansir TribunStyle.com dari akun TikTok @izzhuznie atau @izzhuznieidraqie tampak sekelompok siswa mengunjungi rumah gurunya untuk memberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi atas bimbingan dan dukungannya.

Hal ini karena guru tersebut berhasil menjadikan 14 muridnya mendapat nilai A di mata pelajarannya.

Dalam video tersebut terlihat para siswa membawa sebuah TV baru yang merupakan hadiah untuk gurunya dalam rangka merayakan nilai A pada ujian SPM.

Berbicara kepada WORLD OF BUZZ, Sir Izz, guru mata pelajaran MPV Landscaping & Nursery dari SMK Tunku Panglima Besar Kulim di Kedah, menceritakan bahwa dari 19 siswanya yang mengikuti ujian SPM, 14 orang memperoleh nilai A dalam mata pelajaran tersebut.

“Total siswa saya ada 19 orang, 14 diantaranya mendapat nilai A, 4 B+, dan 1 C+,” ujarnya.

Diceritakan Pak Izz, SMK Tunku Panglima Besar Kulim merupakan sekolah ke-3 yang pernah ia ajar, dan ini merupakan tahun ke-3 ia mengajar di sana.

Pak guru tersebut mengungkapkan kalau dirinya memiliki kedekatan dengan murid-muridnya dan sering berkunjung ke rumah.

Ikatan mereka begitu kuat bahkan sering makan siang bersama di sekolah.

“Hal lainnya adalah saya sering makan bersama mereka saat istirahat. Saya memasak dan membawa makanan sendiri, dan kami selalu duduk dan makan bersama", ujar pak Izz.

Baca juga: Pengakuan Penjual Nasi di Sekitar TKP Vina Cirebon, Bantah Jual Rokok, Lalu Aep Beli di Warung Mana?

Baca juga: Akhirnya Nathalie Holscher Jujur Juga, Jawab Apakah Menyesal Sudah Mau Dinikahi Sule

Rupanya hari keluarnya hasil ujian SPM itu kebetulan bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-13 sebagai guru.

Pada hari itu juga, salah satu muridnya bertanya apakah dia ada di rumah.

Rupanya para muridnya sudah membawakan TV baru untuknya.

“Mereka mengunjungi rumah saya berkali-kali dan mengetahui TV saya bermasalah. Saat dinyalakan, hanya audio yang diputar dengan layar gelap gulita,” jelasnya.

Rupanya itulah yang menginspirasi para murid untuk memberikan gurunya kejutan dengan TV baru.

Baca juga: Akhirnya Nathalie Holscher Jujur Juga, Jawab Apakah Menyesal Sudah Mau Dinikahi Sule

Baca juga: Akhirnya Penyanyi Ini Buka Suara, Dituduh Jadi Wanita Perusak Hubungan Denny Caknan dan Happy Asmara

Sebelumnya kisah serupa juga viral belakangan ini.

Dimana tangis haru seorang guru SD setelah dibelikan rumah oleh mantan muridnya tengah ramai diperbicangkan.

Bagaimana tidak, seorang guru SD berusia 60 tahun itu dibelikan rumah oleh mantan muridnya secara cuma-cuma.

Hal itu bermula karena sang murid mengingat balas budi 30 tahun lalu saat diirnya dibelikan sepatu oleh gurunya tersebut.

Guru tersebut tidak menyangka, kebaikannya membelikan sepatu 30 tahun silam akan dibalas oleh murid tersebut setelah mantan siswanya sukses. 

Siswa yang dulunya sangat miskin tersebut benar-benar menepati janjinya untuk membalas budi kepada guru itu. 

Kisah haru ini datang dari guru wanita asal China bernama Truong.

Dilansir Tribun-medan.com dari Surya Malang via Soha News, sebuah artikel yang terbit pada Senin, 13 Mei 2024, menceritakan kisah guru wanita bernama Truong itu. 

Dimana pada tahun 1978, Guru Truong yang baru saja lulus kuliah ditugaskan mengajar di sebuah SD di Provinsi Guangdong, China.

Setelah lima tahun bekerja di sana, Truong mendapat promosi dan diangkat menjadi kepala sekolah.

Untuk meningkatkan hasil belajar murid-murid di sekolahnya, Guru Truong membuka les gratis di rumah.

Tindakannya ini mendapat sambutan positif, banyak dari murid yang datang untuk mengikuti les secara cuma-cuma.

Di antara sekian banyak siswa, ada satu murid yang menarik perhatian Truong. 

Anak tersebut merupakan murid laki-laki dengan tubuh kurus dan badan lebih kecil daripada teman-teman seusianya.

Siswa itu kerap datang memakai baju bekas yang lusuh, namun meski dari keluarga miskin, Guru Truong mengenalnya sebagai murid yang cerdas.

Murid tersebut selalu punya nilai bagus di kelas.

Tangis Haru Guru SD Dibelikan Rumah Oleh Mantan Murid, Ingat Balas Budi 30 Tahun Lalu Diberi Sepatu
Tangis Haru Guru SD Dibelikan Rumah Oleh Mantan Murid, Ingat Balas Budi 30 Tahun Lalu Diberi Sepatu (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Suatu saat, siswa tersebut tidak masuk sekolah selama seminggu.

Wali kelas tidak mengetahui alasan ketidakhadirannya di sekolah.

Guru Truong merasa hal ini tidak biasa, sehingga ia menyempatkan diri berkunjung ke rumah siswa itu di hari libur.

Ketika sampai, betapa sedih hati Truong melihat rumah siswa tersebut.

Kemiskinan begitu kentara dari kondisi rumahnya yang kosong tanpa banyak perabotan.

"Setelah bertanya kepada tetangga, saya mengetahui bahwa keluarga ini sangat miskin," ucap Guru Truong. 

"Orang tuanya tidak punya cukup uang untuk membayar sekolah, sehingga mereka membiarkan putranya putus sekolah," imbuh Truong.

"Agar bisa tinggal di rumah dan membantu pekerjaan mereka sebagai buruh tani," kenang Guru Truong bercerita kepada Soha.

Setelah mengetahui fakta ini, Guru Truong pulang dan kembali lagi keesokan harinya.

Truong berbicara langsung kepada orang tua murid dan meyakinkan mereka agar membiarkan putranya melanjutkan sekolah.

Dengan bujukan dari Guru Truong, kedua orang tua murid akhirnya membiarkan putra mereka sekolah lagi.

Singkat cerita, Guru Truong dan murid lelaki tersebut jadi memiliki kedekatan khusus.

Bahkan ketika sang murid sudah lulus SD, keduanya tetap berhubungan dan saling berkomunikasi.

Suatu hari, ketika murid tersebut sudah duduk di bangku universitas, Truong bercerita muridnya itu tidak memiliki uang untuk membeli sepatu.

Padahal saat itu sedang musim dingin di China, sehingga siswa itu akan merasa kedinginan. 

Mendengar kabar itu, Guru Truong merasa amat sedih sekaligus terenyuh.

Segera saja Truong membelikan sepatu yang bagus dengan separuh gaji yang ia terima sebagai guru.

Muridnya begitu terkejut kala menerima sepatu pemberian Guru Truong.

Dalam hati, siswa itu berjanji akan terus mengingat jasa gurunya dan membalas budi di masa depan.

Siapa sangka, janji yang diucapkan itu benar-benar ditepati.

Setelah 30 tahun berlalu dan Guru Truong telah menginjak usia 60 tahun, roda kehidupan mulai berputar.

Sang murid yang dulu miskin, kini telah memiliki pekerjaan bergaji tinggi.

Sementara Guru Truong yang tak lagi produktif tinggal di sebuah rumah kayu kecil.

Muridnya tahu jika Guru Truong masih menghuni rumah di belakang sekolah lamanya.

Mantan siswa itu lalu memutuskan diam-diam membeli sebuah rumah di area tersebut untuk diberikan kepada gurunya.

Lalu suatu hari, mantan murid itu menemui Guru Truong sambil membawa dokumen pembelian dan sertifikat rumah.

Tanpa ragu, pria itu memberikan sertifikat rumah kepada Guru Truong dan mengatakan rumah tersebut sekarang jadi milik sang guru.

Mantan murid itu menyebut rumah tersebut adalah balasan atas sepasang sepatu yang pernah dibelikan Guru Truong untuk dirinya.

Guru Truong yang mendengar hal itu hanya bisa menangis haru.

Imbalan atas ketulusan hatinya puluhan tahun silam ternyata berbuah manis di masa tuanya.

Kini ia menerima sebuah rumah untuk ditinggali dari mantan muridnya.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca juga: TANGIS Mbah Siyem Usai Tanah dari Warisannya Hampir 2 Hektare Malah Dikuasai Pemerintah Jadi Sekolah

Baca juga: ALASAN Betrand Peto Tolak Tiket Pulang dari Sarwendah, Betah di Kampung,Ngaku Stres Terseret Prahara

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram Twitter dan WA Channel

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved