Berita Viral

FAKTA Pedih Hidup Solihin, Pria tak Bisa Tidur 4 Tahun, Anaknya Dibunuh Teman karena Dendam

Agum Gumilar meninggal karena dibunuh oleh temannya sendiri yang masih di bawah umur pada Oktober 2023.

TribunJabar
FAKTA Pedih Hidup Solihin, Pria tak Bisa Tidur 4 Tahun, Anaknya Dibunuh Teman karena Dendam 

Sementara itu, saat ini Solihin sudah tak menjalani pengobatan karena situasi ekonominya sedang sulit.

Baca juga: KENAPA Ramai Penolakan Tapera? Khawatir jadi Bancakan: Belajar dari Kasus Jiwasraya dan Taspen

Meski mempunyai BPJS, biaya lain yang diperlukan untuk berobat seperti transportasi dan lain-lain membuat Solihin dan keluarganya tidak mampu lagi melanjutkan pengobatan.

"Semua tabungan sudah habis untuk biaya berobat."

"Saya bahkan harus menjual sawah, beberapa barang berharga untuk berobat," ungkap Solihin.

Kemudian, terungkap fakta bahwa Solihin adalah ayah Agum Gumilar (13).

Agum Gumilar meninggal karena dibunuh oleh temannya sendiri yang masih di bawah umur pada Oktober 2023.

FAKTA Pedih Hidup Solihin, Pria tak Bisa Tidur 4 Tahun, Anaknya Dibunuh Teman karena Dendam
FAKTA Pedih Hidup Solihin, Pria tak Bisa Tidur 4 Tahun, Anaknya Dibunuh Teman karena Dendam

Kejadian itu lantas memperparah situasi Solihin yang tak bisa tidur sejak empat tahun lalu.

Anak Solihin Dibunuh Kawan Sekolah

Air mata Solihin (50) dan Aisah (44), orang tua Agum Gumilar (13) yang dibunuh temannya sendiri di Garut, tumpah.

Saat ditemui, keduanya tengah terduduk di ruangan tengah rumahnya sembari menunggu sejumlah tamu yang terus berdatangan.

"Wajahnya selalu terbayang, selintas terlihat terus di mata saya," ujar Aisyah saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya di Kampung Cijeler, Desa Leuwigoong, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (10/11/2023) malam.

Baca juga: JADWAL Timnas Inggris di EURO 2024, Mati-matian Bela Timnas, Harry Maguire Rela Korbankan Keluarga

Aisah pun meneteskan air mata. Dia meminta penegak hukum mengusut tuntas dan menghukum pelaku dengan hukuman setimpal.

Perbuatan pelaku, menurutnya, telah menghancurkan perasaannya dan anak-anaknya yang lain.

Sebelumnya, Agum diketahui sempat hilang kemudian ditemukan sudah tidak bernyawa di Sungai Cimanuk.

"Waktu itu katanya meninggal karena terbawa arus, pas anak saya diautopsi ternyata (hasilnya) beda, ternyata dibunuh," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved