Tribunwiki

Sosok Erwin Prasetyo, Rektor Universitas Muhammadiyah Maumere yang Ringankan Beban Mahasiswa

Erwin Prasetyo adalah Rektor Universitas Muhammadiyah Maumere yang kini jadi sorotan lantaran meringankan beban mahasiswa

Editor: Array A Argus
Tribun Flores
Rektor Universitas Muhammadiyah Maumere, Erwin Prasetyo 

Universitas Muhammadiyah Maumere memiliki dua fakultas. Pertama, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan 8 program studi (pendidikan Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Kewarganegaraan, Ekonomi, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) dan kedua, Fakultas Sains dan Bisnis dengan 3 program studi (informatika, bisnis digital dan administrasi kesehatan).

Semua program studi ini sudah terakreditasi B.

Sosok Erwin Prasetyo

Erwin Prasetyo sempat menjabat sebagai Wakil Rektor IKIP Muhammadiyah Maumere, yang kini berubah status menjadi Universitas Muhammadiyah Maumere.

Sejak beralih status pada 10 Oktober 2023, Universitas Muhammadiyah Maumere kemudian memiliki dua fakultas, yakni Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dan Fakultas Sains.

Rencananya, Universitas Muhammadiyah Maumere ini juga akan menambah tiga program studi lainnya, yakni prodi bisnis digital, prodi informasi, dan prodi administrasi kesehatan.

Berkaitan dengan sosok Erwin Prasetyo, ia memiliki latar belakang pendidik dalam bidang ilmu Fisika dan Matematika.

Pada laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Kemendikbud disebutkan, Erwin Prasetyo sudah mengajar berbagai mata kuliah di IKIP Muhammadiyah sejak tahun 2013.

Cerita Mahasiswi 

Stivenia Angriaati, Salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Maumere mengungkapkan keberuntungan memilih untuk mengikuti proses pendidikan pada universitas Muhammadiyah Maumere demi meraih gelar sarjana.

Mahasiswa program studi Matematika asal Waidoko, Kecamatan Alok Barat Kabupaten Sikka ini menuturkan, orang tuanya merupakan pembuat batu bata merah.

Bata merah merupakan salah satu jenis bahan dasar pembangunan rumah yang sudah sangat umum digunakan di Indonesia.

Bata merah yang dimaksud adalah bata yang dibuat dari tanah yang dicetak kemudian dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar kering, mengeras, dan berwarna kemerah-merahan.

Dikatakannya, kebijakan kampus mengijinkan pembayaran biaya kuliah menggunakan hasil bumi dan hasil laut ini membuat Stivenia menggantikan dengan batu bata merah.

"Orangtua saya bekerja sebagai usaha batu merah jadi saya membayar biaya kuliah saya menggunakan batu merah," ujarnya Sabtu 25 Mei 2024.

Batu bata merah yang sudah siap dipasarkan ini, kemudian dihitung sesuai biaya kuliah Stivenia per tahapannya.

"Batu merah ini dihitung sesuai biaya kuliah saya per tahap di kampus Universitas Muhammadiyah Maumere," jelasnya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved