Pengakuan Haji Isep, Pria yang Sudah 28 Kali Nikah, Alasannya Untuk Menolong Wanita Tersakiti

Isep juga rutin menyantuni anak yatim setiap minggunya dan kerap mendatangi pesantren-pesantren untuk membawa bantuan kebutuhan.

Pria berusia 60 tahun ini juga merupakan Ketua Umum Yayasan Forum Silaturahmi Barisan Benteng Pajampangan.

Dari Kesulitan hingga Menjadi Pengusaha Sukses

Haji Isep mengenang perjuangannya dulu bersama istri yang menginginkan rumah sendiri.

"Dulu, saya sama istri pengen rumah, yang bisa saya bangun cuma rumah satu kamar. Tengah malam, sehabis ngojek saya beli batu, bahan, sampai bisa bikin rumah. Kalau enggak salah, ukurannya cuma tiga kali tiga meter," kata Isep.

Setelah memiliki rumah, Isep mulai berbisnis kecil-kecilan dengan mengkreditkan suku cadang sepeda motor kepada tukang ojek di Pajampangan.

Dari sana, ia merintis berbagai bisnis lain, mulai dari membangun hotel, bisnis entertainment, hingga mendirikan wedding organizer (WO).

Bisnisnya mulai berkembang pesat sejak tahun 2000 dan terus meraih kesuksesan hingga sekarang.

"Dari situ ada peningkatan. Saya bisa buka toko sembako dan sebagainya, terus ada bisnis-bisnis yang lain dan alhamdulillah bisa berkembang sampai saya bisa membangun hotel juga," tutur Isep.

Kini, kehidupan Isep berubah 180 derajat.

Dari penghasilan yang sangat minim, ia kini mampu meraup penghasilan ratusan juta dari berbagai bisnisnya.

Penghasilannya dari Hotel Mahessa di Jampangkulon saja bisa mencapai Rp 100 juta per bulan.

Belum dari bisnis sembako, WO, entertainment, dan bisnis lainnya.

"Alhamdulillah penghasilan sebulan cukup. Jujur, kalau penghasilan saya dari perhotelan saja lebih dari 100 juta sebulan," kata Isep.

"Saya bisa katakan itu cukup untuk pribadi saya. Saya tidak pernah gengsi, apa pun saya lakukan, yang penting halal," tuturnya.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram , Twitter dan WA Channel