Update Harga Bahan Pokok di Medan, Bawang Putih Naik Capai Rp 42 Ribu per Kilogram

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Update harga bahan pokok di Medan. Terpantau sejumlah komoditi terus mengalami kenaikan harga, salah satunya bawang putih terpantau mulai naik di sejumlah pasar tradisional.

Berdasarkan tinjauan yang Tribun Medan lakukan di beberapa pasar seperti Pasar Kampung Lalang, Pasar MMTC Medan dan Pasar Petisah, harga mulai dari Rp 35 ribu - 42 ribu per kilogram, Senin (20/5/2024).

Harga tersebut jauh diatas HET yang ditetapkan Bapanas Rp 32 ribu per kilogram dan naik dari harga biasanya yang hanya Rp 25 ribu per kilogram.

Sedangkan sejumlah komoditi lainnya juga terpantau tetap tinggi seperti ayam potong yang harganya bertahan di Rp 37 ribu per kilogram.

Terlihat HET ayam potong pun mengalami kenaikan, berdasarkan update harga bahan pokok dari Dinas Perindustrian Perdagangan Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara.

HET sebelumnya Rp 36.750 per kilogram, sedangkan per tanggal 16 Mei 2024 HET naik menjadi Rp 40.000 per kilogram.

Siska, pedagang di Pasar Kampung Lalang menyampaikan kenaikan harga bawang putih sudah terjadi sejak satu bulan terakhir.

"Kenaikannya perlahan lah ya. Mulai dari Rp 30 ribu, di hari ini lah agak paling tinggi ada yang jual Rp 42 ribu, kalo saya masih bisa jual Rp 40 ribu. Harga tergantung ambilnya berapa banyak, kita bisa jual lebih murah, dan kualitas juga mempengaruhi harga," ujar Siska.

Terkait dengan kenaikan harga bawang putih tersebut, Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah I melaksanakan peninjauan lapangan dan monitoring harga di dua Pasar Tradisional Petisah dan Pasar Raya MMTC, Minggu (19/5/2024).

Dari hasil peninjauan lapangan di dua pasar tradisional tersebut ditemukan perbedaan harga bawang putih.

Ridho Pamungkas, Kepala Kanwil I KPPU membandingkan harga Bawang Putih di MMTC Perkilonya dijual di harga Rp35.000-Rp.36.000,- Jika membeli 1 karung goni dengan berat 20 kilogram, akan dihargai bervariasi dari Rp32.000 hingga Rp34.000. Sedangkan di Pasar Petisah, harga perkilonya Rp.38.000 hingga Rp.42.000,-.

“Pedagang memastikan pasokan aman, mereka mendapatkan pasokan dari distributor yang selalu keliling mengantar ke pedagang dengan sistem titip, setelah laku baru dibayar. Tingginya bawang putih menyebabkan menurunnya penjualan. Jika kondisi normal dapat menjual 10 karung per hari, saat ini hanya sekitar 5 karung” ujar Ridho.

Sepinya penjualan bawang putih di pasar selain karena faktor tingginya harga juga dipengaruhi oleh menurunnya daya beli masyarakat.

Hal ini terjadi tidak hanya pada komoditi bawang putih, untuk daging sapi dan daging ayam juga terjadi penurunan penjualan.

Dikatakan Ridho, pihaknya akan terus menelusuri rantai distribusi bawang putih di Sumut.