KONI Sumut Ajukan Tambahan Anggaran Rp 56 Miliar ke Pemprov, Jelang PON Aceh-Sumut 2024

Melalui hasil kajian mereka, ia menjelaskan bahwa yang akan mendapatkan sentralisasi adalah atlet prioritas dan super prioritas.

Yang artinya, atlet yang mendapatkan sentralisasi tersebut adalah atlet yang dapat dipastikan bisa meraih medali emas di Pesta olahraga multievent empat tahunan.

"Jadi kemungkinan yang mungkin menjadi pelatda penuh mungkin yang prioritas dan Super Prioritas. Artinya ada skala prioritas dan super prioritas yang memang kita lakukan untuk pelatda Penuh. Dan insyaallah itu akan berjalan Juni, Juli dan Agustus, karena September sudah main," bebernya.

Disisi lain, terkait sarana dan prasarana latihan cabor kontingen Sumut yang belum memadai hingga saat ini, Agung mengatakan bahwa hal tersebut merupakan tanggungjawab Pemprov Sumut.

"Kalau KONI Sumut bertanggung jawab dengan atlet. Kalau Pemprov Sumut sebagai penanggungjawab fasilitas termasuk venue. Sehingga fasilitas cabor itu adalah tanggungjawab Pemprov Sumut," kata Agung.

Meski begitu, pihaknya tak memungkiri kondisi setiap cabor memang mengalami kendala yang sama di sarana dan prasarana latihan.

Namun demikian, ia yakin Pemprov Sumut bisa mengatasi hal tersebut secepatnya. Sehingga penyelenggaraan PON 2024 yang rencananya akan digelar 8-20 September bisa berjalan dengan baik.

"Kalau ada hambatan sudah pasti. Tapi bantuan pemerintah Sumut, insyaallah akan pada relnya kita melaksanakan PON ini," ungkapnya.

Oleh sebab itu, Agung meminta kepada seluruh cabang olahraga agar terus berkomunikasi dengan KONI Sumut terkait program sentralisasi yang akan dilakukan tersebut.

"Kita akan diskusi dengan mereka, karena tetap pelatih dan official yang mengetahui. Mana yang lebih baik kita lakukan dan mana yang terbaik untuk kita semua," pungkasnya.

(cr29/tribun-medan.com)