Kesehatan
Vaksin Covid-19 AstraZeneca Picu Efek Samping, Begini Penjelasan Epidemologi
Vaksin Covid-19 AstraZeneca ternyata menimbulkan efek samping bagi kesehatan manusia. Terungkap bisa menyebabkan TTS
TRIBUN-MEDAN.COM,- Vaksin Covid-19 AstraZeneca ternyata memiliki efek samping bagi kesehatan.
Dalam dokumen pengadilan, vaksin AstraZeneca itu menyebabkan efek samping langka.
Dilansir dari Kompas.com, disebutkan bahwa efek samping yang ditimbulkan berupa TTS atau thrombosis with thrombocytopenia syndrome.
TTS adalah kondisi langka yang mungkin terjadi setelah vaksinasi Covid-19.
Baca juga: Meriyawaty Amelia Prasetio Ngaku Senang Bisa Bantu Ribuan Disabilitas Dapatkan Vaksin Covid-19
Dalam sebuah dokumen hukum yang diserahkan ke Pengadilan Tinggi di Inggris pada Februari lalu, perusahaan farmasi ini mengakui vaksinnya dapat menyebabkan TTS.
Menurut laporan The Telegraph, Minggu (28/4/2024), sejumlah pengacara kemudian mengajukan gugatan class action atas klaim bahwa vaksin yang dikembangkan bersama University of Oxford menyebabkan kematian dan cedera serius.
Para pengacara meyakini, bahwa vaksin AstraZeneca (AZ) menimbulkan efek samping buruk pada sejumlah kecil keluarga.
Kasus pertama diangkat pada 2023 oleh Jamie Scott, ayah dua anak, yang mengalami cedera otak permanen karena pembekuan darah dan pendarahan di otak usai menerima vaksin pada April 2021.
Saat itu, rumah sakit menelepon istrinya sebanyak tiga kali untuk memberi tahu bahwa suaminya akan meninggal.
Baca juga: Kasus Covid19 Meningkat Lagi, Siap-siap mulai 2024 Vaksin Covid-19 Berbayar
AstraZeneca menentang klaim tersebut.
Namun, dalam dokumen hukum, mereka mengakui vaksinnya dapat menyebabkan TTS.
"Diakui bahwa vaksin AZ, dalam kasus yang sangat jarang, dapat menyebabkan TTS. Mekanisme alasannya tidak diketahui," tulis AstraZeneca.
"Lebih jauh lagi, TTS juga bisa terjadi tanpa adanya vaksin AZ (atau vaksin apa pun). Penyebab dalam setiap kasus individu akan bergantung pada bukti ahli," lanjutnya.
TTS atau sindrom trombosis dengan trombositopenia adalah masalah kesehatan yang menyebabkan penderita mengalami pembekuan darah serta jumlah trombosit darah rendah.
Baca juga: Pastikan Stok Vaksin Covid-19 Aman Jelang Nataru, Dinkes Sumut Imbau Warga Lakukan Vaksin Booster
Total 51 kasus telah diajukan ke Pengadilan Tinggi, dengan korban dan keluarga yang menuntut ganti rugi hingga sekitar 100 juta poundsterling atau setara Rp 2 triliun (kurs Rp 20.392 per poundsterling).
Lantas, seberapa tinggi risiko TTS akibat vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca?
Efek Samping
Ahli Epidemiologi Griffith University Australia, Dicky Budiman menjelaskan, thrombosis with thrombocytopenia syndrome atau TTS adalah kondisi langka yang mungkin terjadi setelah vaksinasi Covid-19.
Menurutnya, sebutan kondisi langka menandakan bahwa masalah kesehatan ini tidak dialami oleh semua penerima vaksin, bahkan sangat jarang terjadi.
"TTS ini terjadi ketika ada pembekuan darah yang tidak biasa, (disebut) trombosis, disertai dengan penurunan jumlah trombosit atau disebut dengan trombositopenia," jelasnya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/4/2024).
Baca juga: DOKTER yang Didakwa Suntikkan Vaksin Covid-19 Kosong ke Siswa Sekolah Dasar Ajukan Nota Keberatan
Kondisi pada kasus-kasus tertentu tersebut dapat menyebabkan pembekuan darah yang serius, bahkan mengancam nyawa.
Dicky melanjutkan, terjadinya TTS setelah vaksinasi melibatkan reaksi kekebalan tubuh terhadap vaksin yang disebut dengan sindrom trombositopenia trombotik vaksin atau vaccine-induced immune thrombotic thrombocytopenia (VITT).
VITT terjadi ketika tubuh penerima vaksin menghasilkan antibodi yang menyerang trombosit. Hal ini memicu pembekuan darah tidak biasa yang membahayakan penderita.
"Tentunya dampak risiko TTS pada penerima vaksin AstraZeneca ini bisa serius, meskipun kasusnya langka," kata Dicky.
Baca juga: 1 Juta Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa 31 Maret Besok, Terbanyak di Provinsi Ini!
Di samping itu, manfaat AstraZeneca dalam mencegah Covid-19 dari dulu hingga sekarang dinilai masih jauh lebih besar daripada risikonya.
Hal tersebut membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/astra-zeneca2jpg-20210315095511.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.