Berita Viral

SOSOK Kombes Julianto Sirait Diperiksa Terkait Kematian Brigadir Ridhal hingga Kapolri Turun Tangan

Kapolresta Manado Kombes Julianto Sirait diperiksa terkait  kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi. Brigadir Ali Tomi tewas di dalam mobil Alpahrad saat me

HO
sosok Kombes Julianto Sirait 

TRIBUN-MEDAN.com - Kapolresta Manado Kombes Julianto Sirait diperiksa terkait  kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi. Brigadir Ali Tomi tewas di dalam mobil Alpahrad saat mengawal pengusaha di Jakarta Selatan. 

Kematian Brigadir Ridhal ini dianggap janggal. Sebab, Brigadir Ridhal tewas bukan karena pekerjaan dan membawa senjata api.

Brigadir Ridhal ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Polresta Metro Jakarta Selatan menyimpulkan bahwa Brigadir Ridhal tewas karena bunuh diri. Mereka telah menutup kasus ini. 

Namun, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka kembali kasus ini. Mabes Polri mulai turun tangan untuk melakukan penyelidikan terkait kematian Brigadir Ridhal. 

Sebab, istri Brigadir Ridhal, masih merasa hal janggal atas kematian suaminya. Dia menilai suaminya tak mungkin melakukan aksu bunuh diri. 

Apalagi, menurutnya, Brigadir Ridhal sangat menyayangi keluarga. 

Pada kasus ini, Kapolresta Manado, Kombes Julianto Sirait turut diperiksa. Sebab, Kombes Julianto merupakan komandan dari Brigadir Ridhal. 

Seperti apa sosok Kombes Julianto Sirait?

Kombes Pol Julianto Sirait lahir pada 1 Juli 1978.

Kombes Pol Julianto Sirait lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1999 yang berpengalaman di bidang reserse.

Dia kemudian melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus pada 2005.

Setahun kemudian dia lulus dari Universitas Bhayangkara Jaya.

Dikutip dari Tribratanews Manado, Julianto menjabat sebagai Kapolresta Manado sejak 28 Desember 2021.

Saat itu, ia menggantikan Kombes Pol Elvianus Laoli.

sosok Kombes Julianto Sirait
sosok Kombes Julianto Sirait

Sebelum menjadi Kapolresta Manado, Julianto pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Polresta Serdang.

Ia juga pernah menjabat Kanit IV Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri.

Selama menjadi Kanit IV Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri, Julianto banyak mengungkap kasus perdagangan orang.

Dari Jakarta, Julianto kemudian dimutasi ke Sulawesi Selatan dan ditunjuk menjadi Kapolres Tana Toraja.

Kombes Pol Julianto Sirait terakhir kali menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 31 Desember 2023.

Menurut LHKPN tersebut, Julianto tercatat memiliki total kekayaan hingga Rp 9 miliar.

Aset dengan nominal terbanyak adalah dua properti serta kas dan setara kas.

Untuk kendaraan, ia hanya mempunyai satu unit, yaitu mobil Honda CRV senilai Rp250 juta.

Sosok Kasat Lantas Polresta Manado Kompol Yulfa Irawati

Selain Kombes Julianto, Kasat Lantas Kompol Yulfa Irawati turut diperiksa sebagai atasan langsung dari Brigadir Ridhal. 

Kompol Yulfa Irawati tidak mengetahui kalau Brigadir Ridhal Ali Tomi bekerja di Jakarta sebagai ajudan bos tambang.

Apalagi Brigadir Ridhal Ali Tomi sudah dua tahun bekerja sebagai ajudan pengusaha di Jakarta itu.

Dilihat dari akun Facebooknya, Kompol Yulfa Irawati memiliki suami dan dua orang anak.

Kompol Yulfa Irawati menjabat sebagai Kasat Lantas Polresta Manado sejak April 2023.

Ia menggantikan Kompol Benyamin Noldy Undap.

Sebelumnya, Kompol Yulfa Irawati pernah menjabat Kasat Latas Polres Minahasa hingga tahun 2021.

Baca juga: Anak Anda Sering Flu dan Bersin? Waspadai Penyakit Rhinitis yang Bisa Memicu Sinusitis

Baca juga: Macet Parah di Jalan Kapten Maulana Lubis Medan, Ada Pemasangan Videotron untuk Nobar

Kapolri Turun Tangan

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo buka suara soal kasus tewasnya seorang polisi Brigadir Ridhal Ali Tomi atau RAT, anggota Polresta Manado, Polda Sulawesi Utara, di rumah seorang pengusaha di Jakarta.

Kapolri menyampaikan kemungkinan pihaknya untuk membuka kembali kasus kematian Brigadir RAT tersebut meski sebelumnya penyidik Polres Metro Jakarta Selatan telah memutuskan untuk menghentikan penyidikan kasus tersebut.

Listyo mengatakan penyidik kepolisian harus sudah bisa menjawab apakah kasus tersebut akan dibuka kembali atau tidak. Karena itu perlu dibahas lebih lanjut dalam rapat.

"Tentunya dengan hal-hal yang sifatnya tambahan tentunya akan dirapatkan apakah perlu atau tidak dibuka kembali. Namun, yang utama adalah peristiwa yang terjadi, motifnya yang sedang didalami," ucap Jenderal Listyo Sigit usai meninjau pengamanan Hari Buruh di Stadion Madia GBK, Jakarta, Rabu (1/5/2024).

Barang Bukti 3 Bungkus Tisu Magic 

Sebuah fakta mengejutkan pada peristiwa kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi. Polisi menemukan barang mencurigakan di tas Brigadir Ridhal saat tewas. 

Polisi menemukan tiga bungkus tisu magic di tas Anggota Polresta Manado ini. Untuk apa tisu magic tersebut? 

Tisu magic merupakan tisu khusus untuk pria dewasa. Tisu ini berfungsi untuk ereksi kelamin pria lebih lama. 

Penemuan barang ini menimbulkan kecurigaan, benarkah Brigadir Ridhal tewas bunuh diri? 

Brigadir Ridhal ditemukan tewas di dalam mobil Alphard di Jakarta Selatan. Dia ke Jakarta Selatan dalam rangka tugas mengawal komandan.  

"Ditemukan tas warna hitam yang isinya sebagai berikut, pertama atas nama korban RA, SIM, surat izin senjata, paspor, tanda pengenal mabes Polri, 3 kartu tabungan mandiri, 3 buah antiseptik tisu dengan merek magic power," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, Selasa (30/4/2024).

"2 buah handphone, 7 lembar mata asing thailand, dan surat izin pinjam dan pakai senjata api atas nama RA," kata Bintoro.

Sebelum tewas dalam mobil Toyota Alphard, Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) ternyata sempat menurunkan penumpang yakni anak kecil dan wanita.

Hal itu terungkap dalam rekaman CCTV yang ditunjukkan Polres Metro Jakarta Selatan saat konferensi pers, Senin (29/4/2024).

"Kemudian ada 13 momen (adegan) penting yang kami analisa, yang pertama adalah jam 16.23.5 momen di mana mobil Toyota Alphard Nomor 23 VIII, itu di depan pagar melakukan klakson sekali," ujar Anggota Labkrim Polri, Ipda Saji.

"Kemudian momen yang kedua pria berbaju merah kalau di digital forensik itu kami menamakan itu PA 1 itu membuka pagar. kemudian (jam) 16.21.04 itu mobl itu melintas masuk area lima," sambungnya.

Pada adegan keempat, mobil yang dikemudikan Brigadir RAT melintas di depan TKP, kemudian adegan kelima mobil berhenti.

Dalam adegan keenam, anak kecil memakai biru dongker dan celana pendek turun pertama dari mobil itu.

"Lalu pria berbaju hijau army kami sebutnya pria 2, pria anak turun dari tengah kiri, kemudian perempuan mengenakan dress turun dari tengah kanan. Kemudian perempuan berbaju putih celana hijau turun," katanya.

"Kemudian perempuan berbaju putih celana hijau turun dari tengah kiri. Di momen yang ketujuh ada indikator mobil Alphard menyala kemudian mundur," sambung dia.

Di adegan kedelapan, mobil berhenti mundur dan lampu indikator menyala setop.

Kemudian adegan kesembilan, mobil mundur kembali jalan belok ke kanan serta kaca mobil kanan tertutup.

"Kemudian momen ke-10, mobil dimaksud berhenti mundur dan belok kanan lampu indikator setop menyala. Jadi ada dua kali berhenti, kemudian terjadi suara letusan atau letupan, sudah kami lakukan analisis," ucapnya.

Baca juga: Porkot Medan ke-14 Mundur hingga 15-22 Juni 2024,Ini Alasannya

Baca juga: Edy Rahmayadi ke Jakarta, Temui Ketum PKB Muhaimin Iskandar Demi Maju Pilgub Sumut

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved