Viral Medsos
SEBELUM TEWAS, Brigadir RAT Turunkan Wanita dan Anak Kecil dari Mobil, Polisi Temukan 3 Tisu Magic
Sebelum tewas di dalam mobil Toyota Alphard, Brigadir RAT ternyata sempat menurunkan penumpang wanita dan anak kecil dari mobil.
TRIBUN-MEDAN.COM - Sebelum tewas di dalam mobil Toyota Alphard, Brigadir RAT ternyata sempat menurunkan penumpang wanita dan anak kecil dari mobil.
Selain itu, polisi juga menemukan sejumlah surat-surat dan buku tabungan, serta tiga tisu magic di dalam tas Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro menerangkan, posisi Brigadir Ridhal Ali ditemukan meninggal dunia miring ke kiri.
Polisi juga mendapat banyak ceceran darah di bagi kursi penumpang sebelah kiri dan dashboard tengah.
"Miring ke kiri, di dalam mobil ditemukan banyak ceceran darah di bagian kursi kiri dan dashboard tengah," jelas Bintoro dikutip tribun-medan.com dari TribunnewsBogor.com
Selain itu polisi menemukan senjata api jenis pistol HS ukuran 9 milimeter.
"Ditemukan senjata api pistol HS kaliber 9 milimeter dengan kondisi slide terkunci ke belakang berada di bawah kaki kanan jenazah," katanya.
Polisi juga menemukan 7 butir peluru ukuran 9 milimeter di bagian dashboard tengah mobil.
AKBP Bintor mengatakan isi dalam tas Brigadir Ridhal Ali Tomi ada sejumlah barang.
"Ditemukan tas berwarna hitam yang isinya KTP atas nama korban, SIM, surat izin senjata, paspor, tanda pengenal Mabes Polri," katanya.
Isi tas Brigadir RAT juga terdapat buku tabunga, tisu magic hingga mata uang asing Thailand. "3 buah buku tabungan Mandiri, 3 buah antiseptic tisu dengan merek magic power, 2 buah handphone, 7 lembar mata uang asing Thailand dan surat izin pinjam pakai senjata api atas nama RA," jelasnya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Sukut Kombes Michael Tamsil membenarkan bahwa Brigadir Ridhal Ali Tomi menjadi ajudan dari seorang pengusaha sejak akhir tahun 2021.
Baca juga: Instagram Raffi Ahmad Diserbu Netizen Usai Timnas U23 Indonesia Kalah, Ayu Dewi Ikut Komentar
"Sejak 2021 akhir sudah menjadi ajudan atau driver dari salah satu pengusaha di Jakarta," katanya.
Namun begitu tugas Brigadir RAT menjadi ajudan ternyata tanpa izin pimpinannya.
"Pemeriksaan Dit Propam yang bersangkut tidak mempunya izin atau tanpa sepengetahuan dari pimpinan," katanya.
Hasil penelusuran Brigadir Ridhal Ali Tomi sudah mengajukan cuti sejak 10 Maret 2024.
"Yang bersangkutan meminta izin untuk mengunjungi kerabatnya di kawasan Tegal Parang, Mampang Prapatan. Jadi dia izin cuti," kata Kasi Humas Polresta Manado Iptu Agus Haryono.
Sedangkan pemilik rumah Indra Pratama membantah Brigadir Ridhal Ali Tomi bekerja sebagai ajudan atau driver.
"Baru seminggu berkunjung ke sini, tujuan ke sini silaturahmi, tidak lebih tidak bukan," kata Indra.
Ia mengatakan Brigadir RAK tidak bekerja sebagai pengawal dirinya.
"Tidak ada pengawalan," kata Indra.
Ia mengaku mengenal korban saat ada pekerjaan di Manado.
Baca juga: Polres Labuhanbatu bersama Masyarakat Dukung Timnas Lewat Nobar Semifinal AFC U-23 Asian Cup 2024
"Memang saya kenal, tapi tidak ada penugasan apapun. Pada saat saya datang ke Manado urusan pekerjaan. Tidak ada, tidak ada (kerja sama saya)," kata Indra Pratama.
Indra mengaku tidak ada di rumah ketika Brigadir Ridhal Ali tewas.
"Saya tidak di lokasi, saya berada di luar, itu semua bisa dibuktikan semua," kata Indra Pratama.
Sosok Pemilik Alphard yang Ditumpangi Brigadir Ridhal Saat Tembak Diri
Inilah sosok pemilik Alphard yang ditumpangi Brigadir Ridhal saat tembak diri.
Pemilik mobil itu tinggal di perumahan TKP.
Polisi mengungkap asal usul mobil Toyota Alphard yang ditumpangi anggota Satlantas Polresta Brigadir Ridhal Ali Tomi saat mengakhiri hidupnya.
Baca juga: Pelanggan PDAM Tirtanadi di Batang Kuis Siap-siap Beralih Jadi Pelanggan Tirta Deli, Ini Alasannya
Brigadir Ridhal tewas dengan menembakkan diri ke pelipis hingga tembus dari kanan ke kiri.
Dugaan bunuh diri itu dilakukan di dalam mobil Alphard yang terparkir di halaman rumah warga di Jalan Mampang Prapatan IV, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).
Dikutip Tribun-medan.com dari TribunJakarta.com, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan, mobil Alphard tersebut merupakan milik kerabat Brigadir Ridhal.
"Mobil milik kerabat yang bersangkutan," kata Ade kepada wartawan, Sabtu (27/4/2024).
Ade menuturkan, kerabat korban tinggal di perumahan di tempat kejadian perkara (TKP).
"Tinggal di alamat TKP," tutur dia.
Dugaan sementara, Brigadir Ridhal nekat bunuh diri karena diduga memiliki masalah pribadi.
"Dugaan (motif Brigadir Ridhal bunuh diri) masalah pribadi," kata Kapolres.
Meski demikian, Ade menyebut pihak masih melakukan pendalaman dengan menggali keterangan dari istri dan keluarga korban.
Baca juga: LIVE MotoGP Spanyol 2024 Hari Ini, Marc Marquez Rebutan Pole Position hingga Sprint Race
"Namun masih akan kita dalami kepada pihak istri, keluarga, dan kerabat," ujar Kapolres.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan, salah satu barang bukti yang disita adalah senjata api jenis HS kaliber 9 milimeter.
Senjata itulah yang digunakan Brigadir Ridhal untuk mengakhiri hidupnya.
"Kami menemukan beberapa barang bukti di dalam mobil tersebut berupa satu pucuk senjata api jenis HS dengan kaliber 9 milimeter," kata Bintoro kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2024).
Selain senjata api, sambung Bintoro, polisi juga menemukan kartu identitas korban.
"Dan juga kami menemukan identitas korban inisial RA adalah salah satu petugas kepolisian yang bertugas di Polresta Manado," ujar Kasat Reskrim.
Dalam kasus ini, polisi telah mengamankan CCTV yang merekam peristiwa dugaan bunuh diri tersebut.
"Dari keterangan saksi dan juga barang bukti serta digital forensik yang kami dapatkan, kami bisa menyimpulkan bahwa dugaan sementara yang bersangkutan melakukan bunuh diri," ujar Bintoro.
Diduga kuat bunuh diri
Peristiwa itu terekam CCTV yang sekaligus menjadi bukti bahwa Brigadir Ridhal bukan korban pembunuhan.
Dalam rekaman CCTV, saat waktu menunjukkan pukul 16.24 lewat lima detik, mobil Alphard masih terparkir dengan posisi ban depan miring ke kanan dan lampu rem belakang menyala.
Sementara itu, situasi di sekitarnya tampak sepi. Terlihat satu mobil berwarna putih yang terparkir di garasi rumah warga.
Pada pukul 16.24 lewat 37 detik waktu CCTV, terdengar suara tembakan yang diduga berasal dari dalam mobil Alphard.
Tak lama kemudian, Alphard tersebut berbelok arah ke kanan dan menabrak mobil putih di garasi rumah warga.
Baca juga: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa dan Menteri Basuki Masuk Radar PDIP di Pilgub DKI Jakarta
Setelah itu, datang seseorang untuk melihat situasi. Namun, ia tampak terkejut saat mengecek ke mobil Alphard.
Beberapa orang lalu silih berganti datang ke lokasi. Mereka terlihat panik dan berlarian.
Sosok korban
Kabar duka, dirasakan leting (angkatan) Polisi Republik Indonesia 2009 di Sulawesi Utara (Sulut).
Pasalnya, rekan mereka Brigadir Ridhal Ali Tomo anggota satlantas Polresta Manado, dikabarkan meninggal di dalam sebuah mobil mewah Toyota Alpard hitam B-1544 QH.
Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepalanya.
Mobil dan mayat Almarhum Brigadir Ridhal Ali Tomo ditemukan di Jalan Mampang Prapatan IV/RT 0110/02 Kelurahan Tegal Parang Mampang Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).
Baca juga: Sosok Benny Sinomba Siregar yang Jadi Plh Sekda Medan Gantikan Wiriya Alrahman
Almarhum Brigadir Ridhal Ali Tomo, tercatat sebagai Anggota Polri angkatan 2009.
Komunitas Angkatan 2009, memiliki nama Abhinaya Jasa Dharma.
Sejumlah rekan 1 leting dengan almarhum, ramai-ramai mengungkapkan rasa duka yang mendalam.
"Semoga kebenaran kan berpihak dengan and kasiang ali, dan semoga depe kebenaran akan terungkap," tutur salah seorang anggota rekan dari Almarhum Ridhal Ali Tomo.
Diberitakan Tribun Manado sebelumnya, posisi korban berada di kursi supir sebelah kanan mobil Toyota Alphard berpelat nomor B 1544 QH.
Posisinya badannya terjatuh ke arah sebelah kiri, dan masih terpasang sabuk pengaman.
Korban terlihat menggunakan kaos berwarna berwarna biru, dengan celana panjang berwarna hitam.
Di bagian sebelah kanan celananya terdapat sarung senjata berwarna putih.
Baca juga: PILKADA SUMUT TERKINI Ijeck Deklarasi Maju Gubernur Sumut, Bagaimana Surat Tugas Golkar untuk Bobby?
Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Yudhiawan ketika dikonfirmasi sudah membenarkan peristiwanya.
"Iya benar kejadian, Kapolresta Manado saya sudah perintahkan ke Jakarta untuk menyelidiki lebih lanjut," jelas dia.
Ajudan Pengusaha di Jakarta Sejak Tahun 2021
Polda Sulawesi Utara (Sulut) mengungkap fakta baru mengenai kematian anggota Satlantas Polresta Manado bernama Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT) yang ternyata sejak tahun 2021 menjadi ajudan seorang pengusaha di Jakarta tanpa izin pimpinan. Keterangan tersebut berdasarkan saksi-saksi yang telah diperiksa.
"Memang yang bersangkutan sudah sejak akhir 2021 sudah menjadi ajudan atau driver dari salah satu pengusaha di Jakarta," kata Kabid Humas Polda Sulut Michael Irwan Thamsil.
Menurut Thamsil, Brigadir Ridhal Ali tidak memiliki izin selama bertugas di Jakarta. "Jadi tanpa sepengetahuan dari pimpinan atau kasatkernya di Polresta Manado," jelasnya.
Brigadir Ridhal Ali Tomy ditemukan tewas di jalan mampang prapatan IV/ RT. 010/02 kelurahan tegal parang, mampang, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).
Di lokasi tempat kejadian ditemukan sepucuk senjata yang diduga milik dari korban. Jenis senjata diketahui adalah Merk HS-9, Nomor H258799, Kaliber 9,9 mm, berlaku tanggal 01 Juli 2023 s/d 02 Juli 2024 yang ditandatangani Kapolresta Manado Kombes Pol Julianto Sirait.
Senjata organik itu ditemukan di kolong kursi supir, tepatnya di kaki kanan almarhum.
Lantas menjadi sorotan publik saat ini, bisakah anggota polisi membawa senjata saat sementara cuti bekerja seperti yang dialami Brigadir Ridhal Ali Tomy?
Kasi Humas Polresta Manado Ipda Agus Haryono mengatakan pada saat cuti almarhum semestinya tidak membawa senjata api.
"Yang bersangkutan izin menjenguk kerabatnya di Jakarta, secara SOP baik izin maupun cuti ya tidak boleh membawa senjata api," ujarnya Minggu (28/4/2024).
Haryono mengatakan almarhum harus menitipkan senjatanya ke bagian logistik Polresta Manado sebelum dia cuti kerja.
"Jadi ini kelalaian yang bersangkutan, karena nda sempat dititipkan," jelasnya.
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir Ridhal Ali
Polisi memastikan Brigadir Ridhal Ali Tomi tewas karena bunuh diri. Hal ini didukung berdasarkan keterangan saksi hingga rekaman CCTV di dalam rumah tersebut yang menggambarkan detik-detik kejadian tersebut.
"Disimpulkan bahwa jenazah yang ditemukan di dalam mobil pada halaman rumah di jalam Mampang Prapatan IV nomor 20, Tegal Parang Mampang, Jakarta Selatan, karena korban bunuh diri," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro dalam konferensi pers, Senin (29/4/2024).
Bintoro mengatakan korban tewas setelah menembakan senjata api (senpi) jenis HS ke bagian kepalanya.
"Dengan cara menembakan senjata api HS kaliber 9 milimeter ke arah kepala demikian," ungkapnya.
Dengan hal ini, Bintoro menyebut penyelidikam kasus tersebut secara resmi ditutup oleh pihak kepolisian.
"Setelah kami sampaikan bukti-bukti yg ada dengan kolaborasi secara komprehensif, baik itu dari kedokteran forensik, laboratorium forensik, maupun dari siber, kita buka semua. Kami simpulkan bahwa kejadian ini resmi bunuh diri. Sehingga kami anggap perkara ini kami tutup, selesai," jelasnya.
Meski begitu, Bintoro mengatakan saat ini pihaknya masih mendalami terkait motif bunuh diri yang dilakukan oleh Brigadir Ridhal.
"Masih kami dalami, masih kami dalami untuk motif yang bersangkutan bunuh diri ini apa," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang personel polisi anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara ditemukan tewas dengan luka tembak di Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis (25/4/2024).
Saat ditemukan, posisi korban berada di kursi supir sebelah kanan mobil Toyota Alphard B 1544 QH yang diduga milik kerabatnya.
Posisinya badannya terjatuh ke arah sebelah kiri, dan masih terpasang sabuk pengaman.
"Mobil milik kerabat yang bersangkutan yang tinggal di alamat TKP (tempat kejadian perkara)," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal saat dikonfirmasi, Jum'at (26/4/2024).
Terkait hal ini sebelumnya Ade juga menuturkan bahwa Brigadir RAT sebelum ditemukan tewas tengah menjalani masa cuti di Jakarta.
Adapun menurut dia korban melakukan cuti di Jakarta untuk mengunjungi rumah kerabatnya tersebut.
"(Korban ada di Jakarta) Sedang ijin cuti mengunjungi kerabatnya," jelasnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro juga menjelaskan bahwa ditemukan adanya luka diduga luka tembak di bagian kepala Brigadir RAT pada saat ditemukan tewas di dalam mobil.
"Kami menemukan ada luka di kepala dari korban dari pelipis kanan dari pelipis kanan dan pelipis kiri," kata Bintoro kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jum'at (26/4/2024).
Pada saat proses olah tempat kejadian perkara (TKP) polisi juga menemukan adanya bekas tembakan di bagian atas mobil yang sebelumnya digunakan RAT.
Atas temuan tersebut dan berdasarkan hasil olah TKP polisi pun menduga bahwa korban tewas diduga akibat bunuh diri.
"Kami bisa mengambil kesimpulan untuk sementara bahwa dugaan yang bersangkutan bunuh diri," pungkasnya.
Adapun pihak kepolisian juga menemukan satu senjata api berjenis HS berkaliber 9 milimeter.
Baca juga: CERITA Istri Brigadir RAT Beda dengan Polres Jaksel, Ajudan Polwan Tewas di Dalam Mobil Alphard
(*/Tribun-medan.com) (Tribun Manado/Tribunnews)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Artikel ini sebagian telah tayang di Tribunnews.com
Brigadir RAT
Turunkan Wanita dan Anak Kecil
Polisi Temukan 3 Tisu Magic
tewas di dalam mobil Alphard
Tribun-medan.com
| REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
|
|---|
| DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
|
|---|
| SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
|
|---|
| Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
|
|---|
| Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/TERKUAK-Sosok-Pemilik-Alphard-yang-Ditumpangi-Brigadir-Ridhal-Saat-Tembak-Diri-Tinggal-di-Dekat-TKP.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.