Pemkab Toba

Sosialisasi Penyebarluasan Ideologi Pancasila dan Penguatan Wawasan Kebangsaan

Anggota DPRD Sumatera Utara, Pintor Sitorus menggelar sialisasi Penyebarluasan Ideologi Pancasila dan Penguatan Wawasan Kebangsaan (19/4/2024).

|
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ilham Akbar
Tribun Medan/HO
Bupati Toba Poltak Sitorus bersama warga Desa Silombu, Kecamatan Bonatua Lunasi, Kabupaten Toba, Jumat (19/4/2024) sore. 

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Dalam jabatannya sebagai Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, Pintor Sitorus juga diberikan tugas untuk menyosialisasikan Penyebarluasan Ideologi Pancasila dan Penguatan Wawasan Kebangsaan.

Dalam sosialisasi yang dilakukan di Desa Silombu, Kecamatan Bonatua Lunasi, Kabupaten Toba, Jumat (19/4/2024) sore, Pintor Sitorus menyampaikan bahwa agar masyarakat tetap cinta Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI sebagai pilar kebangsaan.

"Orang tua harus bisa mendidik anak terkait wawasan kebangsaan dan pancasila. Ini harus terus diterapkan baik di sekolah maupun di rumah," kata Pintor Sitorus, Jumat (19/4/2024) sore.

Dirinya bahkan mengundang 5 orang anak dan 5 orang Lansia untuk melafalkan 5 sila pancasila. Masing-masing peserta terlihat masih fasih melafalkan isi Pancasila.

"Ternyata anak-anak dan lansia ini masih sangat hafal isi Pancasila. Ini harus terus diajarkan kepada anak-anak kita agar tetap cinta pada bangsa ini," katanya.

Bupati Toba, Poltak Sitorus yang turut hadir menyampaikan Pancasila sebagai ideologi negara harus dipegang teguh oleh seluruh masyarakat. Dirinya menyampaikan bahwa Pancasila mempersatukan seluruh NKRI.

"Kita disatukan oleh Pancasila, mulai dari agama dan persatuan hingga keadilan sosial. Jadi dalam kehidupan sehari-hari, terutama sila pertama itu, kita harus benar-benar pegang teguh. Terutama kaum Bapak, jangan hanya di lapo (kedai) saat hari minggu, tetapi harus ke gereja," katanya mengajak.

Pada kesempatan itu, dirinya juga mengajak seluruh masyarakat untuk sepakat agar kedai atau lapo ditutup setiap hari minggu hingga pukul 14.00 WIB.

"Jadi kita anggaplah ini tonggo raja, dalam tonggo raja ini kita sepakati agar lapo itu tutup setiap hari Minggu sampai jam 2 siang agar bapak-bapak ke gereja," katanya mengajak yang disambut teriak 'setuju' oleh seluruh warga yang hadir.

(cr3/tribun-medan.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved