Deli Serdang Memilih

Profil 3 Calon Pj Bupati Kabupaten Deliserdang, Mulai Dari Sekda Termuda Hingga Kepala Bapedalitbang

Bupati Deliserdang HM Yusuf Ali Siregar akan selesai masa jabatannya pada 23 April 2024.

|
TRIBUN MEDAN/HO
Calon Pj Bupati Kabupaten Deliserdang 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Bupati Deliserdang HM Yusuf Ali Siregar akan selesai masa jabatannya pada 23 April 2024.

Terkait hal ini, DPRD Deliserdang telah mengusulkan tiga nama yakni Sekretaris Daerah Kabupaten Deli Serdang, Timur Tumanggor, Kepala Dinas Perikanan Deli Serdang, Iwan Januar Salewa serta Pj Sekretaris Kabupaten Serdang Bedagai Rusmiani Purba.

Berikut tribun-medan.com himpun profil ketiga sosok tersebut:

1. Timur Tumanggor

Timur Tumanggor dilantik sebagai Sekda Kabupaten Deliserdang pada Selasa, (1/11/2022).

Ia menjadi salah satu Sekda termuda yang pernah dimiliki Deliserdang.

Karena tergolong muda, saat ini ada belasan orang senior Timur Tumanggor di lingkungan Pemkab Deliserdang.

Selain menjabat eselon II setingkat Asisten, Staf Ahli dan Kadis ada juga yang masih menempati kursi Camat.

Karir Timur cukup melejit di saat pemerintahan Bupati Ashari Tambunan.

Sosok Timur mulai banyak dikenal masyarakat saat menjabat sebagai Camat Pagar Merbau. Tidak lama kemudian, Timur pun digeser menjadi Camat Lubukpakam.

Di Ibukota Kabupaten ini, Timur pun sempat berprestasi dengan mengembalikan fungsi lapangan segitiga atau yang sekarang dikenal sebagai lapangan Tengku Raja Muda.

Awalnya tempat itu banyak dipandang negatif oleh masyarakat karena dikenal tempat transaksi seks dan narkoba.

Selain itu lapangan itu sempat dikelilingi oleh pedagang kaki lima.

Dianggap berhasil, Timur pun kemudian dipromosikan menjadi Camat Tanjung Morawa.

Terakhir ia pun digeser ke Kecamatan terbesar dan penghasil Pendapatan Asli Daerah terbesar di Deliserdang yakni Percut Seituan.

Timur sukses memikat hati Bupati Ashari pada saat dilakukan lelang jabatan eselon II. Ketika mendaftar di formasi Kadis Pendidikan Timur pun langsung dipercaya.

Meski pesaingnya saat itu orang-orang yang berpengalaman dalam dunia pendidikan namun Timur lebih dipercayai ketika itu.

Ia langsung dilantik dan termasuk dalam jajaran pejabat teras di Deli Serdang.

Tidak lama kemudian Timur pun kembali dipercaya duduk di kursi Kepala Bapenda. Ia menggantikan posisi Agus Mulyono yang meninggal dunia karena Covid.

Selain menjadi orang pemerintahan saat ini Timur Tumanggor juga dikenal sebagai Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Deli Serdang.

Ini yang juga membuatnya terus semakin dekat dengan Bupati Ashari yang sudah lebih dulu menjadi tokoh NU.

Timur sempat membawa keluarga besarnya diacara pelantikan. Bahkan saat itu ibunya, Hj Letap Mungkur datang jauh dari Sibolga.

Ibunya tampak mengenakan kebaya bewarna merah.

Sementara itu istrinya memakai kebaya bewarna biru.

2. Iwan Januar Salewa

Iwan saat ini menjabat Kadis Perikanan Deliserdang sejak 2022.

Pria kelahiran 12 Januari 1969 yang tinggal di Komplek Pondok Surya, Kota Medan merupakan alumni STPDN 1993.

Suami dari Siti Hawani, S.S memulai karirnya di pemerintahan yaitu menjadi staf Dit Bang Des Kabupaten Nias tahun 1993-1995.

Setelahnya Iwan Salewa masuk ke Kabupaten Deliserdang menjadi Staf Sekretariat Daerah Kabupaten Deliserdang tahun 1999-2000, Sekcam Hamparan Perak 2000-2004, Kepala Seksi Perizinan Penambangan 2004-2008 dan beberapa kali menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) pada Dinas lingkungan Pemkab Deliserdang yang terakhir Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Kebudayaan Kegemaran Membaca Tahun 2017-2018.

Pada periode Tahun 2018-2020 Iwan Salewa mendapatkan kepercayaan sebagai Seketaris Disporabudpar dan Tahun 2020-2021 Seketaris Dinas Koperasi.

Kemudian dia berpindah menjadi Kabag Hukum Sekretariatan DPRD Deliserdang Tahun 2021-2022 dan akhirnya setelah mengikuti lelang jabatan eselon II, Iwan Salewa terpilih menjadi Kadis Perikanan Deliserdang sejak Tahun 2022-sekarang.

3. Rusmiani Purba

Rusmiani Purba saat ini menjabat sebagai Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Serdang Bedagai. Sebelumnya ia sempat menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang).

Pada 2019, Rusmiani menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKA) Kabupaten Sergai. Sebelumnya dirinya sebagai Sekretaris Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKA) Kabupaten Sergai.

Hal berdasarkan SK Bupati Sergai No. 870/18.33/Tahun 2019.

Siapapun yang Ditunjuk, Siap-siap Tanggung Utang Rp 200 Miliar

Pemkab Deli Serdang hingga kini tercatat masih memiliki utang Rp 200 Miliar lebih kepada rekanan.

Ke depannya utang ini akan menjadi tanggungjawab dari Penjabat (Pj) Bupati Deli Serdang untuk diselesaikan.

Hal ini lantaran masa jabatan Bupati Deli Serdang, M Ali Yusuf Siregar tinggal menghitung hari yakni sampai tanggal 23 April.

Dari data yang dikumpulkan utang 200 Miliar itu merupakan utang pekerjaan yang sebelumnya sempat dianggarkan pada tahun 2023.

Namun karena realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun itu kecil Pemkab pun tidak sanggup untuk membayarkannya ke rekanan.

Beberapa diantaranya merupakan rekanan dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (Cikataru), Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Kontruksi (SDABMBK) serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim).

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) Deli Serdang, Baginda Thomas Harahap mengakui kalau utang 2023 ini belum ada yang dibayar pada tahun ini. 

Ia menyebutkan saat ini proses untuk pembayaran sedang dilakukan dimana pihaknya tinggal menunggu penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) saja.

Setelah itu selesai, sudah bisa dibayarkan secara bertahap.

"Iya belum ada (yang dibayari tahun ini). Tinggal nunggu DPA saja setelah itu sudah bisa diangsuri pembayarannya. Sekitar 200 milyar lebih dikit itu. Sekarang ini prosesnya para OPD sedang menyusun DPA," ujar Baginda Thomas Harahap Sabtu, (20/4/2024).

Thomas menjelaskan sebenarnya Bupati M Ali Yusuf Siregar di awal April lalu sudah meneken Perbup tentang pergeseran APBD tahun 2024.

Karena itu sebenarnya sempat ada target kalau di awal bulan lalu bisa satu per satu diselesaikan kepada rekanan.

Ia menyebutkan tidak tahu apa yang menjadi kendala mengapa DPA belum siap di Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

"Orang OPD yang agak lama, ntah apa masalahnya. Ngapain kita rapatkan lagi karena sudah ditandatangani Pak Bupati Perbup-nya. Tapi yang jelas kalau untuk pembayarannya ini tergantung ketersediaan uang dari Bapenda (Badan Pendapatan Daerah). Menyesuaikan dengan uang yang didapat. Karenakan uangnya dicari dulu,"kata Thomas.

Thomas menegaskan utang yang dimiliki Pemkab ini sudah diaudit oleh BPK.

Selain itu sudah diperiksa oleh Inspektorat.

Utang 200 Miliar lebih yang tercatat juga sudah diakui.

Ia optimis kalau kondisi yang terjadi ini tidak akan mempengaruhi hasil opini laporan keuangan mereka dari BPK karena selama ini selalu mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berturut-turut tiap tahunnya.

"Kalau utang dimana saja pun berutang. Bukan Deli Serdang saja yang punya utang. Banyak Pemkab terutang kalau soal itu. Secara aturan dibolehkan. Biar nggak kejadian lagi seperti ini ya harus banyak uang yang didapatkan Bapenda. Tergantung keuangan. Kalau aku hanya mengelola yang ada, aku salurkan semua itu," ucap Thomas.

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti siapa Pj Bupati Deli Serdang yang akan ditunjuk oleh Mendagri.

(cr14/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved