Tribun Wiki
Sejarah Letusan Gunung Ruang, Terjadi Ratusan Gempa, Kini Bandara Sam Ratulangi Ditutup
Sejarah letusan Gunung Ruang di Sulawesi Utara ternyata sudah terjadi sejak tahun 1603. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini
TRIBUN-MEDAN.COM,- Gunung Ruang di Tagulandang, Sitaro, Sulawesi Utara kembali erupsi pada Rabu (17/4/2024) kemarin.
Ternyata, sejarah letusan Gunung Ruang terbilang cukup panjang.
Dari catatan yang ada, Gunung Ruang pernah erupsi pada tahun 1603.
Tentang kondisi kekinian Gunung Ruang, statusnya dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).
Akibat letusan Gunung Ruang, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi ada 11.615 penduduk yang berada di radius 6 kilometer atau daerah risiko dari puncak kawah harus mengungsi ke tempat lebih aman.
Baca juga: VIRAL Lowongan Pekerjaan di PT KAI Tuai Kritik, Syarat Pelamar Disorot, Management Buka Suara
Pada 1603, erupsi Gunung Ruang memiliki interval erupsi berkisar antara 1 hingga 30 tahun.
Dalam sejarahnya, letusan Gunung Ruang telah beberapa kali meletus hebat yakni pada tahun 1603, 1808, 1810, 1840, 1870, 1871, 1874, 1889, 1904, 1905, 1914, 1915, 1946, 1949 dan 2002.
Sebelum erupsi tahun ini, rupanya Gunung Ruang pernah meletus pada tahun 2002.
Erupsi tersebut, merupakan erupsi eksplosif disertai awan panas.
Imbas erupsi Gunung Ruang saat itu, yakni kerusakan lahan dan pemukiman serta mengharuskan pengungsian penduduk.
Baca juga: SOSOK Mira Hayati yang Kerap Pamer Gepokan Uang hingga Panggil Teller Bank ke Rumah untuk Menghitung
Diketahui, Gunung Ruang, gunung yang paling eksplosif di Sulut, lantaran memiliki siklus yang tak menentu, bahkan relatif lebih lama.
Gunungapi Ruang merupakan gunung api bertipe strato dan menjulang tinggi 725 m dpl dari batas pantai, sekaligus membentuk satu pulau tersendiri yang terpisah dengan pulau lainnya.
Secara geografis, Gunung Ruang terletak pada posisi koordinat 2o19' 18,30” LU dan 125o 24' 30,42 BT.
Sementara secara administratif, Gunung Ruang berada di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
Baca juga: MTQ Ke-57 Tingkat Kabupaten Deliserdang Resmi Dibuka Bupati HM Ali Yusuf Siregar
Penutupan Bandara Sam Ratulangi
Operasional Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado ditutup untuk sementara waktu pada Kamis (18/4/22024).
Penghentian sementara operasional Bandara Sam Ratulangi akibat adanya dampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara diumumkan melalui Notice to Airmen (NOTAM) A1003/24 NOTAMR A1000/24 mulai Kamis pukul 08.00 Wita sampai 23.59 Wita.
General Manager PT. Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Maya Damayanti mengatakan, dampak abu Gunung Ruang ini sebelumnya sudah terdeteksi berkat paper test yang dilakukan oleh pihak Angkasa Pura I mulai pukul 07.00 Wita.
Baca juga: DUBAI Diterjang Banjir Besar, Warganya Malah Asyik Main Jetski di Genangan Bak Nikmati Liburan
"Dari hasil koordinasi dengan beberapa sktakeholder yang terdiri dari Otband, BMKG, Airnav dan Maskapai Penerbangan, seluruh penerbangan hari ini, Kamis 28 April 2024 ditutup untuk sementara waktu. Kami harus melakukan pemberhentian sementara karena alasan keselamatan penerbangan tentunya," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (18/4/2024) siang.
Monitoring dan pengawasan terhadap situasi Gunung Ruang
Maya menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan monitoring dan pengawasan terhadap perkembangan situasi Gunung Ruang yang berdampak pada Bandara Sam Ratulangi Manado.
Pihak maskapai juga memberikan opsi untuk refund ataupun reschedule dikarenakan seluruh pesawat cancel flight.
Baca juga: 6 Tips Cara Mendidik Anak Agar Tidak Nakal dan Tumbuh Cerdas, Simak Penjelasan Buya Yahya
"Disampaikan pula bahwa beberapa penerbangan yang berdampak ada total 33 flight, di mana ada 18 flight arrival dan 15 flight departure di mana sudah termasuk pesawat kargo maupun charter flight serta pesawat regular atau schedule flight," ujarnya.
"Kami berharap seluruh penumpang untuk memaklumi hal ini untuk keselamatan bersama," sambungnya.
Ratusan Gempa Sebelum Letusan
Gunung Ruang yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, mengalami erupsi pada Selasa (16/4/2024) pukul 19.19 Wita.
Selain erupsi, Gunung Ruang juga mengalami peningkatan level aktivitas dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) mulai Selasa (16/4/2024) pukul 16.00 Wita, dikutip dari Antaranews.
Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku, Juliana DJ Rumambi ST mengatakan, Gunung Ruang memiliki letusan tipe efusif atau didominasi oleh semburan dan lelehan lava.
Baca juga: Anda Mudah Lelah dan Tidak Bersemangat? Ini Vitamin yang Perlu Dikonsumsi
Meskipun demikian, arah aliran dari lelehan lava belum teramati dengan jelas sehingga warga diimbau untuk mematuhi rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Juliana menyarankan agar masyarakat tidak berada di radius empat kilometer dari pusat kawah aktif.
Akibat letusan tersebut, sebanyak 838 warga yang bermukim di Pulau Ruang dievakuasi ke Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
Di sisi lain, Kepala PVMBG Badan Geologi Hendra Gunawan mengatakan bahwa pada periode 1-15 April 2024, Gunung Ruang mengalami gempa ratusan kali sebelum meletus.
Tercatat ada 20 gempa vulkanik dalam (VTA), 3 gempa tektonik lokal, dan 163 kali gempa tektonik jauh, dikutip dari Kompas.com, Rabu (17/4/2024).
Baca juga: Sosok Yudi Utomo Imardjoko Ahli Nuklir UGM Buronan Polisi, Kasus Penggelapan Uang Rp 9,2 Miliar
Lalu dalam waktu 12 jam sebelum meletus, yaitu pada Senin (16/4/2024) pukul 00.00–12.00 Wita, jumlah gempa vulkanik dalam mengalami eskalasi 198 kejadian dan tercatat gempa tektonik jauh 2 kali kejadian.
Lalu, pada Rabu (17/4/2024) pukul 01.08 Wita, erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi sementara selama kurang lebih 2 menit.
"Terdengar suara dentuman dan gemuruh letusan masih berlangsung saat laporan sedang dibuat," kata dia.
Berdasarkan foto dan video yang dikirimkan PVMBG, terlihat erupsi eksplosif Gunung Ruang terjadi pada pukul 01.08 Wita.
Pulau Ruang sudah dikosongkan sebelum letusan
Lebih lanjut, Juliana mengatakan bahwa warga yang berada dalam Kawasan Rawan Bencana Gunung Api (KRB) Gunung Ruang sudah melakukan evakuasi mandiri sejak sore hari.
Terdapat 332 jiwa dari Desa Pumpente dan 406 jiwa warga Desa Laimpatehi yang sudah diungsikan sebelum letusan terjadi.
Juliana mengungkapkan evakuasi tersebut mengutamakan warga lanjut usia, orang-orang sakit, dan anak-anak.
“Sebisa mungkin mereka dievakuasi ke Tagulandang, di sana kepala kecamatan Tagulandang sudah menyiapkan lokasi untuk warga yang dievakuasi,” jelasnya.
Terkait dengan nasib pengungsi, Juliana menuturkan bahwa penanganan pengungsi akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Gunung-Ruang-erupsi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.