Breaking News

Berita Viral

TANGGAPAN China dan Rusia Soal Serangan Iran ke Israel, Kompak Sebut Sebagai Pembelaan Diri

Pimpinan negara China dan Rusia menanggapi serangan Iran ke Israel sebagai bentuk untuk membela diri. 

HO
Pimpinan negara China dan Rusia menanggapi serangan Iran ke Israel sebagai bentuk untuk membela diri.  

TRIBUN-MEDAN.com - Pimpinan negara China dan Rusia menanggapi serangan Iran ke Israel sebagai bentuk untuk membela diri. 

Serangan Iran ke Israel sebagai bentuk balasan atas serangan Israel pada 1 April 2024. 

Dilansir i24news.tv, pada Senin malam, setelah serangan Iran tersebut, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, berbicara dengan rekannya dari Iran dan Arab Saudi.

Wang Yi menyebut serangan Iran itu adalah hak negara tersebut untuk membela diri.

Selama percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran, Wang Yi mengecam keras serangan Israel di Suriah.

Wang Yi mengatakan Iran akan mampu menangani situasi ini dengan baik untuk menghindari ketidakstabilan lebih lanjut sambil tetap menjaga kedaulatan dan martabatnya.

Sebagaimana diketahui, Iran menyerang Israel buntut diserangnya gedung konsulat Iran di Suriah pada awal April lalu.

Jarak termpuh Iran ke Israel. Ratusan rudal Iran menghujani wilayah Israel. (tangkapan layar)
Jarak termpuh Iran ke Israel. Ratusan rudal Iran menghujani wilayah Israel. (tangkapan layar) (kolase)

Serangan Israel itu menewaskan petinggi IRGC.

Iran menyebut serangannya terhadap Israel sebagai serangan balasan.

Rusia juga mengeluarkan pernyataan yang serupa dengan China.

Rusia mengakui klaim Iran yang bertindak untuk membela diri.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Saudi, Faisal bin Farhan, mengatakan kepada Wang Yi bahwa Riyadh sangat berharap Beijing akan memainkan peran aktif dan penting dalam memulihkan situasi agar tidak meningkat di Timur Tengah, lapor berita resmi Tiongkok, Xinhua.

Wang Yi kemudian membalas bahwa China menghargai penekanan Arab Saudi dalam menyelesaikan masalah ini melalui cara diplomatik.

“Beijing siap bekerja sama dengan Riyadh untuk mencegah peningkatan ketegangan lebih lanjut,” tutup Wang Yi, menurut laporan Xinhua.

Baca juga: SOSOK Mirna, Mertua Dibunuh Menantu di Kendari, Diduga Sempat tak Restui Novi Nikah dengan Anaknya

Baca juga: Polisi Gerak Cepat Tangani Pohon Mahoni Tumbang yang Halangi Pengendara di Siantar

Pernyataan Resmi Rusia dan China

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved