Tribun Wiki

Sosok Serda Maria Samuel, 'Noni Belanda' Kowad Berparas Menawan yang Ternyata Ahli Meriam Gunung

Serda Maria Jacoba Samuel adalah Komando Wanita Angkatan Darat (Kowad) yang selalu curi perhatian karena parasnya yang menawan

Editor: Array A Argus
INTERNET
Serda Maria Samuel, Komando Wanita Angkatan Darat yang dikenal sebagai 'Noni Belanda' karena memiliki paras menawan dan rambut pirang. Ternyata ia ahli mengoperasikan meriam gunung. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Sosok Serda Maria Jacoba Samuel atau yang bisa disapa Serda Maria Samuel kembali curi perhatian.

Saat muncul di kanal YouTube TNI AD, wanita blasteran Belanda-Ambon ini mengisahkan bagaimana saat dirinya bertugas sebagai Komando Wanita Angkatan Darat atau Kowad.

Maria bilang, di awal karirnya sebagai anggota TNI AD, ia sering kena tegur karena rambut pirangnya.

Banyak yang mengira bahwa Serda Maria Samuel sengaja memirangkan rambutnya. 

Baca juga: Sosok Marsda TNI Benedictus Benny Koessetianto, Kini Ditunjuk Sebagai Asintel KSAU

Serda Maria Samuel, Kowad yang dikenal sebagai 'Noni Belanda' karena punya rambut pirang
Serda Maria Samuel, Kowad yang dikenal sebagai 'Noni Belanda' karena punya rambut pirang (TribunnewsMaker)

Padahal, rambut Serda Maria Samuel sudah pirang sejak lahir karena genetika dari ayahnya yang masih keturunan Belanda.

"Sa (saya) punya rambut ini asli, bawaan dari lahir. Karena kebetulan orang tua juga ada keturunan dari luar," kata Serda Maria Samuel.

Wanita berjuluk 'Noni Belanda' ini mengatakan, ia sudah pernah menghitamkan rambutnya sebanyak tiga kali.

Namun hal itu tak berhasil. 

"Sudah pernah (menghitamkan rambut), sebanyak tiga kali. Tetapi dalam sebulan itu dihitamkan sudah kembali merah lagi," kata Maria.

Bagi Maria, ia merasa bangga menjadi anggota TNI AD.

Baca juga: Sosok Gus Muhdlor, Bupati Sidoarjo Eks Sekretaris GP Ansor Kini Jadi Tersangka di KPK

Apalagi ayahnya dulu adalah seorang prajurit TNI Angkatan Laut.

"Saya termotivasi untuk menjadi Kowad ini saya punya keluarga itu adalah tentara," ujarnya.

"Kalau ayah itu adalah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut, kalau om saya Angkatan Darat," imbuhnya.

Sosok Serda Maria Samuel

Serda Maria Samuel lahir di Kota Jayapura pada 9 Januari 1996.

Saat ini, ia dipercaya sebagai Bintara Kelas.

Namun, Serda Maria Samuel ternyata memiliki keahlian khusus di TNI AD.

Ia ternyata menguasai pengoperasian meriam 76 mm Gunung.

Pada tahun 2021 lalu, Serda Maria Samuel sempat mencuri perhatian karena keahliannya ketika melakukan demonstrasi pembongkaran meriam gunung bersama siswa dan unsur organik Pusat Pendidikan Peralatan (Pudikpal) Kodiklat Angkatan Darat, Cimahi, Jawa Barat.

Baca juga: Sosok Bianca Allysa, Anak Kapolresta Malang Kota dalam Pusaran Kasus Perselingkuhan Lettu Agam

Mengenakan topi bertuliskan instruktur dan membawa tongkat kayu berwarna cerah, Maria tampak memperhatikan dengan seksama kerja mereka.

Dilansir dari Tribunnews.com, delapan bagian besar meriam buatan Yugoslavia itu dilepas satu persatu dengan pengawasannya.

Sambil memberikan arahan tegas, Maria terus memperhatikan para siswa membongkar tameng hingga penahan kejut meriam.

Bungsu dari tiga bersaudara anak Kolonel (Mar) Purn (Alm) Christian Samuel dan PNS TNI AL Cherley Pattinama itu mengaku tertarik dengan senjata karena ayahnya terakhir berdinas di Kodam Trikora (sekarang Kodam XVII Cenderawasih).

"Jadi melihat orang tua dengan senjata sebagai seorang penembak saya mulai sangat tertarik dengan senjata," kata Maria di Pusdikpal Kodiklatad Cimahi, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021).

Serda Maroa Samuel latihan meriam
Serda Maria Jacoba Samuel di Pusdikpal Kodiklatad Cimahi, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021).

Baca juga: Sosok Kombes Budi Hermanto, Kapolresta Malang Kota Ayah dari Bianca Allysa

Maria yang sehari-hari kerap ditugaskan sebagai guru militer (gumil) itu mengaku sudah mendalami soal meriam kurang lebih empat tahun sejak ia berdinas di Pusdikpal Kodiklatad Cimahi pada 2016 lalu.

Perempuan berambut pirang ini juga tampak fasih ketika ditanya wartawan soal keunggulan meriam tersebut.

"Jarak tembaknya cukup jauh. Kalau 76 gunung ini jarak tembaknya kurang lebih kalau menggunakan empat butir munisi itu dengan elevasi 45 derajat itu kurang lebih bisa mencapai jarak kurang lebih 8.750 meter," kata Maria.

Menjadi seorang gumil bidang senjata di Pusdikpal bagi prajurit TNI AD yang dilantik pada 2015 itu tidaklah mudah.

Ia mengaku dirinya rajin bolak-balik untuk belajar di Departemen Senjata Pusdikpal Kodiklatad.

Baca juga: Sosok Ustaz Tile, Pendakwah Kelahiran Betawi yang Kerap Buat Jemaahnya Tertawa

Setelah dianggap menguasai senjata tertentu, ia kemudian harus menyiapkan paket instruksi dan materi lain untuk mengajar.

Belum selesai di situ, perempuan berdarah Sanger-Ambon itu harus berlatih micro teaching untuk memaparkan materi tersebut.

"Setelah dirasa cukup mantap kita dilanjutkan untuk menjadi seorang guru militer," kata Maria.

Meski masih terus mendalami meriam 76 mm Gunung milik Satuan Artileri Medan, saat ini ia mengaku ingin mendalami meriam lainnya yakni meriam 23 mm Zur.

Baca juga: Sosok Bernardus Prasodjo, Pelukis Gambar di Kaleng Khong Guan yang Karyanya Ada Dimana-mana

Meriam tersebut, kata Maria, milik Satuan Artlieri Pertahanan Udara.

"Kalau untuk senjata berat sendiri saya agak tertarik kepada meriam Zur. Itu meriam milik Artileri Pertahanan Udara," kata Maria.

Maria juga berharap, mereka yang hendak masuk tentara Angkatan Darat banyak yang tertarik dan antusias untuk masuk satuan kecabangan peralatan yang kini digelutinya.

Hal itu karena menurutnya satuan Angkatan Darat itu baik untuk kendaraan, senjata, munisi berpatokan pada Pusdikpal.

"Jadi saya harapkan semua yang mau masuk tentara itu antusiasnya tinggi. Bangga menjadi prajurit peralatan," kata Maria.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved