Pemilu 2024

Direstui Ketum AHY, Ketua DPC Demokrat Yudha Pratomo Bertarung di Pemilihan Wali Kota Palembang

DPP akan mengeluarkan surat tugas, termasuk partai lain untuk melakukan penjajakan berkoalisi dalam mengusung bakal Pasangan calon di Palembang

Editor: Satia
TRIBUN SUMSEL
Ketua DPC Partai Demokrat Yudha Pratomo memastikan dirinya tak akan berpasangan dengan Pj Walikota Palembang Ratu Dewa dalam Pilkada Palembang 2024. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN -  Yudha Pratomo, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Palembang mendapatkan dukungan dari Ketua Umum partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mencalonkan diri sebagai Bakal Calon (Balon) Wali Kota.

AHY memberikan dukungan kepada Yudha Pratomo untuk maju pada Pemilihan Wali Kota Palembang 2024.

Yudha mengatakan, bahwa dirinya mendapatkan dukungan dan persetujuan Ketum AHY untuk maju sebagai Balon Wali Kota.

"Saya lihat banyak nama saya disandingkan untuk calon wakil Ratu Dewa, dan juga Fitrianti Agustinda. Pastinya tidak mungkin berpasangan kami bertiga, antara Ratu Dewa, Fitrianti Agustinda dan saya. Sehingga saya memastikan untuk pasangan itu sepertinya tidak mungkin, " kata Yudha Pratomo beberapa waktu lalu. 

Baca juga: Cristiano Ronaldo Masih Merugi, Juventus Wajib Bayar Tunggakan Gaji, Akhirnya Capai Kesepakatan

Dijelaskan Yudha, pastinya yang sudah berpasangan yaitu dari jalur independen, yang saat ini sudah mendeklarasikan dirinya maju di Pilkada Palembang, sedangkan untuk diusung parpol belum ada. 

"Pastinya, mereka sudah menyatakan maju jalur perseorangan dengan dukungan yang ada, " ucapnya. 

Dikatakan mantan Calon Wakil Gubernur Sumsel 2018 ini, dirinya punya program ke depan salah satunya program sunat gratis dari 2018 yang sudah 1.200 an dilakukan. 

"Memang yang kita lakukan belum luar biasa, tetapi ini sesuatu yang bagus dan bukan memuji program saya. Pastinya sunat ini wajib bagi umat muslim dan penduduk Indonesia termasuk Palembang mayoritas muslim, " tandasnya. 

Selain itu, ia menyoroti program berobat gratis, yang saat ini masih harus menggunakan kartu BPJS Kesehatan atau KIS. 

"Padahal era Gubernur sebelumnya (Alex Noerdin) tidak masalah tidak punya KIS, asal warga Sumsel. Dan kami sudah melakukan meski belum di pemerintahan sudah kami lakukan jika ada warga Palembang yang tidak tercover BPJS Kesehatan atau KIS, " capnya. 

Baca juga: Jadi Orang Pertama Ambil Formulir di PDIP, Mantan Gubernur Sumsel Herman Deru Cari Pendamping

Putra mantan Gubernur Sumsel Prof Dr Mahyudin ini pun menyoroti program sekolah gratis yang saat ini tidak berlaku lagi, termasuk melakukan program sembako murah. 

"Termasuk internet gratis dan fogging gratis. Karena kami berkecimpung di dunia kesehatan sudah 6 bulan kita lakukan, karena kasus DBD meningkat tapi pemerintah tidak tanggap maka kami ambil kesempatan, dengan siapkan alat semprot di 18 Kecamatan dengan dana kami sendiri. Kami pengennya pemerintah jangan anggap kami kompetitor karena mau bersaing dalam Pilkada, tapi sebenarnya harus saling suport, " tandasnya. 

Termasuk pelatihan bagi kalangan muda untuk jadi wirausaha muda. 

"Pastinya saya pernah di Karang Taruna, dan kita tidak ingin ada pengangguran anak muda sehingga kita kasi pelatihan dan berikan bekal, sehingga potensinya bisa kita maksimalkan, " tandasnya.

Terkait Pilkada kalau lihat di survei internal, memang Ratu Dewa saat ini paling tinggi, namun karena masih menjabat hal itu dinilai biasa. 

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved