Konpercab PIKI Medan, Ita Sibarani dan Januardin Terpilih Jadi Ketua dan Sekretaris

Konperensi Cabang (Konpercab) DPC Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) Kota Medan memilih kepengurusan baru.

TRIBUN MEDAN/HO
PARA anggota dan pengurus terpilih DPC PIKI Kota Medan foto bersama usai pelaksanaan Konpercab PIKI Medan di Aula Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia (LPMI) di Medan, Senin (15/4/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Konperensi Cabang (Konpercab) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) Kota Medan memilih kepengurusan baru untuk periode 2024-2029. Pada Konpercab yang dilaksanakan di Aula Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia (LPMI) di Medan, Senin (15/4/2024) tersebut, terpilih Magdalena Linda Leonita Sibarani sebagai ketua dan Januardin Manullang sebagai sekretaris.

Magdalena Linda Leonita yang akrab disapa Ita ini dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan kepada dirinya dan pengurus lainnya untuk mempimpin PIKI Cabang Medan.

“Kami mengharapkan dukungan seluruh pengurus dan anggota PIKI Kota Medan agar dapat bersinergi dalam melayani masyarakat, bersinergi dengan pemerintah, dan membina kebersamaan dalam keberagaman,” kata Ita Sibarani dalam keterangan persnya yang diterima Tribun-Medan.com,  Rabu (17/4/2024).

"Mari kita sama-sama memiliki kasih. Sehingga kita bisa mengasihi, menghormati pimpinan serta menghargai sesama,Saya berharap melalui kehadiran PIKI di Kota Medan dapat memberikan kontribusi dan memberikan warna ide-ide yang hebat dan luar biasa," tambah Ita Sibarani

Ketua DPD PIKI Provinsi Sumatera Utara, Naslindo Sirait dalam sambutannya mengajak pengurus dan anggota PIKI di Sumut untuk bersama-sama membangun masyarakat yang berpengetahuan. Menurutnya, saat ini sangat dibutuhkan peran kelompok intelektual Kristen sebagai organisasi gerakan pemikiran dengan inti tugas PIKI membangun masyarakat berpengetahuan.

"Karena itulah kehadiran PIKI harus mengakar dan dapat diterima di tengah-tengah masyarakat melalui pembentukan DPC di tingkat kota dan kabupaten," kata Naslindo.

Naslindo menuturkan, sebagai kelompok intelektual, maka produk PIKI adalah pemikiran. Karena itu, dirinya mengharapkan pengurus dan anggota PIKI dapat membangun keterampilan yang giat dan profesional. Di negara-negara maju seperti di Jepang, sekitar 80 persen terdiri dari keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sisanya 20 persen dari Sumber Daya Alam (SDA).

“Karena itu penting bagi kita melatih warga gereja untuk memiliki berbagai keterampilan dari berbagai bidang yang diperlukan. Kita berharap setiap warga gereja memiliki paling tidak satu keterampilan sehingga mampu bersaing dengan yang lain,” ujar Naslindo yang juga menjabat Kadis Koperasi dan UMKM tersebut.

Baca juga: Inilah Penginjil Pertama yang Menyebarkan Kristen di Suku Batak, Dua Misionaris Dibunuh Raja

Terkait kewirausahaan, Naslindo juga mengajak PIKI dapat membangun mentalitas kewirausahaan. ia mengambil contoh upaya pendeta Protestan di Jepang yang membangun sebuah asosiasi untuk mendorong orang Jepang untuk tekun berusaha. “Kita perlu membangun mentalitas entrepreneur dan membuka usaha-usaha yang berorientasi market dan yang berorientasi memenuhi kebutuhan masyarakat dengan berwirausaha,” katanya.

Naslindo juga pun berharap PIKI Kota Medan dapat mengorganisir masyarakat untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat, melakukan tanggungjawab mereka serta mampu memelihara dan mempergunakan sumber daya lokal secara berkelanjutan.

Konfercab PIKI Kota Medan ini diawali ibadah dan dilanjutkan dengan dialog publik bertema "Peran Organisasi Masyarakat (Ormas) dalam Pembangunan Bangsa". Dialog ini menghadirkan Budi D Sinulingga yang pernah menjabat Kepala Bappeda Sumut sebagai pembicara utama. Dalam paparannya Budi menilai bahwa organisasi masyarakat (ormas) memiliki peran dalam pembangunan. Terkait ini, ia mendorong kontribusi pemikiran ormas Kristen untuk memberikan sumbangsih pemikiran kepada pemerintah dan pihak-pihak berkepentingan lainnya.

“Saya mendorong PIKI sebagai komunitas intelektual agar dapat memberikan masukan kepada pemerintah baik dalam rancangan kebijakan, partisipasi,dan turut merawat hasil pembangunan, serta mengawasi setiap perjalanan pembangunan terkhusus di Kota Medan,” katanya. (*/top/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved