Berita Viral

DUBAI Dilanda Banjir Besar, Curah Hujan 1 Tahun Turun dalam 12 Jam, 50 Penerbangan Dibatalkan

Dubai, kota tersibuk di Uni Emirat Arab (UEA) dilanda banjir. Menurut pengamatan cuaca di bandara, curah hujan sebesar hampir 4 inci (100 mm) mengguy

Editor: Liska Rahayu
Kolase Tribunnews.com/Tangkap Layar Twitter/X
DUBAI Dilanda Banjir Besar, Curah Hujan 1 Tahun Turun dalam 12 Jam, 50 Penerbangan Dibatalkan 

Akibat fenomena alam itu, Bandara Dubai, hub internasional tersibuk di dunia yang diukur dari lalu lintas penumpang, bahkan sempat menghentikan operasinya selama 25 menit dan membatalkan lebih dari 50 penerbangan.

Gambar-gambar yang beredar di media sosial menunjukkan pesawat-pesawat melintas di apron yang dibanjiri genangan air.

"Karena badai yang kuat, operasi dihentikan sementara selama 25 menit sore ini, tetapi telah dimulai kembali, dan sekarang dalam mode pemulihan," kata Juru bicara Dubai Airports, dikutip dari AFP.

Lebih lanjut, laga semifinal sepak bola Liga Champions Asia antara tim UEA, Al Ain dan tim Saudi, Al Hilal, yang dijadwalkan akan diselenggarakan di Al Ain, pun ditunda selama 24 jam karena cuaca.

Beberapa daerah pedalaman UEA mencatat lebih dari 80 milimeter hujan selama 24 jam hingga pukul 08.00 pagi, mendekati rata-rata tahunan sekitar 100 mm.

"Kami mendesak penduduk untuk mengambil semua tindakan pencegahan... dan untuk menjauh dari daerah banjir dan akumulasi air," ungkap Dewan Cuaca UEA dalam sebuah posting di X. Pemerintah UEA dan Oman sebelumnya telah memperingatkan bahwa perubahan iklim kemungkinan akan menyebabkan lebih banyak banjir.

Peristiwa cuaca individual seringkali sulit dikaitkan dengan perubahan iklim, tetapi para ilmuwan mengatakan, perubahan iklim meningkatkan kemungkinan dan kekuatan peristiwa cuaca ekstrem. 

Bahrain juga dilanda hujan lebat dan banjir setelah dihantam guntur dan petir dalam semalam.

"Saya suka bermain di tengah hujan, tapi untuk pertama kalinya ini membuat saya takut," kata Ali Hassan (9), ketika ia membantu ibunya membersihkan air dari luar rumah mereka di Manama.

"Saya takut dengan suara guntur dan langit diterangi petir. Saya belum pernah melihat yang seperti ini, jadi saya bersembunyi dengan ibu saya... suara hujan membuat saya takut," tambahnya.

Badai turun di UEA, Bahrain, dan wilayah Qatar setelah melewati Oman, di mana badai tersebut menyebabkan banjir yang mematikan dan membuat puluhan orang terdampar.

Di Oman, badan dan banjir telah menyebabkan 18 orang tewas dan dua orang hilang.

Jenazah terakhir yang ditemukan pada Selasa yakni seorang anak.

Sementara, sembilan anak sekolah dan tiga orang dewasa dilaporkan tewas ketika kendaraan mereka tersapu banjir bandang pada Minggu (14/4/2024).

(*/TRIBUN-MEDAN.COM)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved