Serbu Israel Pakai 300 Drone Rudal, Masa Sulit Ayatollah Ali: Ruang Tamu Rumah Kami di Bawah Tanah
Ayatollah Khamenei lahir pada tanggal 16 Juli 1939. Ia lahir di kota suci Masyhad, di provinsi Khorasan.
Murid-muridnya melakukan perjalanan ke kota-kota yang jauh untuk menyebarkan pelajaran dan idenya. Semua ini membuat takut para agen SAVAK Shah sehingga, pada musim dingin tahun 1975, mereka masuk ke rumahnya di Masyhad dan menangkapnya untuk keenam kalinya serta menyita semua buku dan catatannya.
Dia ditahan di "Penjara Bersama Polisi-SAVAK" yang terkenal kejam di Teheran selama berbulan-bulan. Ini merupakan pemenjaraannya yang paling berat, dan Ayatollah Khamenei berkata mengenai perlakuan biadab terhadap para tahanan: "Kondisi ini hanya dapat dipahami oleh mereka yang mengalaminya..."
Pada musim gugur tahun 1975, ia dibebaskan dan dikirim ke penjara. kembali ke Masyhad dan dia sekarang dilarang memberikan ceramah atau mengadakan kelas.
Namun aktivitas rahasianya mendorong SAVAK untuk menangkapnya pada musim dingin tahun 1976 dan menjatuhkan hukuman pengasingan selama tiga tahun.
Masa sulit ini berakhir pada penghujung tahun 1978 karena kondisi politik yang ada, dan Ayatollah Khamenei kembali ke Masyhad beberapa bulan sebelum kemenangan revolusi Islam. Dia dengan tekun melanjutkan aktivitas politik-keagamaannya di masa kerusuhan sipil dan demonstrasi massal yang penting di seluruh Iran.
Jadi, setelah hampir 15 tahun menanggung segala macam penyiksaan dan penganiayaan di tangan agen-agen rezim Shah yang haus darah, ia kini dapat menyaksikan jatuhnya rezim tirani Pahlavi dan bangkitnya Republik Islam di Iran.
Sesaat sebelum kejayaan Revolusi Islam (11 Februari 1979) dan sebelum kemenangan Imam Khomeini kembali ke Iran dari Paris, Dewan Revolusi Islam dibentuk atas perintah Imam.
Ayatollah Khamenei ditunjuk sebagai anggota Dewan ini bersama dengan tokoh Islam penting lainnya seperti Shahid Ayatollah Motahhari dan Beheshti. Oleh karena itu, dia meninggalkan Masyhad menuju Teheran untuk mengambil tanggung jawab barunya.
Berikut ini adalah daftar jasa-jasa yang telah ia berikan kepada Republik Islam sejak saat itu:
1980 - Anggota pendiri Partai Republik Islam, bersama dengan ulama dan Mujahid seperti Shahid Beheshti, Rafsanjani, Shahid Bahonar, dan Musavi-Ardebili.
• Wakil Menteri Pertahanan
• Pengawas Garda Revolusi Islam
• Imam Sholat Jumat Jamaah Teheran, berdasarkan keputusan Imam Khomeini.
• Terpilih sebagai anggota parlemen Teheran di Majlis (Majelis Permusyawaratan)
1981- Wakil Imam Khomeini di Dewan Tinggi Pertahanan
• Kehadiran aktif di garis depan perang yang dilakukan Irak.
1982 - Terpilih sebagai Presiden Republik Islam Iran setelah syahidnya Presiden Mohammad Ali Rajai (Ayatollah Khamenei sendiri menjadi sasaran upaya pembunuhan di masjid Abu Dhar di Teheran setelah itu ia dirawat di rumah sakit selama beberapa bulan).
• Ditunjuk sebagai Ketua Dewan Kebudayaan Revolusi.
1986- Presiden Dewan Kemanfaatan
• Terpilih kembali sebagai Presiden Republik Islam untuk masa jabatan 4 tahun kedua.
1989- Terpilih sebagai Pemimpin Republik Islam Iran oleh Majelis Ahli setelah lengsernya Imam Khomeini.
1990- Ketua Panitia Revisi Konstitusi.
(*/ Tribun-medan.com)
| GELAGAT Alex Iskandar Ikut Cari Jasad Bocah Alvaro Padahal Pelaku Pembunuhan, Akal-Akalan Ayah Tiri |
|
|---|
| NASIB Darma Washington Munthe Kritik Penyaluran BLT Agar Lebih Baik Malah Kini Muncul Minta Maaf |
|
|---|
| TERPESONA Seragam dan Pistol, Wanita Asal Tuban Ditipu Polisi Gadungan, Rugi Rp 170 Juta |
|
|---|
| RIZKI Kiper Bandung yang Bohongi Ibunya Demi ke Kamboja, Akhirnya Tiba di Indonesia, Menangis Nyesal |
|
|---|
| KASUS Tewasnya Dosen Dwinanda: Sudah Seminggu Lamanya, Kenapa Polisi Belum Umumkan Hasil Otopsi? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/drone-pembunuh-jenderal-iran.jpg)