Berita Internasional

Pergoki Suami Tidur dengan Wanita Lain, Istri Sah Malah Diusir dan Diancam Cerai

Kekayaan memang kerapkali membuat pria jadi lupa diri seperti kasus suami usir istri demi selingkuhan.

Karena mengira suaminya sudah sadar, Ibu M kembali.

Beberapa hari semuanya damai, lalu ada yang bercerita pada Ibu M bahwa suaminya sering berkunjung ke kamar motel, diduga mengurung kekasihnya di sana.

Saat Ibu M tiba di motel, ia melihat suaminya di dalam.

Melihat istrinya memarahi kekasihnya, suaminya langsung menarik Ibu M menjauh, mendorongnya hingga menyebabkan kepalanya membentur tepi tempat tidur hingga menyebabkannya luka.  

Sesampainya di rumah, Ibu M memanggil mertuanya untuk berbicara.

Mertuanya malah menyalahkannya karena tidak memberi tahu sejak awal untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Ibu M melihat suaminya kembali ke rumah dan beberapa hari kemudian, mertuanya datang.

Ketika orang tuanya memarahinya, pria itu terang-terangan menyatakan bahwa ia tidak lagi memiliki perasaan terhadap istrinya.

Ia akan bercerai untuk menikahi kekasihnya.

Meski Ibu M mengatakan tak ingin meninggalkan segalanya demi anak-anaknya, namun suaminya tetap bersikeras untuk bercerai.

Ibu M mengatakan, ia hanya tamat SMA sedangkan suaminya kuliah.

Selama menikah, karena tidak memiliki gelar, ia bekerja membantu menjual beras dan menyajikan mie untuk mendapatkan uang tambahan dan seluruh kebutuhan hidupnya sebagian besar ditanggung oleh suaminya.

Tak hanya suaminya, Ibu M juga dikomentari oleh teman dekatnya yang menyebut gaya berpakaiannya sembarangan, bahkan para wanita pun tak terima dan menyarankan agar ia berganti pakaian.

Namun, Ibu M selalu beranggapan bahwa suami istri dimulai dari nol, hubungan mereka sudah solid sehingga tidak penting untuk mengubah penampilan.

Alasan ia tidak mau ribut lagi karena ingin mempertahankan suaminya demi anak-anaknya dan ia ingin menyelamatkan muka suaminya.

Keputusan suaminya berselingkuh adalah hal yang salah, hal ini tidak dapat disangkal, namun Ibu M juga membuat alasan untuk dirinya sendiri.

Alasan Ibu M tidak berani melepaskan suaminya adalah karena kurangnya keberaniannya.

Pernikahan adalah dua orang yang menyumbangkan hartanya dan hidup bersama, bukan satu orang memberi dan yang lain menerima, menanggung seluruh hidup satu orang.

Penting untuk meningkatkan nilai diri agar memiliki kehidupan yang bahagia.

(cr32/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved