Berita Viral

SOSOK SF Korban Tawuran saat Takbir Keliling Sound Horeg di Kudus, Kena Sabet Sajam

Niatnya merayakan malam Idulfitri malah berakhir tragis, saat berkeliling takbiran bersama sound system keras atau sound horeg nyawanya melayang.

Instagram
SOSOK SF Korban Tewas Tawuran saat Takbir Keliling Sound Horeg di Kudus, Kena Sabet Sajam 

TRIBUN-MEDAN.com - Inilah sosok SF, korban tawuran saat takbir keliling sound horeg di Kudus, Selasa, (9/4/2024) malam.

SF terkena sabet senjata tajam.

Sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. 

Dilansir dari berbagai sumber, SF berusia 35 tahun.

Ia merupakan warga gang 2 Undaan Tengah, Kudus, Jawa Tengah.

Niat SF merayakan malam Idulfitri malah berakhir tragis.

Saat berkeliling takbiran bersama sound system keras atau sound horeg nyawanya melayang.

Baca juga: KESAL Ditagih Utang, Pria di Riau Nekat Bunuh Teman Sendiri Lalu Buang Mayat ke Kebun

Satu orang tewas terkena senjata tajam usai terjadi tawuran pada Selasa, (9/4/2024) malam.

Berdasarkan informasi di akun Tiktok Patwal Demak disebutkan satu orang tewas saat pawai sound horeg di malam takbiran.

"SEGENAP KELUARGA BESAR PATWAL DEMAK TURUT BERDUKA CITA ATAS MUSIBAH SOUND HOROEG DIMALAM TAKBIR YANG MENGAKIBATKAN KORBAN JIWA DI UNDAAN TENGAH - KUDUS JAWA TENGAH

Semoga korban yang meninggal dunia diterima disisi Allah SWT dan Keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan Ketabahan. Amin," demikian tulisan ucapan duka cita dikutip tribun-medan.com dari TribunJateng.com.

SOSOK SF Korban Tewas Tawuran saat Takbir Keliling Sound Horeg di Kudus, Kena Sabet Sajam
SOSOK SF Korban Tewas Tawuran saat Takbir Keliling Sound Horeg di Kudus, Kena Sabet Sajam

Sementara itu, akun instagram andreli_48 membagikan aksi tawuran dan baku hantam antarwarga.

"Takbiran kok bawa senjata tajam. Tawuran di Undaan Tengah Kudus Jateng, yang mengakibatkan seorang meninggal dunia, info terkena sabetan senjata tajam," tulis akun tersebut.

Tribunjateng.com sedang menunggu waktu rilis peristiwa tersebut dari pihak Polres Kudus.

Diketahui tiap malam sebelum lebaran masyarakat di Indonesia melaksanakan takbiran, termasuk di Kabupaten Kudus.

Perayaan malam takbir di Desa Kutuk, Undaan, Kabupaten Kudus pada 2024 ini digelar secara meriah.

Lantaran tiap masjid dan musala di Desa Kutuk telah menyiapkan sound horeg yang didatangkan dari Jawa Timur.

Tidak sedikit rumah-rumah pada jendela warga yang sudah ditempel lakban, agar nantinya saat pawai Sound Horeg kaca dan jendela tidak pecah.

Baca juga: Kelabui Satpam hingga Karyawan, Maling Ini Berhasil Larikan Sepeda Motor dari Showroom Mobil

Nantinya sound horeg akan dikumpulkan di lapangan Desa Kutuk pada saat malam takbir. Untuk saat ini, diperkirakan sebanyak 20 sound horeg ikut memeriahkan malam takbir.

"Kami menyewanya tiga harian sampai malam takbir. Ini memang digunakan untuk malam takbir, sound horeg itu perwakilan dari permushala dan masjid untuk dibawa takbir keliling," ujar Muhammad Nuryadi Perwakilan Mushala Rodutuluma, RT 05 RW 1 Desa Kutuk, Senin (8/4/2025).

Untuk harga sewanya mencapai Rp 15juta hingga Rp 50juta.

Tergantung jumlah sound dan lampu-lampunya.

Sebelumnya, Imam telah membayar uang muka pada tahun kemarin, baru dilakukan pelunasan dari dana iuran warga.

Ilustrasi truk sound pengangkut sound sistem atau sound horeg.
Ilustrasi truk sound pengangkut sound sistem atau sound horeg. (Kompas)

"Iuran warga dari pemuda juga para orang tua ikut membayar, kalau masyarakat yang tidak mampu kami tidak bebankan," katanya.

Sementata itu, Kepala Desa Kutuk, Supardiyono saat dihubungi mengatakan malam takbiran menyambut hari raya Idulfitri tahun 2024 ini diperkirakan meriah.

Ada 20 masjid musala akan mengikuti kirab keliling Desa Kutuk pada malam takbiran lusa.

"Rencana kegiatan di Desa Kutuk lebih meriah dibandingkan dengan kemarin, karena kemarin masih ada batasan-batasan karena kendala Covid, untuk tahun ini peserta takbir keliling diikuti oleh 20 masjid musala," ungkap Supardiyono ditemui di lokasi.

Dia mengatakan biaya mendatangkan sound horeg murni dari swadaya masyarakat.

Baca juga: Cristiano Ronaldo Ikut Merayakan Semarak Hari Raya Idul Fitri, Tampil Elegan Pakai Gamis

Warga iuran untuk mendatangkan sound yang harganya Rp 30 juta sampai Rp 50 juta.

"Itu sewanya ada yang Rp 30 juta, ada yang Rp 50 juta, rata-rata Rp 50 jutaan, itu biaya dari swadaya dari iuran pemuda itu sendiri di masing kelompok masjid dan musala," kata dia.

Selain kirab sound horeg dan ogoh-ogoh, kata dia juga ada pesta kembang api.

"Rencana juga ada kembang api malam penyematan pembukaan ada pesta kembang api, kalau kembang api Rp 100 juta dari dermawan di desa ini," pungkas dia.

(*/tribun-medan.com)

Baca juga: NGAMUK Saudaranya Ditipu 25 Miliar Saat Datangi Rumah Pelaku,Habib Bahar Dilaporkan Kasus Bikin Onar

Baca juga: 7 Penumpang Tewas Insiden Bus Rosalia Indah Terguling di Tol,Tenyata Sudah 5 Kali Kecelakaan 2 Tahun

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved