Viral Medsos

PENGAMAT:Rekonsiliasi Megawati-Jokowi Sulit Terwujud, Gerindra:Bisa Membaik, Istana:Baik-baik Saja

Pengamat politik berpandangan, rekonsiliasi antara Megawati Soekarnoputri dengan Joko Widodo (Jokowi) akan sulit terwujud.

Editor: AbdiTumanggor
dok. PDI Perjuangan
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat bertemu di Batutulis pada Sabtu (8/10/2022) lalu. Dalam pertemuan selama dua jam tersebut kedua tokoh membahas soal krisis pangan hingga Pemilu 2024.(dok. PDI Perjuangan) 

Ada dua tokoh yang digadang-gadang kuat bertemu, yaitu Megawati dan Prabowo.

Namun, dikabarkan pertemuan itu bakal didahului oleh Puan dan Prabowo.

Dalam hal ini, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengungkapkan bahwa Megawati yang menugaskan Puan untuk menjalin komunikasi dengan Prabowo.

"Jadi, dari satu poin dan dua poin itu, muaranya, Ibu menugaskan Mbak Puan memang untuk membangun komunikasi. Setelah membangun komunikasi, nanti Mbak Puan report," kata Said, Senin (8/4/2024).

"Hasil report itulah yang akan menentukan Ibu ketua umum bertemu dengan Pak Prabowo, duduk bersama. Kan begitu," lanjutnya.

Baca juga: Pertemuan Prabowo dan Megawati Sudah Terjadwal, Gerindra Sebut Hasto Galau: Dia Punya Kepentingan

Gerindra yakin hubungan PDIP dengan Jokowi bisa membaik

Namun, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, meyakini hubungan PDI Perjuangan dengan Presiden Joko Widodo bisa membaik.

Apalagi, kedua pihak punya sejarah hubungan yang panjang. Jokowi lahir dan besar dari partai berlambang banteng itu.

“PDI Perjuangan dengan Pak Jokowi kan dalam satu rahim politik yang sama. Pak Jokowi dibesarkan oleh PDI Perjuangan dan bahkan satu-satunya partai yang pernah dimasuki oleh Pak Jokowi,” kata Habiburokhman dalam program Kompas TV yang dikutip Selasa (9/4/2024).

“Saya pikir besar sekali kemungkinan akan tercipta rekonsiliasi antara kubu Pak Jokowi dan keluarga dengan PDI Perjuangan,” ujarnya.

Habiburokhman lantas menyinggung sejarah hubungan antara Jokowi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 dan Pilpres 2019, keduanya bersaing secara sengit sebagai calon presiden (capres). Namun, pada akhirnya, Jokowi dan Prabowo tetap bisa bersatu.

Prabowo menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Jokowi.

“Dulu juga disebut Pak Jokowi dengan Pak Prabowo adalah musuh bebuyutan, berseteru, terlibat konflik yang sangat antagonis, ternyata kan bisa ketemu juga,” ujarnya.

Habiburokhman mengatakan, Prabowo ingin menjadi penengah antara PDI-P dengan Jokowi.

Keinginan tersebut menjadi salah satu alasan yang mendasari rencana pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved