Wisata Kepri

Ridwan Kamil Takjub Saksikan Arsitektur Pulau Penyengat

Kang Emil juga masuk ke dalam Rumah Sotoh di pelataran Masjid Sultan Riau untuk melihat beragam koleksi Kutubkhanah Marhum Ahmadi

|
Editor: Arjuna Bakkara
TRIBUN/BATAM
Ridwan Kamil berkunjung ke Pulau Penyengat untuk melihat arsitektur Masjid Raya Sultan Riau. 

TRIBUN-MEDAN.com, BATAM - Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad mengajak Gubernur Jawa Barat 2018-2023 Ridwan Kamil berkunjung ke Pulau Penyengat untuk melihat arsitektur Masjid Raya Sultan Riau pada Minggu (31/3).

Gubernur Ansar langsung menunaikan ibadah sholat Zuhur berjamaah di Masjid Sultan Riau
Setibanya di Pulau Penyengat.

Ridwan Kamil dan Gubernur Ansar menunaikan ibadah salat Zuhur berjamaah di Masjid Sultan Riau. Pria yang akrab disapa Kang Emil inipun kemudian melihat keindahan arsitektur Masjid Sultan Riau yang dibangun tahun 1803.

Kang Emil bergerak menuju makam Raja Ali Haji dan makam Raja Haji Fisabilillah. Sebagai arsitektur ulung yang telah banyak merancang masjid terkenal di Indonesia, Kang Emil terlihat begitu takjub dengan bentuk Masjid Sultan Riau.

Terlebih setelah ia tahu salah satu bahan campuran untuk membangun masjid ini adalah putih telur.

Kang Emil ke Pulau Penyengat
Kang Emil saat nerkunjung ke Pulau Penyengat

Kang Emil juga masuk ke dalam Rumah Sotoh di pelataran Masjid Sultan Riau untuk melihat beragam koleksi Kutubkhanah Marhum Ahmadi yang dipamerkan dalam Pameran Kitab dan Mushaf Al Qur'an.

Selanjutnya, dari Masjid Sultan Riau, Kang Emil bergerak menuju makam Raja Ali Haji dan makam Raja Haji Fisabilillah untuk berziarah sekaligus mendengarkan dengan seksama perjuangan dua tokoh pahlawan nasional tersebut.

Baca juga: Gubernur Kepri Ansar Ahmad Wujudkan Ide Tokoh Pulau Penyengat

Kang Emil pun mengakhiri kunjungannya di Pulau Penyengat dengan meninjau Balai Adat ini dan melihat rancangan pembangunan Monumen Bahasa Nasional yang dipaparkan Gubernur Ansar.

Dalam keterangannya, Kang Emil yang baru pertama kali berkunjung ke Pulau Penyengat mengaku terkesima dengan kekayaan budaya dan warisan Melayu yang ada di Pulau Penyengat.

Salah satunya adalah Gurindam Dua Belas yang merupakan karya monumental Raja Ali Haji.

Baca juga: Gubernur Ansar Bangun Pulau Penyengat Hingga 2024

"Yang paling dikenal oleh kita generasi pasca kemerdekaan adalah ternyata bahasa persatuan kita bahasa Indonesia ternyata akarnya datang dari sini," kata Kang Emil.

Menurutnya, bahasa Indonesia adalah perekat utama bangsa Indonesia yang terdiri dari beranekaragam suku dan bahasa daerah.

Ia menambahkan ada banyak negara lain yang pecah karena tidak mempunyai bahasa nasional yang kuat.

"Karena itu seluruh generasi muda Indonesia wajib datang ke Penyengat untuk mempelajari sejarah bahasa Indonesia dari tempat kelahirannya," ujar Kang Emil.

Kang Emil juga mengapresiasi sentuhan Gubernur Ansar yang telah menata Pulau Penyengat menjadi sangat rapi dan indah dengan penataan jalan dan trotoar di Pulau Penyengat.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved