Viral Medsos

KETIKA ILMUWAN Temukan Genangan Air di Bawah Permukaan Bumi 3 Kali Lipat Luasnya dari Lautan

Ilmuwan telah menemukan lautan di bawah permukaan Bumi yang ukurannya tiga kali lebih besar dari lautan di permukaan Bumi.

Editor: AbdiTumanggor
ho
Ilmuwan telah menemukan lautan di bawah permukaan Bumi yang ukurannya tiga kali lebih besar dari lautan di permukaan Bumi. Penemuan itu dipublikasikan dalam jurnal Dehydration melting at the top of the lower mantle pada tahun 2014. Persediaan air yang ditemukan tersebut tersedia dalam jumlah besar dan tersembunyi di bawah kerak Bumi. (HO) 

TRIBUN-MEDAN.COM -  Ilmuwan telah menemukan lautan di bawah permukaan Bumi yang ukurannya tiga kali lebih besar dari lautan di permukaan Bumi.

Penemuan itu dipublikasikan dalam jurnal Dehydration melting at the top of the lower mantle pada tahun 2014.

Persediaan air yang ditemukan tersebut tersedia dalam jumlah besar dan tersembunyi di bawah kerak Bumi.

Letak dari lautan tersebut berada 400 mil atau 643,73 kilometer di bawah tanah dan tidak bisa diakses, dikutip dari Unilad, Rabu (3/4/2024).

Ahli geofisika yang merupakan bagian dari tim penemu tersebut, Steve Jacobsen mengatakan bahwa temuan ini didapatkan setelah mempelajari gempa bumi, dilansir dari Indy100.

Menjelajahi samudera dengan menggunakan kapal eksplorasi OceanX Alucia. (Luis Lamar)
Menjelajahi samudera dengan menggunakan kapal eksplorasi OceanX Alucia. (Luis Lamar) ()

Dari mana asal airnya?

Pada penelitian tersebut, ilmuwan menemukan bahwa seismometer menangkap gelombang kejut di bawah permukaan Bumi.

Dari situlah ilmuwan memastikan bahwa ada air yang tertahan oleh batuan mineral yang disebut ringwoodite.

Ringwoodite berfungsi sebagai spons atau penyerap untuk sebagian besar molekul air di dalam kerak Bumi.

Penemuan ini diharapkan dapat membantu para ilmuwan menentukan bagaimana Bumi terbentuk.

Selain itu, pengembangan dari penemuan ini akan memperkuat teori bahwa air di Bumi berasal dari dalam, bukan dari luar angkasa, seperti dari asteroid atau komet.

"Saya pikir kita akhirnya melihat bukti adanya siklus air di seluruh Bumi."

"Penemuan ini dapat membantu menjelaskan betapa banyaknya jumlah air di permukaan planet yang dapat dihuni,” ungkap Jacobsen.

Jacobsen juga mengatakan bahwa para ilmuwan selama ini telah mencari perairan dalam yang hilang selama beberapa dekade.

Ke depannya, Jacobsen dan timnya ingin mengetahui apakah lapisan mirip samudra ini menyelimuti seluruh Bumi atau tidak.

Mineral ringwoodite.
Mineral ringwoodite. (HO)

Mengenal ringwoodite yang menahan samudra di perut Bumi

Mineral ringwoodite pertama kali diekstraksi dari Bumi pada 2014.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved