Viral Medsos

SADISNYA AM, Pria di Kupang Sayat Leher dan Cungkil Biji Mata Ibunya Sendiri, Begini Kronologinya

Jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara RSB Titus Uli Kupang Sabtu malam pukul 21.06 Wita

Editor: Satia
Istimewa
Korban Yashinta Imelda Tyseran saat berada di rumah, RT 09 RW 03 Kelurahan Fontein, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang. Yashinta menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh anak kandungnya, Sabtu 30 Maret 2024. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus pembunuhan Yashinta Imelda Tyseran, wanita lansia di Kupang, NTT.

Dalam kasus ini, polisi mengamankan seorang pelaku berinisial AM yang merupakan anak dari korban.

Korban ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumahnya.

Wanita yang sudah berusia 78 tahun ini ditemukan tewas dengan luka sayatan di leher dan biji bola mata dicungkil.

Baca juga: Tidak Pernah Ikut Pendidikan TNI AL, Iwan Telaumbanua Dibunuh Usai Dipakaikan Dinas oleh Serda Adan

Kesehariannya korban diketahui berjualan kue.

Sementara dugaan pelaku, AM, tak memiliki pekerjaan dan hanya beraktivitas di dalam rumah saja.

Pelaku mempunyai seorang istri dan dua anak. Namun karena tak memiliki pekerjaan, sang istri kabur meninggalkannya.

Jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara RSB Titus Uli Kupang Sabtu malam pukul 21.06 Wita

Pelaku sudah diamankan di Mapolsek Kota Raja di depan Gereja GMIT Syalom Air Nona, Kota Kupang.

Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Aldinan Manurung menjelaskan bahwa korban YIT meninggal dengan kondisi adanya luka lubang terbuka di bagian leher sebelah kanan dan luka pada bola mata sebelah kanan.

Polisi telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: LIVE dan Prediksi Inter Milan vs Empoli, Nerrazurri Tak Boleh Sepele Buru-buru Kejar Scudetto

"Pada saat anggota mendatangi TKP, korban ditemukan meninggal tidak wajar, karena adanya bekas luka dengan kondisi lubang terbuka pada bagian leher sebelah kanan, dan adanya luka pada bola mata sebelah kanan," kata Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol Aldinan Manurung 

Aldinan Manurung mengatakan, saat ditemukan pertama kali oleh RRAM, tidak adanya darah atau bekas darah pada luka-luka tersebut.

Selain korban dan RRAM, pada rumah tersebut, tinggal juga anak kandung korban, berinisial EJM.

"RRAM yang tinggal bersama korban, sekitar pukul 08.00 wita, sementara ikut kerja bakti di gereja dalam rangka persiapan malam Paskah namun pada pukul 10.00 Wita, RRAM kembali ke rumah untuk mandi namun tidak bertemu dengan korban.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved