Ramadan
15 Surat Pendek Dalam Alquran yang Bisa Dibaca saat Salat Tarawih dan Witir Sendiri di Rumah
Berikut ini adalah 15 surat pendek dalam Alquran yang bisa kamu baca saat salat tarawih dan salat witir di rumah
Wa lin na‘mâ’I syâkirîn.
Wa ‘alal balâ’i shâbirîn.
Wa tahta lawâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa ilal haudli wâridîn.
Wa ilal jannati dâkhilîn.
Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn.
Wa min tha‘âmil jannati âkilîn.
Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn.
Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în.
Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan.
Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman.
Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn.
Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn.
Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în.
Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn."
Artinya:
"Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya,
yang memenuhi kewajiban- kewajiban,
yang memelihara shalat,
yang mengeluarkan zakat,
yang mencari apa yang ada di sisi-Mu,
yang mengharapkan ampunan-Mu,
yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan,
yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat,
yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu),
yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad),
yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan,
yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih.
Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui.
Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya.
Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."
Berikut ini surat pendek yang bisa dibaca ketika melaksanakan salat tarawih dan witir di rumah.
1. Surat An-Nas
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ - ١
Qul a'ụżu birabbin-nās
Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,"
مَلِكِ النَّاسِۙ ٢
Malikin-nās
Raja manusia,
اِلٰهِ النَّاسِۙ - ٣
Ilāhin-nās
Sembahan manusia,
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ - ٤
Min syarril-waswāsil-khannās
Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ - ٥
Allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās
Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاس - ٦
Minal-jinnati wan-nās
Dari (golongan) jin dan manusia.
2. Surat Al-Falaq
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ - ١
Qul a'ụżu birabbil-falaq
Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ - ٢
Min syarri mā khalaq
Dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ - ٣
Wa min syarri gāsiqin iżā waqab
Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ - ٤
Wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad
Dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ - ٥
Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."
3. Surat Al-Ikhlas
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ - ١
Qul huwallāhu aḥad
Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ - ٢
Allāhuṣ-ṣamad
Allah tempat meminta segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ - ٣
Lam yalid wa lam yụlad
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ - ٤
Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
4. Surat Al-Lahab
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ - ١
Tabbat yadā abī lahabiw wa tabb
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!
مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ - ٢
Mā agnā 'an-hu māluhụ wa mā kasab
Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.
سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ - ٣
Sayaṣlā nāran żāta lahab
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).
وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ - ٤
Wamra`atuh, ḥammālatal-ḥaṭab
Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).
فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ - ٥
Fī jīdihā ḥablum mim masad
Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.
5. Surat An-Nasr
اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ - ١
Iżā jā`a naṣrullāhi wal-fat-ḥ
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan
وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ - ٢
Wa ra`aitan-nāsa yadkhulụna fī dīnillāhi afwājā
Dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا ࣖ - ٣
Fa sabbiḥ biḥamdi rabbika wastagfir-h, innahụ kāna tawwābā
Bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima tobat.
6. Surat Al-Kafirun
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ - ١
Qul yā ayyuhal-kāfirụn
Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir!"
لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ -٢
Lā a'budu mā ta'budụn
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah".
وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ - ٣
Wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah"
وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ - ٤
Wa lā ana 'ābidum mā 'abattum
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah"
وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ - ٥
Wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah."
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ - ٦
Lakum dīnukum wa liya dīn
Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.
7. Surat Al-Kautsar
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ - ١
Innā a'tainākal-kausar
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ - ٢
Fa salli lirabbika wan-har
Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ - ٣
Inna syāni`aka huwal-abtar
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.
8. Surat Al-Maun
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ - ١
A ra`aitallażī yukażżibu bid-dīn
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ - ٢
Fa żālikallażī yadu''ul-yatīm
Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,
وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ - ٣
Wa lā yaḥuḍḍu 'alā ṭa'āmil-miskīn
Dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ - ٤
Fa wailul lil-muṣallīn
Maka celakalah orang yang salat,
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ - ٥
Allażīna hum 'an ṣalātihim sāhụn
(Yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,
الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ - ٦
Allażīna hum yurā`ụn
Yang berbuat ria,
وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ - ٧
Wa yamna'ụnal-mā'ụn
Dan enggan (memberikan) bantuan.
9. Surat Al-Quraisy
لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ - ١
Li`īlāfi quraīsy
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ - ٢
īlāfihim riḥlatasy-syitā`i waṣ-ṣaīf
(Yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ - ٣
Falya'budụ rabba hāzal-baīt
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka'bah),
الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ ࣖ - ٤
Allazī aṭ'amahum min jụ'iw wa āmanahum min khaụf
Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.
10. Surat Al-Fiil
Alam tara kaifa fa’ala rabbuka bi-ashhaabil fiil
Alam yaj’al kaidahum fii tadhliil
Wa-arsala ‘alaihim thairan abaabiil
Tarmiihim bihijaaratim(n) min sijjiil
Faja’alahum ka’ashfim(n) ma`kuul
Artinya:
"Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia?
Dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,
yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)."
11. Surat Al-Humazah
Wailul(n) likulli humazatil(n) lumazat
Al-ladzii jama’a maa law(n) wa’addadah
Yahsabu anna maa lahuu akhladah
Kallaa layunbadzanna fiil huthamat
Wamaa adraaka maal huthamat
Naarullahil muuqadat
Allatii tath-thali’u ‘alal af-idat
Innahaa ‘alaihim mu`shadat
Fii ‘amadim(n) mumad-dadat
Artinya:
"Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung,
dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,
sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.
Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati.
Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang."
12. Surat Al-Asr
Wal ‘ashr(i)
Innal insaana lafii khusr(in)
Illal-ladziina aamanuu wa ‘amiluush-shalihaati wa tawaashau bilhaqqi wa tawaashaubish-shabr(i)
Artinya:
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."
13. Surat At-Takatsur
Al Haakumut takaatsur(u)
Hattaa zurtumul maqaabir(a)
Kallaa saufa ta’lamuun(a)
Tsumma kallaa saufa ta’lamuun(a)
Kallaa lau ta’lamuuna ‘ilmal yaqiin(i)
Latarawunnal jahiima(a)
Tsumma latarawunnahaa ‘ainal yaqiin(i)
Artinya:
"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.
Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,
dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin.
Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)."
14. Surat Al-a’la
Sabbihiisma rabbikal a’laa
Al-ladzii khalaqa fasawwaa
Wal ladzii qaddara fahadaa
Wal ladzii akhrajal mar-‘aa
Faja’alahuu ghutsaa-an ahwaa
Sanuqri-uka falaa tansaa
Illaa maa syaa-allahu innahu ya’lamul jahra wamaa yakhfaa
Wa nuyassiruka lilyusraa
Fa dzakkir in nafa’atidz-dzikraa
Sayadz-dzakkaru man yakhsyaa
Wa yatajannabuhaal asyqaa
Al-ladzii yashlannaaral kubraa
Tsumma laa yamuutu fiihaa walaa yahyaa
Qad aflaha man tazakkaa
Wa dzakaraasma rabbihii fashallaa
Bal tu`tsiruunal hayaataddunyaa
Wal-aakhiratu khairun wa-abqaa
Inna haadzaa lafiish-shuhufil uulaa
Shuhufi ibraahiima wamuusaa
Artinya:
"Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tingi, yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya),
dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, dan yang menumbuhkan rumput-rumputan,
lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.
Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa,
kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.
Dan Kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang mudah, oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat,
orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran, dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya.
(Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka). Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.
Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.
Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa."
15. Surat Al-Qari’ah
Al qoori’ah
Mal qoori’ah
Wamaa adrooka mal qoori’ah
Yauma yakuunun naasu kalfaroosil mabtsuuts(i)
Watakuunul jibaalu kal’ihnil manfuus(y)
Fa Ammaa man tsaqulat mawaazinuh(u)
Fahuwa fii’iisyatir raadhiyah
Wa Ammaa man khoffat mawaaziinuh
Fa ummuhuu haawiyah
Wa maa adrooka maa hiyah
Naa runhaa miyah
Artinya:
"Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas."
(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ilustrasi-salat-sendiri.jpg)