Viral Medsos

PENYEBAB Kasus Satu Keluarga yang Tewas di Penjaringan, Terungkap Kedua Anaknya Tak Sekolah 1 Tahun

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan pihaknya tengah menunggu hasil pemeriksaan dari para ahli.

Editor: AbdiTumanggor
tribunnews.com
PENYEBAB Kasus Satu Keluarga yang Tewas di Penjaringan, Terungkap Kedua Anaknya Tak Sekolah 1 Tahun. (Tribunnews.com) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Penyebab kasus satu keluarga yang tewas karena diduga bunuh diri melompat dari lantai 22 apartemen di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, masih misterius.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan pihaknya tengah menunggu hasil pemeriksaan dari para ahli.

"Kita masih menunggu pemeriksaan yang pertama, dari ahli forensik berkaitan dengan DNA,"ujarnya.

Kedua, kata Gidion, berkaitan dengan psikologi forensiknya.

"Ketiga, kemungkinan kita akan melibatkan ahli kinetis," jelas Gidion dalam keterangannya dikutip Selasa (19/3/2024).

Tentang DNA, kata Kapolres, didapat dari tali yang ditemukan di tempat kejadian perkara.

Diketahui bahwa saat terjatuh, korban dalam keadaan terikat tali.

"Satu (tali) melekat pada korban dan (tali) satunya terlepas dari korban."

"Ini untuk membuktikan apakah ada tipe atau jenis DNA lain yang ada di tali itu," ujar dia.

PENYEBAB Kasus Satu Keluarga yang Tewas di apartemen Penjaringan
PENYEBAB Kasus Satu Keluarga yang Tewas di Penjaringan, Terungkap Kedua Anaknya Tak Sekolah 1 Tahun. (Tribunnews.com)

Keluarga tertutup

Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, keluarga yang beranggotakan empat orang itu ternyata tertutup dari lingkungan keluarga hingga lingkungan sosial.

Hal ini diketahui dari pemeriksaan 12 saksi anggota keluarga hingga teman selama proses penyelidikan.

"Memang ada ada handycapnya, ada ketertutupan atau bisa dikatakan introvet ya antara keluarga yang empat ini dengan keluarga besarnya. Tapi kita dapat informasi-informasi itu sifatnya sangat subjektif," kata Gidion, Senin (18/3/2024).

Bahkan, pihaknya menemukan pengakuan fakta kalau sang ayah EA (50), ibunya, AIL dan dua anak remaja laki-laki berinisial JWA (13) dan remaja perempuan berinisial JL (16) telah dua tahun tidak berkomunikasi dengan keluarga besar.

"Ini sudah nggak komunikasi ya ngga komunikasi lama sudah ada 2 tahun nggak komunikasi dengan keluarganya," jelasnya.

Keluarga tersebut, kata Gidion, sempat pindah ke Solo, Jawa Tengah, sebelum akhirnya tewas di apartemen tersebut.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved