Viral Medsos

'KANDANG BANTENG' Kebanjiran, Di Kudus Sebanyak 6.505 Rumah Terendam dan 1.619 Jiwa Mengungsi

Sebanyak 8 kabupaten/kota dan 10 kecamatan terdampak banjir di Provinsi Jawa Tengah, Minggu (17/3/2024).

Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.COM/NUR ZAIDI
Kondisi jalur Pantura Demak-Kudus tepatnya Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Minggu (17/3/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Sebanyak 8 kabupaten/kota dan 10 kecamatan terdampak banjir di Provinsi Jawa Tengah, Minggu (17/3/2024).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedang memantau situasi banjir yang melanda "kandang banteng" di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) tersebut.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan, selain Kendal, ada delapan kabupaten/kota lain di Jateng yang juga terdampak banjir.

Menurutnya, banjir di Kendal disebabkan oleh tingginya curah hujan dan kerusakan pintu air yang mengarahkan air ke pemukiman warga.

"Paling tidak ada delapan kabupaten/kota yang mengalami bencananya cukup besar.

Tadi kami dari Kendal, Semarang, Blora, Pati, Jepara, Kudus, Demak, Grobogan," kata Suharyanto dikutip dari laporan jurnalis KompasTV, Minggu (17/3/2024).

"BNPB turun secara maraton,"jelas Suharyanto.

Sebanyak 8 kabupaten/kota dan 10 kecamatan terdampak banjir di Provinsi Jawa Tengah, Minggu (17/3/2024). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedang memantau situasi banjir yang melanda 'kandang banteng' di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) tersebut. (Istimewa)
Sebanyak 8 kabupaten/kota dan 10 kecamatan terdampak banjir di Provinsi Jawa Tengah, Minggu (17/3/2024). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedang memantau situasi banjir yang melanda 'kandang banteng' di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) tersebut. (Istimewa) 

BNPB juga telah mengimplementasikan teknologi modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan.

Langkah ini diambil sebagai upaya konkret dalam penanggulangan dampak banjir.

Selanjutnya, BNPB dijadwalkan akan melanjutkan peninjauan dan penyediaan bantuan di lokasi bencana lain, termasuk di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari komitmen BNPB dalam memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi masyarakat yang terdampak bencana alam.

"Kita adakan teknologi modifikasi cuaca mudah-mudahan curah hujan bisa dikendalikan.

Tentu saja BNPB bersama bapak presiden Joko Widodo yang menjamin kebutuhan mendasar daripada masyarakat yang terdampak bencana ini untuk diperhatikan dan secara maraton kami juga memberikan bantuan kebutuhan dasar ada makanan ada selimut ada pompa ada genset," lanjut Suharyanto.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Agus Nugroho menyebutkan, saat ini terdapat 4 tanggul jebol di Demak. 

Keempat tanggung yang jebol itu yakni tanggul Sungai Dombo Desa Menur, Kecamatan Mranggen, tanggul Sungai Dukuh Menawan, Desa Merak, Kecamatan Dempet, dan tanggul Sungai Jratun Desa Tambirejo, Kecamatan Gajah. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved