Rapat Paripurna DPRD, Perjalanan Kabupaten Toba Mulai dari Toba Samosir Hingga Sekarang

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Pada tahun 1992, Bupati Tapanuli Utara yang saat itu dijabat oleh Lundu Panjaitan mengusulkan pemekaran Kabupaten Toba Samosir dari Kabupaten Tapanuli Utara.

Saat itu Drs. Sahala Tampubolon ditunjuk sebagai ketua panitia, RE Nainggolan sebagai wakil ketua, sementara sekretaris diisi oleh Mangantar Manurung dan Drs. Yasmin Siregar sebagai bendahara.

Enam tahun kemudian, usulan itu diwujudkan melalui UU Nomor 12 Tahun 1998 Tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal yang diresmikan pada 9 Maret 1999 oleh Mendagri atas nama Presiden Republik Indonesia, sekaligus mengangkat Drs. Sahala Tampubolon sebagai Penjabat Bupati Kabupaten Toba Samosir.

Penjabat Bupati selanjutnya melantik Drs. Parlindungan Simbolon sebagai Sekretaris Daerah. Selanjutnya mengangkat MP. Situmorang sebagai ketua DPRD sementara, kemudian dilakukan pemilihan pimpinan DPRD dan Drh. Unggul Siahaan dipilih menjadi Ketua DPRD, MA. Simanjuntak dan Drs. LP Sitanggang ditetapkan sebagai wakil ketua DPRD.

Pada awal pembentukannya, Kabupaten Toba Samosir terdiri dari 13 Kecamatan, 5 Kecamatan Pembantu serta 281 Desa dan 19 Kelurahan. Tahun 2000, DPRD Kabupaten Toba Samosir menggelar pemilihan Bupati/Wakil Bupati Toba Samosir. Drs. Sahala Tampubolon terpilih sebagai bupati dan Maripul Sojuangon Manurung sebagai Wakil Bupati periode 2000-2005.

Tahun 2003, Kabupaten Samosir dimekarkan dari Kabupaten Toba Samosir berdasarkan UU Nomor 36 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten Samosir diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004.

Tahun 2004 ditetapkan Pemilihan Umum Legislatif yang menetapkan 25 Anggota DPRD Toba Samosir. Selanjutnya dilakukan pemilihan pimpinan DPRD masa bakti 2004-2009 dan menetapkan Tumpal Sitorus sebagai ketua DPRD Ir. Firman Pasaribu dan Bachtiar Tampubolon masing-masing sebagai wakil ketua DPRD.

Tahun 2005 KPUD Kabupaten Toba Samosir menggelar Pilkada yang dimenangkan oleh Drs. Monang Sitorus dan Ir. Mindo Tua Siagian sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Toba Samosir periode 2005-2010. Monang Sitorus dan Mindo Tua Siagian menahkodai Kabupaten Toba Samosir hingga tahun 2010 dan digantikan oleh Pandapotan Kasmin Simanjuntak dan Liberty Pasaribu yang memenangkan Pilkada pada tahun 2010.

Tahun 2015, nahkoda Kabupaten Toba Samosir kembali berganti ke tangan Ir. Darwin Siagian bersama pasangannya, Ir. Hulman Sitorus yang memenangkan Pilkada pada tanggal 9 Desember 2015. Pasangan ini dilantik pada 17 Februari 2016.

Tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Toba Samosir berupaya melakukan pergantian nama dari Kabupaten Toba Samosir menjadi Kabupaten Toba hingga akhirnya Presiden menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Perubahan Nama Kabupaten Toba Samosir menjadi Kabupaten Toba. Sejak saat itu pula nama Kabupaten Toba Samosir resmi berganti menjadi Kabupaten Toba.

Pada tanggal 9 Desember 2020, KPUD Kabupaten Toba menggelar Pilkada yang dimenangkan oleh Ir. Poltak Sitorus dan Tonny Simanjuntak SE sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Toba. Keduanya dilantik pada 26 Februari 2021 dan masih menjabat hingga saat ini.

Sejarah singkat lahirnya Kabupaten Toba Samosir hingga berubah nama menjadi Kabupaten Toba ini, dibacakan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Toba, Augus Sitorus pada Sidang Paripurna HUT ke-25 Kabupaten Toba di gedung DPRD Kabupaten Toba (9/3/2024).

(cr3/tribun-medan.com)