Petani Langkat Diterkam Harimau Sumatera, Polres Imbau Masyarakat Harus Waspada

Seorang petani cabai bernama Jerimia Peranda Ginting, 25 tahun, yang beralamat dusun V Aman Damai Desa Harapan Maju Kecamatan Sei Lepan

Editor: Muhammad Tazli
Tribun Medan/ IST
Seorang petani cabai bernama Jerimia Peranda Ginting, 25 tahun, yang beralamat dusun V Aman Damai Desa Harapan Maju Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat dirawat di rumah sakit usai mengalami serangan binatang liar jenis Harimau Sumatera. 

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Seorang petani cabai bernama Jerimia Peranda Ginting, 25 tahun, yang beralamat dusun V Aman Damai Desa Harapan Maju Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat mengalami serangan binatang liar jenis Harimau Sumatera pada saat sedang memanen cabai.

Kapolsek Pkl. Berandan AKP Irwanta Sembiring, SH. MH melalui Kasi Humas Polres Langkat AKP Rajendra Kusuma membenarkan kejadian tersebut.

"Memang benar ada peritiwa warga petani bernama Jerimia Peranda Ginting diserang binatang liar jenis Harimau Sumatera yang terjadi di Barak Itir dusun V Aman Damai desa Harapan Maju Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat pada hari Senin tanggal 11 Maret 2024 pukul 17.30 wib," ujarnya.

Ia menjelaskan, pada saat korban diserang binatang liar Harimau Sumatera, kedua orang tua korban bernama Ramli Ginting dan Lela Inderiyani memberanikan diri menghalau Harimau Sumatera yang sedang menerkam anaknya dengan menggunakan alat kayu dan parang.

Baca juga: Sat Polairud Polres Tanjungbalai Imbau Nelayan, Jika Ada Gangguan Kamtibmas Hubungi Call Center 110

"Sehingga Harimau Sumatera melepaskan korban dan berlari ke arah semak-semak kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL)," ucapnya.

Akibat dari serangan binatang liar jenis Harimau Sumatera korban mengalami luka gigitan pada bagian leher, kepala dan tangan, kondisi korban pada saat itu masih sadar yang selanjutnya dilarikan ke Rumah Sakit Bidadari Stabat untuk perawatan dan tindakan medis.

Kapolsek Pkl. Berandan melalui anggota Bhabinkamtibmas mengimbau warga agar tetap waspada beraktipitas di areal berbatasan dengan kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

"Dikarenakan kawasan TNGL adalah merupakan tempat ekosistem binatang liar jenis Harimau Sumatera yang saat ini populasinya semakin langka. Kami akan berkordinasi dengan instansi terkait agar binatang liar tidak keluar dari kawasan habitatnya dan masuk kepemukiman warga," ujarnya.(*)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved