Ramadhan 2024

Bubur Sop dan Minuman Cha Khas India, Menu Andalan Masjid Jami saat Berbuka Puasa

Masjid Jami satu diantara masjid yang menyediakan makanan berbuka puasa gratis untuk masyarakat yang sedang melintas di Jalan Taruma.

|
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ANISA RAHMADANI
Proses pembuatan Minuman Cha di Masjid Jami, Jalan Taruma, Rabu (13/3/2024). Minuman ini Masjid menu andalan berbuka puasa di Masjid Jami setiap tahunnya. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Masjid Jami satu diantara masjid yang menyediakan makanan berbuka puasa gratis untuk masyarakat yang sedang melintas di Jalan Taruma tepatnya di Simpang Jalan Kejaksaan-Taruma, Kota Medan.

Setiap tahunnya, Masjid Jami memiliki dua jenis menu wajib berbuka puasa yang akan dibagikan ke masyarakat. Dua menu tersebut adalah bubur sop dan minuman cha.

Pada puasa hari Kedua, Tribun Medan mengunjungi Masjid Jami, Rabu (13/3/2024). Amatan Tribun, panitia masjid Jami tengah sibuk mempersiapkan dua menu wajib tersebut.

Selain itu, ambal-ambal juga sudah mulai dibentangkan, untuk menyambut masyarakat yang ingin berbuka di Masjid Jami.

Sebagian dari panitia masjid juga tengah sibuk menerima dan menyusun makanan dan minuman dari para donatur yang hadir.

Menurut Koordinator buka puasa Masjid Jami, Hilal Aziz mengatakan, ada banyak perbedaan menu berbuka puasa yang diberikan ke masyarakat di masjid ini.

"Bubur sup yang kita hadirkan ini racikan dari leluhur India. Bahan-bahan makanannya ini diakui bagus untuk kesehatan. Karena dalam bubur itu, sudah ada sayur, daging, wortel dan kentang," jelasnya, Rabu (13/3/2024).

Menurutnya yang menjadi ciri khas dan pembeda dalam bubur ini ialah kaldu dari sup tersebut.

"Untuk proses masaknya tidak memakan waktu lama. Kita mulai masak siang jam 14.00-16.00 WIB. Dalam bubur ini, kita tidak ada bahan rempah-rempah. Bahan rempah-rempah itu ada di minuman Cha. Makanya itu yang jadi pembeda kita," ucap Hilal yang sudah menjadi koordinator buka puasa di Masjid Jami selama lima tahun berturut-turut.

Namun untuk proses memasak bubur ini, Katanya, ada di masjid Al-Ghaudiyah. Sementara untuk Masjid Jami, hanya untuk proses pembuatan Minuman Cha.

Diketahui ada dua masjid India di Kota Medan yakni Jami dan Al-Ghaudiyah.

"Sehingga nanti pada saat mau berbuka, mereka (panitia Masjid Ghaudiyah meminta Minuman Cha nya) begitupun sebaliknya," jelasnya.

Hilal juga menjelaskan, proses pembuatan minuman Cha khas India ini. Menurutnya, minuman Cha ini campuran antara teh dan susu. Namun yang menjadi pembeda dengan teh susu ialah bahan- bahan yang digunakannya.

"Kalau teh susu pada umumnya itu teh dan susu aja. Tapi kalau Minuman Cha ini ada banyak bahan rempah-rempah yang menyehatkan," jelasnya.

Diantara bahan minuman Cha itu ialah kapulaga kayu manis dan cengkeh. Untuk proses pembuatannya pun memakan waktu 2-3 jam.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved