Viral Medsos

Pendiri HAI Peringatkan Wakil Deputi Hukum TPN yang Sebut Jokowi Pengkhianat dan Penjahat Demokrasi

Sebelumnya, Henry juga menyampaikan pernyataan mengenai dugaan ketidaknetralan Polri dalam pemilu 2024.

Editor: AbdiTumanggor
ho
Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Henry Yosodiningrat dan Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI) R Haidar Alwi (ho) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Baru-baru ini Henry Yosodiningrat menyebut Jokowi sebagai pengkhianat dan penjahat demokrasi yang telah merancang dan melakukan kejahatan sistemik dalam pemilu 2024.

Hal itu disampaikannya Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud itu dalam video yang diunggah akun YouTube Akbar Faizal pada Minggu (10/3/2024).

Sebelumnya, Henry juga menyampaikan pernyataan mengenai dugaan ketidaknetralan Polri dalam pemilu 2024.

Pernyataan itu terdapat dalam video yang diunggah akun YouTube Kanal Anak Bangsa milik Rudi S Kamri beberapa hari menjelang pemilu.

Dalam video disebutkan Kapolri mengerahkan fungsi Binmas sebagai instrumen pemenangan pemilu untuk Paslon Prabowo-Gibran.

Terkait pernyataan kontroversi Henry Yosodiningrat tersebut, Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi turut menanggapi.

R Haidar Alwi meminta pihak-pihak yang kalah dalam pemilu untuk berhenti menyalahkan PresidenJokowi.

"Berhentilah menyebarkan fitnah, berita bohong dan ujaran kebencian,"tegasnya.

"Stop menyalahkan, memfitnah, menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian terhadap Jokowi karena kekalahan jagoan Anda dalam Pilpres.

Dewasalah dalam berpolitik, sportif, jangan cengeng dan baperan," kata R Haidar Alwi dalam keterangannya dikutip Selasa (12/3/2024).

Dirinya menilai kejatuhan PDI Perjuangan dalam pemilu 2024 diakibatkan oleh kesombongan.

Bahkan, sejumlah pengamat maupun analis politik telah mengingatkan dan memprediksinya dari jauh-jauh hari.

"Sudah kalah masih sombong. Sombong itu sifatnya iblis. Jika dulu iblis diusir dari surga karena kesombongannya, sekarang PDIP juga harus siap-siap angkat kaki dari kekuasaan karena kalah Pilpres akibat kesombongannya itu," imbuh R Haidar Alwi.

Alih-alih menuai simpati, menurutnya sikap-sikap seperti itu justru hanya membuat publik semakin antipati.

Sebab, PDI Perjuangan terkesan menyimpan dendam membara terhadap Jokowi yang pada akhirnya akan merugikan dirinya sendiri.

Sumber: Warta kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved