Berita Viral
Terancam Gagal ke Senayan? Masinton Pasaribu Ketahuan Pantau PSU di Malaysia: Mereka Brutal-Brutal
Caleg PDIP Masinton Pasaribu memantau pemungutan suara ulang (PSU) di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (11/3/2024).
TRIBUN-MEDAN.com - Caleg PDIP Masinton Pasaribu memantau pemungutan suara ulang (PSU) di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (11/3/2024).
Masinton yang meraih suara rendah di Jakarta terpantau KPU dan Bawaslu hadir di Malaysia.
Tak cuma Masinton, selebritis Uya Kuya juga hadir dalam PSU di Kuala Lumpur.
Menanggapi ii, anggota Bawaslu RI, Herwyn JH Malonda mengatakan, sejauh ini pihaknya masih menunggu informasi resmi terkait kehadiran dua caleg tersebut dari tim pengawas lapangan di Kuala Lumpur.
"Bagi Bawaslu sebenarnya tidak ada larangan bagi siapa saja untuk hadir di pemungutan suara," ujar Herwyn saat ditemui di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Senin (11/3/2024).
Herwyn menjelaskan, sebenarnya tidak ada larangan bagi siapa pun hadir di TPS selama dia tidak melakukan aktivitas mengarah pada kegiatan kampanye atau mengarahkan calon pemilih untuk memilih calon tertentu.
"Asalkan tidak melakukan perbuatan atau tindakan yang bisa mengarah kepada satu kampanye, kemudian kedua mengarahkan pemilih supaya memilih yang bersangkutan," tuturnya.
Baca juga: Siapa Kapolda Jadi Saksi Dugaan Kecurangan Pilpres? TPN Sebut Bakal Ketahuan Setelah Dicopot
Baca juga: Berikut Khasiat dan Manfaat Ayat 1000 Dinar dalam Kehidupan
Baca juga: Bagaimanakah Hukum Melewatkan Sahur ketika Berpuasa? Begini Penjelasannya
Sebelumnya, staf Migrant Care, Muhammad Santosa mengatakan ada banyak caleg yang tampak hadir saat PSU di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (11/3/2024).
Adapun caleg PAN sekaligus selebriti, Uya Kuya dari hingga caleg PDIP, Masinton Pasaribu.
"Dari tadi pagi timnya menyebarkan APK untuk Masinton. Uya Kuya pun," kata Santosa saat dikonfirmasi, Senin.
"Jadi, si para caleg itu brutal-brutal. Artinya mereka pokoknya gimana caranya bisa mendapatkan suara di kesempatan terakhir ini," ia menambahkan.
Masinton Terancam Gagal Jadi Anggota DPR RI
Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu terancam tidak lolos ke Senayan. Politikus yang sering mngkritik Jokowi dan menyindir Gibran Rakabuming ketika menjadi Cawapres terancam hengkang dari DPR RI.
Masinton Pasaribu sempat mempopulerkan istilah 'Samsul' yang ditujukan ke Gibran Rakabuming.
'Samsul' merupakan singkatan dari Asam Sulfat. Masinton memberi julukan Samsul ke Gibran karena putra sulung Jokowi itu sempat salah mengucapkan antara Asam Folat dan Asam Sulfat.
Masinton juga memberikan julukan belimbing sayur ke Gibran.
"Belimbing sayur itu oleh netizen memiliki karakter asem, kecut dan karakternya mudah rontok. Sedangkan samsul itu oleh netizen adalah singkatan dari asam sulfat," kata Masinton Pasaribu kepada wartawan, Kamis (21/12/2023).
Asam sulfat ini menjadi ramai diperbincangkan setelah Gibran salah ucap asam folat. Gibran juga sudah mengakui kekeliruannya dan meminta maaf.
Masinton menyebut istilah-istilah dari netizen merupakan suara atas realita yang terjadi.
Masinton mengaku hanya mengekspresikan suara netizen itu, salah satunya video dirinya menyemangati 'Pak Samsul'.
"Netizen itu adalah bagian dari suara publik yang menyampaikan opini dan kritiknya terhadap realita yang terjadi. Saya mengikuti opini dan kritik netizen dengan mengekspresikannya," ucapnya.
"Kritik publik wajib didengar dan disampaikan," imbuhnya.
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menuliskan kata 'samsul' di akun media sosialnya. Gibran hanya menuliskan 'samsul' di akun media sosialnya pada Rabu (20/12/2024).
Postingan 'samsul' Gibran itu dikomentari oleh netizen atau warganet. "Samsul," tulis Gibran di akun media sosial X dilihat pada Kamis (21/12/2024).
Masinton Pasaribu yang sering kritik Jokowi tidak meraup suara yang banyak.
Masinton merupakan politikus senior di PDI Perjuangan. Dia juga aktivis 1998 dan sering mengkritik Jokowi.
Masinton merupakan petahana di DPR RI. Sebelumnya dia berada di Komisi III DPR RI.
Sekarang Masinton kembali maju.
Masinton Pasaribu maju dalam Daerah Pemilihan Jakarta II.
Masinton Pasaribu cuma meraih 19.234 suara berdasarkan real count KPU dengan data masuk 60 persen.
Bahkan, Masinton masih kalah dari Once Mekel, eks Vokalis Dewa 19.
Masinton berada di perolehan suara sedikit bersama dengan pendatang baru, Chong Sung Kim dari Partai Golkar.
Chong Sung Kim dengan perolehan 16.768 suara.
Sementara di sisi lain, posisi pertama ditempati oleh Hidayat Nur Wahid PKS 86.530 suara.
Disusul Uya Kuya PAN pada posisi kedua dengan 42.307 suara dan Himmatul Aliyah Gerindra di posisi ketiga dengan 35.664 suara.
Sementara itu, terdapat tujuh kursi DPR yang diperebutkan di Dapil Jakarta II yang mencakup wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri ini.
Dapil Jakarta II acap disebut sebagai dapil neraka lantaran banyak nama besar yang bertarung memperebutkan kursi DPR RI.
Masinton Sebut Jokowi Niat 3 Periode
Politikus PDIP Masinton Pasaribu menuding Jokowi silau dengan hasil survei kepuasan publik.
Menurut Masinton, karena itu Jokowi disebut meminta dukungan jabatan presiden 3 periode.
Pernyataan Masinton ini memang sangat terbalik dengan sikapnya yang dulu membela Jokowi.
Jika tadinya kader PDIP membela mati Presiden Jokowi, kini sebagian sudah berbalik badan.
Kata masinotn, Jokowi dianggap tak rela melepas kekuasaan, karena merasa sangat nyaman atas fasilitas yang didapat.
"Yang saya lihat dari awal itu saya hanya mengamati dari 2021 covid dan apa segala macam. Pola penanganan covid baik dan dipuji-puji orang itu iya," kata Masinton di Jakarta, Minggu (29/10/2023).
"Kemudian ia melanjutkan, ini lagi-lagi silau dengan yang namanya approval rating," imbuhnya.
"Approval rating atau tingkat keputusan publik digunakan untuk melegitimasi seluruh keinginan-keinginan dan hasrat kekuasaan kekuasaan yang ingin menabrak konstitusi tadi," sambungnya.
Masinton lalu membenarkan rakyat puas dengan kinerja pemerintah dalam penanganan covid.
"Karena rakyat memilih presiden untuk dia bekerja, tapi apakah rakyat setuju jika presiden ditambah periodenya, tentu tidak," kata Masinton.
Menurutnya, hal itu dikarenakan menabrak konstitusi, nabrak aturan, maka rakyat menolak, maka tertolak ketiga periode itu.
"Apakah rakyat puas dengan kinerja pemerintah, iya. Walaupun kita memperdebatkan angkanya," ucapnya.
"Berapa persennya kita masih bisa perdebatkan itu benar tidak di atas 70 persen," imbuhnya.
"Apakah rakyat menghendaki kalau presiden menambah periode atau menunda pemilu, tidak kata rakyat," tegas Masinton.
Diberitakan sebelumnya Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto membenarkan adanya permintaan penambahan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden tiga periode.
Hasto mengatakan mulanya seorang menteri di kabinet Presiden Jokowi mendorong adanya penambahan masa jabatan.
Dia mengaku sempat bertemu dengan menteri tersebut dan mendapat informasi jika benar ada permintaan jabatan presiden tiga periode.
Menteri tersebut, kata Hasto, menyatakan bahwa sikap-sikap ketua umum partai yang mendorong presiden tiga periode atas permintaan 'Pak Lurah'.
"Sebelumnya saya bertemu dengan menteri tersebut dan dikonfirmasi bahwa sikap-sikap ketua umum beberapa partai yang menyuarakan itu, saat itu dikatakan, ya sebagai permintaan Pak Lurah," kata Hasto saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (27/10/2023).
Hanya saja, Hasto tak mengungkapkan siapa sosok menteri di kabinet Presiden Jokowi yang dimaksud.
Bahkan, dia menegaskan dirinya siap bertanggungjawab atas kabar permintaan jabatan presiden tiga periode itu.
"Ini bisa dikroscek, saya pertanggung jawabkan secara politik hukum dan juga di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, di hadapan rakyat Indonesia, bahwa itu memang ada melalui pihak-pihak lain yang kemudian disuarakan ke PDIP," ujar Hasto.
Menurut Masinton, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait capres-cawapres telah dirancang untuk melanggengkan kekuasaan.
Diketahui MK telah mengabulkan gugatan perkara nomor 90/PUU-XXI/2023.
Putusan tersebut berarti kepala daerah berusia 40 tahun atau pernah dan sedang menjadi kepala daerah, meski belum berusia 40 tahun, dapat maju menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Kini Wali Kota Solo sekaligus putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (36) belum lama ini diumumkan menjadi bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
"Dan putusan MK itu mengonfirmasi apa yang saya sampaikan Juni 2022 lalu. Artinya apa? Bahwa putusan MK ini, bukan putusan yang berdiri sendiri. Ini Dirancang besar untuk melanggengkan politik kekuasaan," kata Masinton.
Ia menegaskan persoalan putusan MK tersebut tidak sekadar bicara capres-cawapres.
"Hari ini ada ancaman yang sangat serius terhadap amanat reformasi dan tegaknya konstitusi dan demokrasi kita," katanya.
"Ini bukan persoalan menang kalah, tetapi putusan MK itu adalah putusan kaum tiran yang ingin memaksakan melanggengkan kekuasaan itu tadi," tegasnya.
Kemudian dikatakan Masinton putusan MK tersebut bukan putusan atas nama konstitusi.
"Tapi itu putusan kaum tirani yang menggunakan tangan-tangan MK. Bahayanya apa? Bahayanya adalah kita semua tidak ada kepastian dalam menyelenggarakan proses demokrasi," tegasnya.
Menurut Masinton, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyayangi Presiden Jokowi.
Kemudian dikatakan Masinton ia tidak tahu sayang tersebut terbalaskan atau tidak.
Mulanya Masinton menyebutkan bahwa dinamika politik saat ini rawan membenturkan antara Presiden Jokowi dengan Megawati.
"Ini situasinya rawan, goreng menggoreng. Orang sekarang seakan-akan memperhadapkan antara Pak Jokowi dengan keluarga Teuku Umar," kata Masinton.
Kemudian dikatakan Masinton bahwa bahwa hubungan keduanya baik. Ia menyebutkan bahwa Megawati menyayangi Presiden Jokowi.
"Nggak ada (Perpecahan), Gitu lho, Bu Mega itu selalu sayang sama Pak Jokowi. Tapi nggak tahu Pak Jokowi masih sayang nggak nggak sama Bu Mega," tegasnya.
Masinton lalu memperingatkan untuk tidak coba-coba memperhadapkan PDI Perjuangan dengan Presiden Jokowi.
Selanjutnya ia mempertanyakan apakah Presiden Jokowi masih sayang dengan Megawati Soekarnoputri.
"Halo Pak Jokowi, saya Masinton Pasaribu. Bu Mega selalu cinta dan sayang sama Pak Jokowi. Pak Jokowi sayang nggak ya sama Bu Mega, masih sayang nggak? Saya berharap sih masih sayang," tandasnya.
(*/tribun-medan)
Masinton Pasaribu
Caleg PDIP Masinton Pasaribu
Pemungutan Suara Ulang
pemungutan suara ulang (PSU) di Kuala Lumpur
Tribun-medan.com
| POLISI Sita Pakaian AKBP Basuki dan Levi di Kos, Barang Bukti Ungkap Penyebab Kematian Dosen Untag |
|
|---|
| KASUS KEMATIAN Bocah RAF Diduga Dianiaya Ibu Tiri, Ayah Sebut Jatuh Kamar Mandi, Ibu Kandung Curiga |
|
|---|
| ANIES Sentil Universitas Oxford Tak Cantumkan Nama Peneliti Indonesia Soal Temuan Rafflesia Hasselti |
|
|---|
| REKOMENDASI Penutupan PT TPL dan PT GRUTI: Upaya Menjaga Kesejahteraan Masyarakat dan Lingkungan |
|
|---|
| FAKTA BARU Kematian Alvaro, Bocah 6 Tahun Diculik di Masjid lalu Dibekap oleh Ayah Tiri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Masinton-Pasaribu-Masinton-Pasaribu.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.