Banjir Bandang di Sumbar
Banjir Bandang Terjang Pesisir Selatan Sumbar, 5 Orang Hilang, Ratusan Rumah Terdampak
Hujan dengan intensitas lebat di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada Kamis, 7 Maret 2024, mengakibatkan banjir bandang di wilayah ini
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Banjir bandang menerjang Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, pada Kamis (7/3/2024).
Akibat banjir bandang ini, ratusan rumah warga terdampak.
Dilaporkan 5 warga sampai detik ini masih hilang dan belum ditemukan akibat hanyut diterjang banjir.
Baca juga: DUKUN Santet di Tangerang Ditangkap Polisi, Bukan Cuma Foto Ditusuk Jarum, Ada Granat dan Senjat Api
Kini, tim SAR gabungan melanjutkan pencarian lima korban yang masih hilang.
Pencarian korban difokuskan di tiga titik.
Ketiga titik itu yakni lokasi longsor dan banjir bandang di Langgai Kecamatan Sutera (3 korban dalam pencarian), Sungai Batang Tarusan (1 orang dalam pencarian), dan Muara Sungai Batang Bayang (1 orang dalam pencarian).
"Pencarian hari ini akan melibatkan sekitar 150 orang yang terdiri dari instansi dan organisasi kebencanaan di Sumatera Barat" ungkap Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, Minggu, (10/3/2024).
Baca juga: PDIP Tuding KPU Tahan Suara Ganjar-Mahfud di Angka 17 Persen,Pengamat Sebut Tuduhan yang Tak Mungkin
Diberitakan, hujan dengan intensitas lebat di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada Kamis, 7 Maret 2024, mengakibatkan banjir bandang di wilayah tersebut.
Bencana hari itu mengakibatkan 75.842 Jiwa terdampak, 18 orang meninggal dunia serta 5 orang korban hilang dan masih dalam pencarian tim SAR gabungan.
Banjir juga menyebabkan longsor hingga menyebabkan akses untuk masuk ke wilayah Pesisir Selatan terputus.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan, Doni Gusrizal mengatakan, sebagian besar pengungsi banjir bandang di wilayah Pesisir Selatan sudah kembali ke rumah karena air telah surut.
"Jumlah pengungsi turun, beberapa warga sudah kembali ke rumah, namun dengan kondisi rumah mereka terjebak lumpur. Sebagian yang lainnya masih bertahan di pengungsian", terang Doni.
Meskipun air telah surut, warga masih terkendala dengan kebutuhan makanan, air bersih serta aliran listrik yang masih padam.
Adapun tempat pengungsian yang dimaksud adalah beberapa masjid dan kantor Wali Nagari.
Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga antara lain tenda, permakanan, selimut, dan matras tidur.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/banjir-bandang-di-Kabupaten-Pesisir-Selatan.jpg)