Demo Mahasiswa soal Judi di Polresta Deliserdang Dibubarkan Preman, Akan Ada Demo Lanjutan

"Menang jumlah memang kami tapi badan orang itu tegap-tegap. Kita belum siap tempur. Kena shock therapy karena belum pernah digituin ya cabut orang itu (anggotanya). Kalimat mereka gitu aja, balik-balik kalian. Ngapain kalian ribut di kampung kami ini. Ribut di sana di Medan saja kalian, balik kanan buat ribut aja. Gitu saja dibilang mereka," ucap Mahdayan menirukan ucapan yang disampaikan para preman.

Mahdayan pun membenarkan ada juga rekannya yang terkena pukulan dari preman itu. Ia menyebut dirinya dan rekannya termasuk korlap kena pukulan.

"Kami ada juga melakukan perlawanan tapi nggak sampai baku hantam gitu. Kami bilang kenapa ini, kenapa. Adalah yang kena pukul memang. Aku ditarik karena memang aku Ketuanya dan sudah pegang mic. Mau mulai tapi didatangi dan dicekek orang itu. Dibilang jangan kau orasi di sini," kata Mahdayan sambil menirukan ucapan preman itu lagi.

Mahdayan menegaskan mereka tak gentar dengan peristiwa yang mereka alami itu.

Ia mengatakan mereka akan kembali melakukan aksi yang sama di depan Mapolresta Deli Serdang Jumat depan.

Ia menjanjikan massa yang dibawa akan lebih banyak lagi karena lokasi perjudian tembak ikan di dua titik di Lubuk Pakam masih terus beroperasi.

"Sudah dua bulan lebih beroperasi tapi belum ada penanganan dari Polresta Deli Serdang. Kami menduga Kapolresta ikut bermain mata terhadap perjudian di Deli Serdang dan sama pihak judi. Kami akan lanjut aksi lagi jumat depan. Selain itu kami akan lanjut ke Mabes Polri minta supaya Kapolresta dicopot. Surat pemberitahuan aksi akan kembali kami layangkan karena kemarin pun ada pemberitahuan aksi juga kami sampaikan ke Polrestabes dan Polresta,"katanya.

Kapolresta Deli Serdang Kombes Pol Raphael, Sandy Cahya Priambodo belum bisa diintai komentarnya.

Berulang kali nomor ponselnya dihubungi namun tidak bersedia diangkat. Pesan singkat yang dikirimkan juga belum mendapat balasan.

(dra/tribun-medan.com)