Berita Viral

Fakta Lain Sosok Devara Putri Prananda Dikuliti, Otak Pembunuhan Indriana Dewi Dipecat dari Partai

Fakta lain Sosok Devara Putri Prananda menjadi sorotan setelah diketahui dia menjadi otak pembunuhan Indriana Dewi.

Editor: Salomo Tarigan
Kolase Tribun Bogor
Pembunuh Indriana Dewi Eka sepasang kekasih, Devara (tengah) dan Didot (kanan). 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Fakta lain Sosok Devara Putri Prananda menjadi sorotan setelah diketahui dia menjadi otak pembunuhan Indriana Dewi.

Siapa pelaku pembunuah Putri Prananda dikuliti satu per satu.

Putri Prananda yang diketahui masih berusia 24 tahun.

Meski begitu, dia sudah mencalonkan diri sebagai Caleg DPR RI.

Baca juga: 7 Syarat Puasa Ramdan Wajib Dipenuhi tak Sekadar Doa Niat Puasa

SOSOK Caleg DPR RI Jadi Otak Pembunuhan, Devara Putri Prananda
SOSOK Caleg DPR RI Jadi Otak Pembunuhan, Devara Putri Prananda (kompas.com)

Terungkap keseharian Devara Putri, Caleg DPR RI dari Jawa Barat yang jadi otak pembunuhan wanita di Bogor.

Devara Putri bukanlah politisi maupun pengusaha dan bukan berasal dari keluarga orang kaya.

Sehari-harinya caleg yang jadi otak pembunuhan wanita di Bogor ini berjualan nasi kuning.

Baca juga: Kapolrestabes Akhirnya Tanggapi Aksi Warga Protes Penangkapan 5 Preman ke Polsek Pancur Batu

Devara Putri Pranada yang mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI dari Partai Garuda ternyata menjadi otak pelaku pembunuhan wanita di Bukit Pelangi, Kabupaten Bogor pada 20 Februari 2024.

Devara meminta pada kekasihnya, Didot Alfiansyah untuk membunuh Indriana Dewi Eka Saputri.

Indriana merupakan pacar Didot.

Sedangkan Didot ingin kembali pacaran dengan Devara.

Baca juga: Harry Kane cs Ngamuk Habisi Lazio 3-0, Munchen Comeback di Leg II 16 Besar Liga Champions

 

Pembunuhan wanita di Bogor ini menjadi syarat bilamana Didot ingin pacaran dengannya.

Sampai kemudian Didot Alfiansyah menyewa jasa pembunuh bayaran yang tak lain adalah temannya, Muhammad Reza dengan mengiming-imingin imbalan Rp 50 juta.

Lantas siapa Devara Putri Pranada ?

Devara Putri Pranada merupakan wanita kelahiran 28 Maret 1999.

Ketika daftar menjadi caleg DPR RI, Devara masih terdata sebagai warga Johar Baru, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

Ia merupakan lulusan SMK Ksatrya.

Dalam kartu identitasnya, Devara Putri Pranada tertulis berprofesi sebagai karyawan swasta.

Baca juga: 7 Syarat Puasa Ramdan Wajib Dipenuhi tak Sekadar Doa Niat Puasa

Namun Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan mengungkap profesi asli otak pembunuhan wanita di Bogor ini.

Menurut Kombes Surawan, Devara bukan berasal dari keluarga orang kaya.

"Bisa dibilang bukan orang berada," kata Kombes Surawan.

Ia mengungkap sehari-harinya caleg otak pembunuhan wanita di Bogor ini membantu ibunya jualan nasi kuning.

"Sehari-hari bekerja membantu menjual nasi kuning orang tuanya," ungkap Kombes Surawan.

Oleh karena itu tak heran bila Devara memang tergiur dengan harta milik Indriana Dewi Eka Saputri.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules A Abasst mengatakan Devara dan Didot Alfiansyah melepas semua barang mewah sebelum membuat jasad korban di wilayah Banjar.

Barang berharga Indriana yang dirampas antara lain :

  1. Anting
  2. Handphone
  3. Jam tangan mereka Rolex
  4. Tas merek Louis Vuitton (LV).

"Hasil penjualan barang tersebut sebesar Rp 68 juta," kata Jules.

Ia merinci dari uang Rp 68 juta itu Devara Putri Pranada kebagian Rp 14 juta dalam bentuk handphone iPhone.

"DP (Devara) dibelikan iPhone seharga Rp 14 juta," kata Kombes Pol Jules A Abasst.

Sementara sang eksekutor, Muhammad Reza baru diberi uang Rp 15 juta dan handphone seharga Rp 8 juta.

Sisanya Rp 31 juta dibawa oleh Didot Alfiansyah.

"Sisanya dibawa DA," katanya.

Dipecat dari Partai


Devara Putri Prananda telah resmi dipecat dari keanggotan Partai Garda Republik Indonesia atau Partai Garuda

Keputusan itu dikonfirmasi Sekjen DPP Partai Garuda, Yohanna Murtika, usai menggelar rapat internal terkait hukum yang menjerat Devara.

"Perihal perkara itu sudah kami cabut keanggotaannya (Devara).

Kami dari internal pastinya memberikan peringatan keras kepada semua kader yang terlibat pelanggaran hukum," kata Yohanna, Minggu (3/3/2024).


Yohanna mengatakan, kasus yang ditangani Polda Jawa Barat itu merupakan tindakan pribadi Devara dan tidak berkaitan dengan partai.

"Karena itu urusan pribadi, bukan masalah partai.

Tapi kami tetap berempati perihal kasus tersebut.

Semoga masalahnya cepat terselesaikan," pungkasnya.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Sebagian diolah dari Tribuntrends 

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan  

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved