Pemilu 2024

HEBOH Suara PSI Melonjak saat Hitung Manual, di Sumut Tercatat 43.332 Versi Sirekap Data 47 Persen

aihan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melonjak drastis dalam waktu tiga hari berdasarkan hasil hitung suara manual KPU

Editor: Juang Naibaho
Tribunmedan.com/HO
Tangkap layar suara parpol di Sumatra Utara (Sumut) versi Sirekap KPU, Sabtu (2/3/2024). 

Terlebih, menurut dia, sebagian besar suara yang belum dihitung tersebut ada di basis-basis pendukung Jokowi, yang diyakininya mendukung PSI.

"Apalagi hingga saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat," ucapnya.

Grace mengatakan, perbedaan antara hasil quick count dengan rekapitulasi KPU juga terjadi pada partai-partai lain.

Sebagai contoh, katanya, hitung cepat versi lembaga survei Indikator Indonesia atas PKB, hasilnya 10,65 persen, namun berdasarkan rekapitulasi KPU mencapai 11,56 persen atau ada penambahan 0,91 persen.

Tak hanya itu, lanjutnya, suara Partai Gelora berdasarkan quick count 0,88 persen, sedangkan rekapitulasi KPU 1,44 persen alias selisih 0,55 persen.

Lebih lanjut, Grace menyebut PSI, berdasarkan hitung cepat Indikator, ada di angka 2,66 persen. Sedangkan rekapitulasi KPU ada di 3,13 persen atau selisih 0,47 persen.

“Kenapa yang disorot hanya PSI? Bukankan kenaikan dan juga penurunan terjadi di partai-partai lain? Dan itu wajar karena penghitungan suara masih berlangsung,” ujar Grace.

Ia pun meminta semua pihak bersikap adil dan proporsional. "Kita tunggu saja hasil perhitungan akhir KPU. Jangan menggiring opini yang menyesatkan publik,” ucap Grace Natalie.

Baca juga: PEROLEHAN Suara PSI Disorot Gegara Terus Melejit, Potensi Lolos ke Senayan, Ini Tanggapan KPU

Wasekjen Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri DPP PSI Marsha Damita Siagian menilai, wajar jika perolehan suara PSI meningkat.

Ia mengatakan, dalam konteks publik membandingkan quick count, keakurasian perhitungan Pilpres lebih mudah untuk didapat, karena hanya terdapat satu pemenang dari 3 kandidat.

Namun, tidak untuk Pileg, yang menurut Marsha, rasionya 1 banding 16.

"(Pileg) Angkanya jauh lebih tinggi. Jadi ini dari statistik saja udah berbeda. Satu (Pilpres) 1 banding 3, satu lagi (Pileg), 1 banding 16," kata Marsha, saat hadir menjadi Saksi dari PSI dalam Rapat Rekapitulasi Suara, di kantor KPU, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3/2024).

Terlebih, Marsha menjelaskan, saat ini masih ada sekitar 70 juta suara yang masih dalam proses penghitungan KPU.

"Juga sekarang memang masih ada sekitar 70-an juta suara yang sedang dihitung, on going. Barusan tadi ada beberapa ribu suara lagi yang kemudian dihitung," ungkapnya.

"Suara-suara ini yang sebenarnya suara rakyat yang baru datang dari ujung-ujung, yang tempat TPS-nya jauh, dan inilah yang sedang divalidasikan. Dan semua yang rapat pleno di dalam, saksi, memberikan kata sepakat atas hasil yang ada," tutur Marsha.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved