Berita Viral
Golkar Sebut Ridwan Kamil akan Maju sebagai Calon Gubernur di DKI Jakarta atau Jawa Barat
Selain ingin memimpin Provinsi DKI Jakarta, Ridwan Kamil juga menyatakan siap jika kembali menjadi pemimpin di Jawa Barat.
Jika diusung ketiga partai itu, ungkap Dedi, elektabilitas Anies Baswedan akan jauh lebih potensial. Kendati demikian, Anies bisa saja mendapatkan perlawanan seperti Pilpres 2024.
Sebelumnya, Anies maju dalam kontestasi Pilpres 2024 bersama Ketua PKB, Muhaimin Iskandar. Sejauh ini, berdasar perhitungan sementara, mereka masih tertinggal jauh dari pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Namun, suara Anies-Muhaimin unggul dari pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Per Senin (27/2/2024) pukul 13.00 WIB, progres 637.799 dari 823.236 TPS, jumlah suara Anies-Muhaimin tercatat sebanyak 31.189.326 atau 24,46 persen, sementara Prabowo-Gibran 75.032.425 atau 58,84 persen.
Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia, Arifki Chaniago, mengatakan Pilkada DKI menarik untuk diperebutkan banyak tokoh karena kontestasi politik ini dinilai sukses mengantarkan gubernurnya sebagai calon presiden, seperti Joko Widodo dan Anies Baswedan.
Salah satu tokoh yang juga kerap disebut "mengincar" DKI 1 adalah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK). Selain itu ada nama kader Partai NasDem, Ahmad Sahroni.
“Namun, Ridwan Kamil juga harus bersaing dengan Ahmad Zaki, Ketua DPD Golkar DKI Jakarta."
Ridwan Kamil belakangan menjadi sorotan menyusul baliho bergambar dirinya disertai tulisan OTW ke Jakarta yang dipajang di tepi jalan protokol di Jakarta.
"Apakah strategi baliho Ridwan Kamil tes ombak untuk melihat peluang di DKI Jakarta? Karena meskipun tidak maju di DKI Jakarta, RK masih punya kesempatan besar maju di Pilkada Jawa Barat," ujar Arifki, Senin (26/2).
Arifki mengatakan munculnya nama Ridwan Kamil dan Ahmad Sahroni tentu bakal bersaing dengan para kandidat dari partai-partai lainnya seperti PDIP, Gerindra, dan PKS.
Di internal PDIP, ada nama Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok dan Risma.
"Sedangkan, PKS tentu juga punya ruang, kadernya ada Mardani Ali Sera atau mendorong Anies Baswedan, karena baru satu periode menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta," kata Arifki.
Selain itu, lanjut Arifki, tentu akan ada potensi keluarnya nama-nama lain. Nama-nama yang menurutnya bakal membuat kejutan baru di DKI Jakarta.
"Ini saatnya para bakal kandidat memaksimalkan positioning politiknya di DKI Jakarta sebelum memperoleh tiket dari partai politik. Kerja politik Pilkada berbeda dengan Pileg, popularitas dan pertarungan narasi bakal diperhitungkan karena ini menjadi “branding kandidat” di masyarakat," ujarnya.
Terkait balihonya di Jakarta, sejauh ini Ridwan Kamil belum memberi jawaban pasti. Ia mengaku saat ini dirinya masih mempertimbangkan sejumlah aspek dalam menentukan langkah politiknya. Jika waktunya sudah tepat, ujar Ridwan, ia memberikan keterangan resmi terkait keputusannya.
"Terima kasih atas dukungan dan antusiasme masyarakat. Namun saya harap masyarakat bersabar. Mohon tunggu di 29 Februari 2024," ujarnya, Minggu (25/2/2024).
(tribunnetwork/galuh widya wardani/fersianus waku/reza deni)
(*/TRIBUN-MEDAN.COM)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
| Muncul Pengakuan Dosen Untag Levi Sebelum Tewas, Sebut AKBP Basuki Sudah Pisah dengan Istri |
|
|---|
| Motif Wanita Muda Tega Habisi Tetangga Sendiri, Korban Dipukul Pakai Balok saat Sujud Sholat Magrib |
|
|---|
| Kronologi Tewasnya Wanita Paruh Baya Usai Sujud Terakhir, Dapat Tamu Sempat Cekcok Soal Utang |
|
|---|
| Dosen Untag Sudah Diperingati Berkali-kali, Hati-hati Jadi Pacar Polisi, Apalagi Suami Orang |
|
|---|
| 3 Kejanggalan Kasus Tewasnya Dosen Untag, Alasan Polisi Belum Umumkan Hasil Autopsi Resmi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Prabowo-dan-Ridwan-Kamil-Makan-Malam-Bareng.jpg)