RESPONS Demokrat Dicap Tak Konsisten Usai AHY Terima Tawaran Jadi Menteri, Sekarang Patuh ke Jokowi

TRIBUN-MEDAN.com - Demokrat memberi tanggapan terkait anggapan publik bahwa Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono tak tahan menjadi oposisi dan rela mengambil jabatan menteri. 

Demokrat telah 10 tahun menjadi oposisi atau selama dua periode jabatan Presiden Jokowi. Demokrat selalu berada di luar pemerintahan. 

Mereka sering mengkritik kebijakan Jokowi dan turut menuding setiap langkah Jokowi. Namun setelah bergabung dengan koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo-Gibran, Demokrat mulai dekat dengan pemerintah. 

Puncaknya pada pekan lalu, AHY dilantik sebagai Mentri ATR/Kepala BPN. Secara otomatis, AHY sudah bagian dari pembantu Jokowi.  

AHY yang menerima tawaran Jokowi mendapatkan gunjingan dari publik. Sikap Demokrat yang dianggap tidak konsisten kembali dipertanyakan. 

Wasekjen Partai Demokrat Ossy Dermawan mengatakan bahwa Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah merestui AHY untuk menjadi bagian dari pemerintahan.

"Bapak SBY sudah mendoakan dan memberikan restu untuk Mas AHY dalam menjalankan tugas negara ke depan," kata Ossy.

AHY kata Ossy telah bertemu dengan SBY, Selasa malam tadi 20 Januari 2024.

Dalam pertemuan tersebut AHY telah meminta doa restu kepada SBY.

"Tadi malam, AHY sudah bertemu Bapak SBY yang baru tiba di Cikeas, untuk memohon doa restu dalam tugas yang baru sebagai Menteri ATR/BPN," katanya.

Meskipun demikian SBY kata dia, tidak akan hadir di Istana menyaksikan pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN.

SBY baru tiba di kediamannya setelah sebelumnya melakukan kunjungan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Bapak SBY sendiri tidak hadir dalam pelantikan hari ini karena baru saja tiba di Cikeas dari perjalanan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Ossy.

Pengamat Politik: Demokrat Bosan Oposisi

Direktur Political and Policy Public Studies (P3S), Jerry Massie menilai Partai Demokrat yang selama dua periode pemerintahan Presiden Jokowi bertindak sebagai kubu oposisi, jika masuk ke dalam kabinet akan memunculkan perspektif negatif di masyarakat.