Pilpres 2024

VIRAL Intel Ketahuan Menyusup Ikut Rapat di Posko AMIN, Kapolres Kombes Aditya Minta Maaf

Sebuah rekaman video membuktikan Polisi mengawasi gerak-gerik tim sukses Paslon Anies-Muhaimin. 

HO
Sebuah rekaman video membuktikan Polisi mengawasi gerak-gerik tim sukses Paslon Anies-Muhaimin.  

Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma turut merespons peristiwa tersebut.

Terkait hal itu, Aditya meminta maaf kepada Ketua Relawan AB Ningrat Sigit Sugito atas akibat negatif yang ditimbulkan lewat kehadiran intel tersebut.

Permintaan maaf tersebut disampaikan Kombes Aditya melalui akun Instagram Polres Jogja pada Selasa (20/2) lalu.

“Pak Sigit, saya Kapolresta Yogyakarta, kami memohon maaf atas kejadian kemarin yang disebabkan oleh anggota kami sehingga menimbulkan respons yang negatif dari teman-teman AB Ningrat maupun masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: TKN Sebut Ada Parpol Minat Gabung Kubu Prabowo-Gibran Tapi Syaratnya Punya Aturan Sendiri: Gak Bisa

Baca juga: Atasi Masalah Sampah, BRI Peduli Berhasil Jalankan Program ‘Yok Kita Gas’’ di 40 Kota

Viral di Media Sosial

Aksi terbongkarnya penyamaran Intel di markas relawan AMIN, AB Ningrat tersebut viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, anggota yang mengenakan baju biru dongker tersebut keluar keluar dari dalam rumah yang dijadikan tempat rapat relawan AMIN, AB Ningrat, sambil menjinjing sepatu.

Ia juga terlihat sedang diinterogasi oleh sejumlah relawan AB-Ningrat sembari meninggalkan lokasi.

Saat diinterogasi, ia mengungkap identitasnya dengan nama Abadi dan merupakan intel dari Polsek.

Tak berapa lama, saat berjalan keluar ke pinggir jalan, intel tersebut kembali dicegat untuk diminta menghapus apa yang telah direkamnya.

Sementara sosok perekam video berujar akan menghormati kehadiran aparat apabila memberitahu soal kedatangannya.

Laporkan kecurangan

Sementara itu Timnas AMIN tengan mempersiapkan bukti-bukti sebagai bahan laporan adanya kecurangan dalam perhelatan Pemilu 2024, khususnya Pilpres.

Anies Baswedan, mengatakan, langkah melaporkan kecurangan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bukan untuk membolak-balikkan hasil pemilu.

Dia menegaskan kepada para simpatisannya, melaporkan kecurangan berarti memberikan perbaikan atas proses demokrasi di Indonesia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved