Berita Viral

SETELAH Nasdem Diundang ke Istana dan Demokrat Dikasih Menteri, Jokowi Diprediksi Panggil Muhaimin

Kehadiran Demokrat di Kabinet menunjukkan sikap politik Jokowi yang merangkul semua yang bersebrangan. 

HO
Jokowi, Surya Paloh, dan Muhaimin  

TRIBUN-MEDAN.com - Kehadiran Demokrat di Kabinet menunjukkan sikap politik Jokowi yang merangkul semua yang bersebrangan. 

Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah masuk dalam kabinet Indonesia Maju di sisa-sia masa jabatan Jokowi. 

Demokrat yang selama 10 tahun berada di garis oposisi sekarang patuh pada Jokowi. Sejak Demokrat menyatakan dukungan ke Prabowo-Gibran dalam Pilpres, Demokrat mendapatkan perhatian dari  Presiden Jokowi. 

Selain itu, Jokowi turut mengundang Ketua Umum Nasdem Surya Paloh untuk makan malam bersama di tengah perhitungan suara Pilpres. 

Sikap Jokowi ini menimbulkan kecurigaan dari sejumlah pengamat Politik. Para pengamat Politik menilai Jokowi tak ingin pada sisa pemerintahannya ada yang berada di garis oposisi. 

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi memprediksi tak lama lagi Jokowi bakal mengundang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. 

Presiden Jokowi dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh
Presiden Jokowi dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh (HO)

Analisisnya tersebut disampaikan dalam dialog Kompas Petang yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (22/2/2024).

Burhanuddin menilai penunjukan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju merupakan langkah gesit Jokowi.

Sebab, berdasarkan hitungannya, tujuh dari sembilan partai politik di parlemen, membentuk dan mengawal kekuatan Jokowi.

“Kalau kita hitung sekarang ada 82 persen partai yang mendukung Presiden Jokowi. Dari sembilan partai di parlemen, tujuh ikut membentuk dan mengawal secara politik kekuatan presiden di parlemen.”

“Dari tujuh itu PDI Perjuangan (PDIP) adalah pemegang kursi terbesar yang bisa jadi mengambil sikap politik yang berbeda dengan Presiden Jokowi,” tambahnya.

Burhanuddin mengatakan, jika PDIP dan partai-partai pengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 1 dan 3 yaitu NasDem, PKB, dan PPP, menjadi oposisi, maka kekuatan politik Jokowi di parlemen menjadi di bawah 50 persen.

“Oleh karenanya, Presiden Jokowi mengambil langkah gesit dengan menarik Partai Demokrat masuk dalam skenario baru koalisi pendukung pemerintah plus mengajak makan malam Surya Paloh,” terangnya.

“Dugaan saya, sebentar lagi Muhaimin Iskandar juga diajak makan malam tuh. Itu dalam rangka rekalkulasi politik pascapilpres,” tambahnya.

Hal itu, lanjut Burhanuddin, harus diantisipasi Jokowi jika usulan hak angket terkait dugaan kecurangan pada Pemilu 2024 benar-benar bergulir dan PDIP mampu menarik partai-partai pendukung 01 dan 03.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved