Jaga Kondisi Personel Selama Pengamanan Pemilu, Polres Tanah Karo Rutin Periksa Kesehatan

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Selama proses pelaksanaan Pemilu 2024, sebanyak 260 personel Polres Tanah Karo dikerahkan dalam pasukan pengamanan.

Meskipun pemungutan suara sudah selesai dilakukan, namun sampai saat ini ratusan personel masih disiagakan hingga akhir rekapitulasi suara. 

Hal ini, tentunya memerlukan energi dan fisik yang maksimal agar personel bisa terus prima dalam menjalankan tugasnya.

Melihat hal ini, Kapolres Tanah Karo AKBP Wahyudi Rahman melalui jajarannya rutin melakukan pengecekan ke kantor-kantor kecamatan yang saat ini menjadi lokasi kotak dan surat suara disimpan. 

"Tentunya ini bukan suatu hal yang mudah, makanya kita terus memberikan dukungan moril kepada semua personel kita agar kita tau bagaimana kondisi personel kita di lapangan," ujar Wahyudi, Minggu (18/2/2024). 

Selain memberikan dukungan moril, Wahyudi mengatakan pihaknya juga mengerahkan unit kesehatan yang dimiliki Polres Tanah Karo untuk melakukan pengecekan kesehatan personel secara rutin.

Dirinya menjelaskan, dengan adanya pengecekan kesehatan rutin ini dapat meminimalisir dan mengantisipasi adanya personel yang sakit. 

"Jadi kita juga harus pastikan kesehatannya, sehingga kita juga kerahkan tim dokter kita untuk cek kesehatan personel. Mulai dari pengecekan rutin, sampai pemberian obat jika ada personel kita yang sakit," katanya. 

Di setiap kesempatan mengunjungi personelnya, Wahyudi turut menyampaikan pesan agar para personel tetap menjaga kesehatan.

Dirinya juga mengarahkan kepada seluruh Kapolsek agar berkoordinasi dengan puskesmas di setiap Kecamatan untuk mengecek kesehatan semua personel terlibat pengamanan Sidang Pleno Rekapitulasi, baik TNI, Polri, PPK dan staf.

"Tentunya semua personel tetap harus menjaga kesehatannya selama proses pengamanan di masing-masing wilayah kerjanya," ungkapnya. 

Selain itu, dirinya juga mengarahkan kepada semua personel agar turut mengantisipasi jika ada orang lain sengaja masuk ke areal Sidang Pleno untuk sengaja membuat keributan, sehingga terganggu jalannya sidang.

Dalam proses sidang, diminta kepada personel agar mempertebal kekuatan personel Polri yang ada untuk membantu pengamanan sidang.

"Jika ada kejadian yang menonjol dan sangat memerlukan bantuan personel, segera laporkan ke Posko Polres atau Kabag ops, Waka Polres dan Bapak Kapolres Tanah Karo untuk meminta bantuan personel," ucapnya. 

Selanjutnya setelah rekapitulasi selesai dilakukan, maka dilanjutkan dengan pengawalan hasil suara ke KPU, agar dilakukan pengawalan dengan hati hati dan prosedur, tidak menganggap remeh pastikan sampai hasil suara sampai KPU.

(mns/tribun-medan.com)